MK Sudah 'Tutup Buku', Habib Rizieq Masih Bicara Soal Kecurangan Pilpres
Jakarta - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kembali berbicara terkait kecurangan dalam Pilpres 2019, yang rangkaian tahapannya sudah selesai setelah KPU menetapkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Habib Rizieq mengatakan Pilpres kali ini dilakukan dengan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan brutal.
Hal itu dikatakannya saat membuka acara ijtimak ulama IV, di Sentul, Bogor, Senin (5/8/2019), Rizieq mengatakan hal itu melalui rekaman suara yang ditayangkan secara langsung di akun youtube Front TV. Rizieq mengatakan Pilpres seharusnya dimenangkan oleh umat, namun dirampas oleh kecurangan.
"Ijtimak ulama juga meyakini bahwa sebenarnya umat islam telah memenangkan Pilpres 2019. Yakin bahwa umat Islam telah memenangkan Pilpres 2019. sekali lagi, kita nyatakan yakin bahwa umat telah memenangkan Pilpres 2019. Tapi, kemenangan umat tersebut dirampas secara zalim, dengan cara licik, dan curang yang sistematis, terstruktur, masif, dan brutal," ujar Rizieq dalam rekaman suara seperti dilihat di akun Youtube Front TV.
Habib Rizieq mengibaratkan kecurangan itu sebagai ujian para umat islam. Dia pun meminta agar umat Islam tidak putus asa, dia juga mengimbau agar rakyat terus berjuang untuk melawan kecurangan.
"Karenanya, jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Jangan pernah putus asa dari pertolongan Allah SWT. Itulah pesan Allah dalam Al Quranul Karim, jangan sekali-sekali engaku sekalian putus asa dari rahmat Allah SWT," katanya.
Menurutnya, kegagalan dalam Pilpres kali ini akan diganti dengan kemenangan yang lainnya. Dia pun mencontohkan kegagalan ini sebagai sebuah jalan yang tertutup, dari jalan tertutup ini nantinya, lanjut Rizieq, akan ada jalan lain menuju kemenangan.
"Jangan khawatir, Allah akan buka baginya aneka ragam jalan untuk menuju kemenangan, satu jalan gagal, jalan lain akan Allah berikan. Satu jalan tertutup, jalan lain akan Allah buka. Satu jalan tidak berhasil, jalan jalan lain Allah siapkan untuk kesuksesannya. Yakinlah akan janji Allah tersebut," jelasnya.
Dia pun meminta agar ijtimak ulama IV ini membahas bentuk-bentuk kezaliman, ketidakadilan dan pelanggaran HAM yang terjadi sebelum Pilpres hingga sesudah Pilpres 2019. Dia juga mengingatkan agar hasil ijtimak ini dapat menyimpulkan perjuangan keadilan umat.
"Ingat, ijtimak ulama IV tidak memperjuangkan politik pragmatis kekuasaan, atau politik identitas kedinastian, atau politik dagang sapi, apalagi politik dagang babi. Tapi, ijtimak ulama memainkan syiasah syariah, yaitu politik syariat yang memperjuangkan nilai keadilan dan kemanusiaan," tegasnya.
Rizieq juga mengapresiasi kerja-kerja ulama dan tokoh yang tergabung dalam ijtimak ulama. Dia mengapresiasi karena ijtimak ulama berhasil mengusung pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2019.
"Ijtimak ulama pun telah berhasil mengusung pasangan capres-cawapres umat untuk pilpres 2019, sehingga disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat di berbagai daerah seantero nusantara. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah," tuturnya.
Terakhir. Rizieq juga meminta ijtimak ulama IV menjadi ajang evaluasi ijtimak ulama I hingga III. Dia berharap ijtimak ulama IV ini bisa menghasilkan keputusan yang baik untuk bangsa dan umat.
Seperti diketahui, rangkaian tahapan Pilpres 2019 telah usai. KPU telah menetapkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, usai putusan Mahkamah Konstitusi atas gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres oleh pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam gugatan Prabowo-Sandi, mereka menuding pasangan Jokowi-Ma'ruf melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif. Namun, dalam putusan MK, tudingan itu terbantahkan karena tidak memiliki bukti yang cukup dan kuat, sehingga penetapan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, sah secara hukum menurut MK. (detik.com)