Politik

Bupati Rohil Afrizal Kembali Kepangkuan, Walau Kalah Golkar Tetap Menang

BAGANSIAPIAPI(WRC) - Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong, resmi kembali ke pangkuan Golkar, partai yang membesarkan namnya. Ia resmi menyandang jabatan Ketua Golkar Rohil melalui Musda DPD II Golkar Rohil yang digelar hari ini, Sabtu (31/7/2021).

Untuk diketahui meski besar di Golkar namun pada Pilkada 2020 lalu Afrizal Sintong tidak diusung partainya karena Golkar lebih memilih kader mereka, Fuad Ahmad yang maju bersama Asri Auzar Ketua Demokrat Riau.

Sedangkan Afrizal Sintong bersama Sulaiman, mendapat perahu Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa. Kedua partai itu sukses mengantarkan mereka ke kursi Rohil 1 dan Rohil 2.

Kabarnya, Afrizal Sintong pun sudah mendapatkan Kartu Tanda Anggota dari Partai Nasdem bahkan sebelumnya diusulkan menjadi ketua harian DPW Nasdem Riau.

Namun dalam beberapa waktu terakhir Afrizal Sintong memilih kembali ke pangkuan Golkar.

Menurut Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Islam Riau, Dr. Panca Setyo Prihatin, M.Si, bahwa hal ini menunjukkan Golkar sebagai partai yang berpengalaman di pentas politik tanah air dari pusat sampai ke daerah memberikan contoh bahwa tidak ada keabadian dalam politik kecuali kepentingan itu sendiri.

"Peristiwa Rohil menunjukkan salah satu dari rentetan kasus yang jamak terjadi di berbagai daerah dan tingkatan. Saya tidak tahu apakah ini bagian dari strategi partai untuk tetap eksis dalam kekuasaan atau memang partai ini tidak punya genetik untuk berada di poros oposisi (di luar pemerintahan)," kata Panca kepada wartawan, Sabtu (31/7/2021).

Panca melihat, bahwa sumberdaya kader yang melimpah membuat Partai Golkar kesulitan untuk membuat kualifikasi siapa yang lebih diutamakan diusung pada event politik. Tapi dalam praktiknya, partai ini justru memberikan haluan pada kader yang sedang menduduki jabatan politik atau publik apakah kepala daerah atau ketua partainya, walaupun hasil survey memberikan indikasi bahwa ada kader yang lebih potensial untuk diusung tapi partai mengedepankan etika daripada fakta survey.

Di sisi lain, kata Panca, ia juga melihat Golkar membiarkan kadernya maju dengan perahu partai lain tanpa sanksi apapun. Ambiguitas sikap partai ini membuat dirinya semakin yakin bahwa sebenarnya partai ini paham situasi yang sesungguhnya secara de fakto.

"Sehingga majunya Afrizal Sintong sebagai ketua Golkar Rohil diaminkan oleh semua lapisan struktur partai. Hal ini juga terjadi di berbagai daerah sebut saja Nasaruddin (ketua bidang organisasi DPD I Partai Golkar Riau) juga maju dengan perahu partai lain dan menang, maka kita akan menunggu apakah hal yang sama juga akan terjadi di Golkar Pelalawan," cakapnya.

"Apapun itu, dalam konteks kepentingan politik dan kekuasaan pemerintahan, harus kita akui Golkar sangat cerdas membaca arah angin, itulah makanya saya sebut Golkar sengaja memelihara ambiguitasnya, tetap menang walaupun kalah," tukas Panca.***

 

Sumber :calaplah.com


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar