Penyuluhan dan Sharing Gizi Seimbang untuk Anak Usia Dini Oleh Mahasiswi KKN MBKM Unri
Pelalawan - Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) Universitas Riau telah melaksanakan penyuluhan dan sharing dengan tema sosialisasi gizi seimbang dan kreasi bento untuk anak usia dini, guna meningkatkan kesadaran dan menambah ilmu tentang pentingnya gizi yang seimbang untuk anak usia dini kepada wali murid di TK Persada Nusantara Desa Bukit Gajah, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Kegiatan ini di adakan pada hari Rabu 31 Juli 2024, di salah satu kelas yang ada di TK Persada Nusantara. Kegiatan ini melibatkan seluruh wali murid TK Persada Nusantara, seluruh guru dan juga anak murid.
Setelah mengobservasi lebih lanjut, mahasiswi KKN melihat bagaimana cara anak menyantap bekal yang dibawakan dari rumah. Dengan porsi yang kurang pas, kondimen yang tidak seimbang dan susunan bekal yang kurang menarik, membuat anak kurang semangat dan tertarik untuk menyantap bekal.
Terkait hal ini, Mahasiswi KKN inisiatif mengadakan penyuluhan gizi seimbang untuk seluruh wali murid TK Persada Nusantara.
Kegiatan ini dimulai dengan ice braeaking dan sambutan dari kepala sekolah TK Persada Nusantra Desy Andriyani S.SP. dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Siti Khayyiratul Akhfa dan Cilla Chintana Agustin, lalu ditutup dengan sesi sharing dan tanya jawab serta games bersama wali murid.
Dalam penyampaian materi, Mahasiswi KKN menjelaskan bagaimana pentingnya gizi seimbang serta contoh makanan bergizi yang mudah digapai dilingkungan sekitar.
“Perkembangan fisik dan kognitif yang sangat signifikan ditentukan dengan apa yang dikonsumsi oleh anak. Dengan begitu, menghindari karbohidrat yang berebih, pemanis buatan, serta penyedap makanan yang tidak alami sangat perlu diperhatikan dalam takaran sehari hari makanan anak” ucap Siti Khayyiratul Akhfa, sebagai salah satu penyampai materi pada kegiatan ini.
Setelahnya, dilanjutkan oleh Cilla Chintana Agustin serta menjelaskan bagaimana cara menyusun bekal makan anak agar terlihat menarik dan kreatif.
Pada akhir kegiatan, salah satu wali murid sharing tentang bagaimana beliau kesusahan menghadapi anaknya yang picky eater, dan menyatakan bahwa beliau senang dengan diadakan nya kegiatan ini untuk menambah isnpirasi bento.
Setelahnya, dilanjutkan dengan games bersama wali murid. Pemantauan kepada bekal anak dilakukan setelah kegiatan penyuluhan ini, dan mendapatkan hasil yang memuaskan, sudah ada beberapa wali murid yang memperbaiki porsi, susunan bento, dan juga pemberian gula pada anak secukupnya. ***