Wabup Siak Nyaris Jadi Korban BOM Sarinah
SIAK .WAWASANRIAU.COM - Wakil Bupati Siak H Alfedri instruksikan semua camat dan penghulu agar meningkatkan pengamanan guna mengantisipasi masuknya aliran sesat di Kabupaten Siak. Salah satu cara dengan memberlakukan plang tamu wajib lapor 1X24 jam di masing-masing rukun tetangga (RT).
"Bom yang terjadi di Sarinah Jakarta beberapa waktu lalu harus disikapi serius. Saya instruksikan kepada semua lurah dan penghulu agar memerintahkan tiap-tiap RT pasang plang tamu wajib lapor 1X24 jam. Jika ada pendatang yang tak indahkan aturan ini, itu wajib dicurigai, mana tahu mereka aliran sesat yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas)," kata Alfedri di hadapan ratusan camat, lurah dan penghulu yang menghadiri rapat sinkronisasi penyelenggaraan pemerintah daerah di Gedung Mahratu, Siak Sri Indrapura, Kamis (21/1/2016).
Kegiatan yang rutin dilaksanakan Pemkab Siak setiap bulan itu dibuka Bupati Siak H Syamsuar, dihadiri Forkopimda, pejabat dilingkungan Pemkab Siak, camat, lurah dan penghulu.
Pada kesempatan itu, Alfedri menceritakan bagaimana dirinya selamat dari serangan teroris di Starbucks Coffe kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Pagi itu, Kamis (14/1/2016), sekitar pukul 09.30 WIB, dirinya bersama Aprisal (ajudan Alfedri), Afrizon (polisi yang ditugaskan mengawal Alfedri) dan sopir pribadi Alfedri di Jakarta sampai di kawasan Sarinah untuk menghadiri sidang sengketa Pilkada Siak di gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
"Karena masih pagi, sementara sidang dijadwalkan jam 1 siang, sopir saya menyarankan untuk sarapan di kawasan Sarinah saja, karena berdekatan dengan gedung MK. Makanya kita putuskan sarapan di Starbucks Coffe, itu baru pertama saya masuk ke sana," cerita Alfedri.
Detik-detik menjelang meledaknya bom di Starbucks Coffe, dirinya selesai sarapan, sementara Aprisal ke luar untuk merokok, sedangkan Afrizon ke toilet. Setelah menerima kabar lewat telpon dari Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, bahwa dirinya tak sempat ke Starbucks, Alfedri langsung ke luar menuju mobilnya.
"Baru 5 langkah dari Starbucks mau menuju mobil, langsung bom meledak, saya panik. Pas saya lihat ke belakang, ternyata lengan dan kepala Aprisal berdarah, akibat serpihan kaca kafe yang pecah. Rupanya bom bunuh diri itu berasal dari dalam Starbucks Coffe. Alhamdullilah, Allah melindungi saya," ujarnya.
"Spontan, saya membawa Isal ke RS Abdi Waluyo guna mendapatkan perawatan. Di mobil, terdengar lagi ledakan, tapi kita langsung tancap gas bawa Isal ke rumah sakit. Sampai sekarang, kalau dengar ledakan, langsung kaget, troma saya," jelas Wabup.(Rafi/grc)