Pendidikan

10 Mahasiswa KUNKERTA UNRI Membuat Inovasi Daur Ulang Sampah Jadi Paving Block

Inhil - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) dari Universitas Riau (UNRI) berhasil membuat paving block dari bahan dasar sampah. Kegiatan ini dilakukan didesa Kuala Lemang, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir.

Melihat pemanfaatan sampah terutama sampah plastik yang bisa dikatakan kurang maka 10 mahasiswa ini melakukan semua trobosan baru yang bermanfaat mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan dengan cara mendaur ulangnya menjadi produk yang bermanfaat, meningkatkan nilai ekonomi dari limbah, serta menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih efektif dan mendukung gerakan menuju lingkungan yang lebih bersih dan hijau.

Setelah melakukan diskusi yang cukup singkat akhirnya mahasiswa KUKERTA memilih pembuatan paving block yang berbahan dasar sampah.

Paving Block ini kemudian akan diletakkan dibeberapa daerah yang dikategorikan perlu perbaikan didesa tersebut.Mengingat adanya beberapa jalan yang kurang baik dan sampah yang sulit untuk terurai maka kelompok ini memilih inovasi cemerlang yaitu membuat paving block yang bukan hanya membantu pengembalian jalan yang bagus namun juga membantu daur ulang sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk banyak orang.

Inovasi ini menjadi pembaharuan yag diharapkan berdampak besar bagi pengurangan sampah, mengingat bahayanya sampah plastik disekitar kita inovasi ini dapat menjadi salah satu ide yang dapat kita buat dirumah atau halaman kita sendiri.

Bahan dasar yang sedari tadi sudah disinggung yaitu sampah merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita hindari keberadaannya disekitar kita, oleh karena itu mahasiswa KUKERTA membuatnya juga dari bahan yang mudah dicari seperti sampah plastik,oli bekas,pasir dan juga cetakan,langkah pembuatannya juga sangat memudahkan masyarakat yang ingin membuatnya dikemudian hari karena hanya dengan memasak sampah plastik dengan mencampurkannya dioli bekas yang sudah mendidih lalu ketika sudah mencair dimasukkanlah pasir yang sudah disediakan dan siap dimasukkan dicetakan,setelah itu diamkan paving block setengah jadi lalu masukkan kedalam air dan paving block siap diangkat dan digunakan.

Alasan dibuatnya paving block berbahan dasar sampah adalah untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, mengatasi masalah penumpukan sampah yang semakin meningkat, serta menciptakan alternatif inovatif dalam pengelolaan limbah.

Dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku, proyek ini juga berkontribusi pada pengurangan penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan dan menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru melalui produk daur ulang.

Program kerja ini diterima dengan gembira oleh para pemerintah desa ,masyarakat,mahasiswa kukertapun merasa bahwa inovasi ini bermanfaat bagi sekitar dan diharpakan dapat dilanjutkan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang Panjang karena bermanfaat baik dan juga tidak memerlukan biaya yang besar.***


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar