MENU TUTUP

Ratusan Petani Long March Tiba Di Rohil, Akan Temui Presiden Ke Istana

Rabu, 08 Juli 2020 | 23:27:56 WIB
Ratusan Petani Long March Tiba Di Rohil, Akan Temui Presiden Ke Istana

Rohil (wawasanRiau) -- Ratusan petani korban konflik agraria dengan PTPN 2 Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara harus berjalan kaki menuju Istana Negara untuk mengadukan nasib mereka kepada Presiden Jokowi.

Ratusan petani tersebut saat ini telah sampai di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tepat nya di Kepenghuluan Kencana, Kecamatan Balai Jaya dan terus bergerak menuju Jakarta.

Dari keterangan Koordinator aksi Aris Wiyono mengatakan bahwa, mereka bergerak dari Simalingkar, Kecamatan Pancur, Kabupaten Deli Serdang, 25 Juni lalu dan beristirahat dibeberapa lokasi.

Pada aksi jalan kaki ini, para petani dari Dusun Bekala, Desa Simalingkar A dan Desa Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) akan melakukan aksi jalan kaki dari Medan, Sumatera Utara menuju Istana Negara di Jakarta untuk mencari keadilan.

Adapun tuntutan mereka diantaranya, konflik agraria itu diselesaikan oleh Presiden Jokowi. Memohon hak atas tanah yang diklaim oleh pihak SPSB yaitu lahan eks HGU PTPN II Bekala seluas 350 hektar.

Menuntut penyelesaian konflik agrarian antara Pok SPSB dengan Pihak PTPN II, menolak penerbitan HGB kepada pihak PTPN II, menolak pembangunan perumahan oleh anak perusahaan PTPN II (PT. Nusa Dua Bekala dan PT. Propenas Nusa Dua).

Menolak kegiatan penangkapan oleh pihak Polrestabes Medan terhadap anggota SPSB terhadap kasus Pengrusakan dan Pembakaran tanggal 29 Oktober 2019. 

Menolak kegiatan pembersihan lahan/okupasi yang dilakukan pihak PTPN II dengan Aparat Keamanan TNI danPolri.


Dari 170 orang petani yang melakukan long march ini, dua diantaranya diketahui pelaku sejarah yakni, Sura Br Sembiring (63) dan Wagiran Atmadja (76). Semangat kakek dan nenek ini untuk mengadukan nasibnya kepada Jokowi, diyakini akan membuahkan hasil.

“Sejak orang tua saya masih hidup pada zaman Belanda, saya termasuk pelaku sejarah. Kami sudah mengadukan permasalahan ini ke Menteri, DPR RI, kalau soal ke Gubernur Sumut, jangan ditanyakan lagi. Makanya kami nekat jalan kaki hingga ke Istana Negara,” sebut Kakek Wagiran Atmadja.

Penulis : sagala

Berita Terkait

Gawat ! Bom Bunuh Diri Dipolrestabes Medan

Dua Nelayan Korban Kapal Tenggelam Yang Hilang Di Bagansiapiapi Ditemukan

Batituut Koramil 05/RM Kembali Pimpin Pemadaman Karlahut

Batituud Koramil 05/RM Pimpin Pemadaman Karlahut di Jumrah

Cegah Corona, Kejari Rohil Tes Suhu Tubuh Seluruh Pegawai dan Honor

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

HUT ke-30 SMAN 11 Pekanbaru Momentum Tingkatkan Prestasi Akademik dan Olahraga

2

Agus Rama Bacakan Puisi “Efisiensi yang Membutakan” Pada Lomba Puisi JMSI Riau

3

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

4

Komisi II DPRD Kampar Terima Aspirasi FKDT: Guru MDTA Minta Kesejahteraan

5

Bobroknya Pelayanan RSUD Bangkinang, DPRD Kampar Akan Panggil Pihak Terkait

6

PMI Riau Gelar Musyawarah Kerja Tahun 2025, Beri Penghargaan kepada 20 Pendonor

7

Nelson Manalu Kembali Dipercaya Memimpin Partai Hanura Siak Periode 2025 - 2030

8

Pimpin DPD Hanura Riau 5 Tahun ke Depan, H Darnil Siapkan Strategi Khusus Besarkan Partai

9

Bandara Internasional SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa

10
Advertorial

Upaya Penanggulangan Banjir, Bupati Rohil Bistamam Tinjau Daerah Titik Rawan