MENU TUTUP

Faldo Bicara Prabowo Mungkin ke Jokowi, TKN: Kami Tak Pernah Tutup Pintu

Ahad, 23 Juni 2019 | 20:59:56 WIB
Faldo Bicara Prabowo Mungkin ke Jokowi, TKN: Kami Tak Pernah Tutup Pintu

Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengatakan mereka tidak pernah menutup pintu bagi Gerindra jika mau bergabung. Hal ini menyusul pernyataan Wasekjen PAN Faldo Maldini yang berbicara soal kemungkinan Gerindra bergabung dalam kabinet Jokowi di periode 2019-2024.

"Partai-partai KIK memang tidak pernah menutup pintu bagi Gerindra untuk masuk ke dalam koalisi pemerintahan. Semuanya tergantung pada Pak Jokowi dan Pak Prabowo sendiri," kata Wakil Ketua TKN, Arsul Sani kepada wartawan, Minggu (23/6/2019).

Arsul memuji Gerindra yang dinilai bersikap kesatria menghadapi Pilpres 2019. Ia mengapresiasi langkah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyelesaikan perselisihan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Malah di kalangan partai KIK, Gerindra sangat dihormati karena sebagai partner kontestasi telah bertindak mengikuti jalur hukum dengan membawa perselisihan hasil pilpres ke MK. Gerindra juga dianggap kesatria karena menyelesaikan tahapan pemilu sampai dengan MK, bukan di tengah jalan tiba-tiba pengin 'belok' ketika proses pilpres belum selesai," ujar politikus PPP itu.

"Ini kami anggap sebagai kultur politik yang baik, kesatria, bukan oportunis," imbuh Arsul.

Lantas, apakah Prabowo sudah berkomunikasi dengan Jokowi soal kemungkinan gabung ke kabinet pemerintahan? Arsul mengatakan hal itu tidak mustahil.

"Yang jelas komunikasi terus berlangsung. Jadi Gerindra bergabung ke koalisi pemerintahan itu jangan dianggap sebagai kemustahilan," ujarnya.

Sebelumnya, Faldo Maldini, mengunggah video bertajuk 'Prabowo (Mungkin) Gabung Jokowi'. di YouTube Channel miliknya. Dalam video itu, Faldo menilai ide Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi merupakan pilihan realistis.

"So, mungkin nggak yang 12% gabung sama Jokowi? Gue nggak bilang sih, kalau Gerindra gabung ke Jokowi itu buruk. Itu realistis. Itu pilihan bagi parpol, berada dalam lingkaran kekuasaan tentu lebih baik," kata Faldo dalam videonya, Minggu (23/6).

Namun, lanjut Faldo, hal sebaliknya juga mungkin terjadi. Saat ini, hasil Pilpres 2019 masih menunggu keputusan persidangan sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Faldo, jika Prabowo dinyatakan menang pilpres, Jokowi bisa saja bergabung di pemerintahan eks Danjen Kopassus itu.

"Balik lagi kalau misal Pak Prabowo Subianto memilih gabung dengan Pak Jokowi kalau misal Pak Jokowi terpilih. Atau entah siapa pun yang menang. Misal Pak Jokowi gabung ke Pak Prabowo. Pak Prabowo jadi wantimpres atau Pak Jokowi jadi penasihat presiden, Kiai Ma'ruf jadi menteri atau penasihat presiden, Bang Sandi jadi menteri mungkin," sebutnya.(detik.com)

Berita Terkait

Rohil Raih Peringkat Terbaik III Se- Indonesia Dalam Standar Pelayanan Publik

Presiden Jokowi Sampaikan Lima Point Terkait Evaluasi Pelaksanaan PSBB

Sidang Putusan Gugatan Pilpres Digelar Kamis 27 Juni Pukul 12.30 WIB

BNN GELAR PEMBEKALAN UJI SERTIFIKASI KONSELOR ADIKSI SECARA DARING

Ahli Nilai Amnesti Hak Prerogatif Presiden, Bisa Diterapkan ke Baiq Nuril

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

DPC Siliwangi Rohil Galang Dana untuk Korban Bencana di Pulau Sumatra

2

Bupati Bistamam Kukuhkan 167 Dewan Hakim MTQ Ke-XX Kabupaten Rokan Hilir tahun 2025

3
Advertorial

Rohil Kembali Raih Empat Penghargaan Evaluasi PKS Tripartit se-Riau

4
Advertorial

Bupati Rohil H.Bistamam Buka Workshop Eksekutif Pencegahan Tindakan Pidana Korupsi

5

Polres Rohil Ungkap 79,98 Kilogram Sabu, Kurir Residivis Kembali Ditangkap

6

APBD Rohil Tahun Anggaran 2026 Disahkan: Bupati Rohil Apresiasi Dewan

7

Pemkab Rohil Gelar Rapat Pembangunan Koperasi Merah Putih: Mencapai Progress Signifikan

8

Lapas Bagansiapiapi Gelar Skrining Kesehatan: Cegah Dini HIV Dalam Lapas

9

Mantan Staf dan Karyawan SPR Trada : Ungkap Proses Dirumahkan dan Masalah Internal Perusahaan

10

Tim KLH RI Tinjau TPA Bagan Batu: Suwandi Berharap Masyarakat Turut Berperan