MENU TUTUP

Civitas Akademika UGM Kirim Pesan Damai Pascaaksi Ricuh 22 Mei

Jumat, 24 Mei 2019 | 13:10:46 WIB
Civitas Akademika UGM Kirim Pesan Damai Pascaaksi Ricuh 22 Mei

Yogyakarta - Civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyerukan pesan persatuan dan perdamaian. Seruan ini merespon eskalasi kekerasan pasca rampungnya Pemilu 2019.

"Kita prihatin menyaksikan bersama eskalasi ketegangan meningkat di Ibukota," ujar Rektor UGM, Panut Mulyono, dalam konferensi pers di Gedung Pusat Balairung, Jumat (24/5/2019).

Turut hadir dalam konferensi pers Ketua Dewan Guru Besar UGM Koentjoro, Dekan Fakultas Hukum UGM Sigit Riyanto, Dosen Fisipol UGM Mohammad Mohtar Masoed, dan sejumlah dosen lainnya.

Panut menerangkan, eskalasi kekerasan yang terjadi tak bisa dilepaskan dari ketegangan yang terbentuk sebelum masa kampanye. Ketegangan ini dinilai justru merugikan bangsa sendiri.

"Terlalu besar sumber daya yang telah dicurahkan akibat perbedaan aspirasi tersebut. Di saat yang bersamaan negara-negara tetangga kita tetap fokus membangun," paparnya.

"Jika ini (eskalasi kekerasan) terus terjadi berlarut-larut, hanya ada satu kepastian, yaitu bangsa ini akan tertinggal dari negara-negara tetangga kita," lanjut mantan Dekan Fakultas Teknik UGM ini.

Sementara merespon eskalasi kekerasan yang ada, lanjut Panut, segenap civitas akademika UGM merasa prihatin. Ia meminta segenap elemen masyarakat lebih mengutamakan persatuan bangsa.

"Apapun aspirasi politik kita ketika Pemilu seyogianya tidak mengubah komitmen kita bersama sebagai bagian dari bangsa Indonesia untuk selalu mempertahankan dan memperkuat kesatuan," sebutnya.

Selain itu, Panut juga menyerukan kepada para elite politik dan masyarakat untuk kembali pada amanah Proklamasi 17 Agustus 1945. Ia mengingatkan segenap elemen bangsa adalah saudara.

"Marilah kita tingkatkan silaturahmi di antara kita, membukakan pintu maaf dan kembali bersatu bahu membahu membangun Ibu Pertiwi. Semoga Allah SWT meridai semua usaha kita ini," sebutnya.

Sementara Dekan Fakultas Hukum UGM, Sigit Riyanto, mengingatkan bahwa proses Pemilu 2019 telah selesai. KPU juga telah mengumumkan hasil rekapitulasi surat suara beberapa waktu lalu.

"Namun demikian pada hari-hari terakhir ini kita menyaksikan ada proses yang menimbulkan keprihatinan kita bersama. Karena ada upaya-upaya yang mengganggu ketertiban," ujarnya.

Sigit pun mengingatkan ada upaya-upaya hukum yang bisa ditempuh pihak-pihak yang merasa dirugikan di Pemilu. "Tinggalkan cara-cara yang anarki, sehingga kita bisa menjaga ketertiban," tutupnya.

Simak Juga 'Aksi 22 Mei Selesai, Kapolda Pastikan Jakarta Sudah Kondusif':
(Detik.com)

Berita Terkait

Rohil Raih Peringkat Terbaik III Se- Indonesia Dalam Standar Pelayanan Publik

Yusril dan Tim Hukum 01 Bertemu Jokowi di Istana Bogor Malam Ini

Naik Mobil Pawai Bersama Iriana-Jan Ethes, Jokowi Sapa Warga Bali

Tahanan Narkoba yang Kabur Lubangi Tembok Sel Selama Dua Bulan

Pulang dari AS, Sandiaga Bertemu Prabowo di Kertanegara Sore Ini

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

HUT ke-30 SMAN 11 Pekanbaru Momentum Tingkatkan Prestasi Akademik dan Olahraga

2

Agus Rama Bacakan Puisi “Efisiensi yang Membutakan” Pada Lomba Puisi JMSI Riau

3

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

4

SDN 020 Pangkalan Baru Seperti Kandang Ayam

5

Komisi II DPRD Kampar Terima Aspirasi FKDT: Guru MDTA Minta Kesejahteraan

6

Bobroknya Pelayanan RSUD Bangkinang, DPRD Kampar Akan Panggil Pihak Terkait

7

PMI Riau Gelar Musyawarah Kerja Tahun 2025, Beri Penghargaan kepada 20 Pendonor

8

Nelson Manalu Kembali Dipercaya Memimpin Partai Hanura Siak Periode 2025 - 2030

9

Pimpin DPD Hanura Riau 5 Tahun ke Depan, H Darnil Siapkan Strategi Khusus Besarkan Partai

10

Bandara Internasional SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa