Masyarakat Miskin Non PKH di Rohil Dapat Paket Sembako
BAGANAIAPIAPI, wawasanriau.com - Rapat bersama pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang memaparkan masalah kebutuhan-kebutuhan dalam penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid 19). Demikian hal ini dijelaskan ketua Baznas H.Baharuddin yang disampaikan oleh wakil ketua I bidang pengumpulan Baznas, Saiful Hotma Panjaitan ketika ditemui journalis wawasanriau.com di Mess Pemda Gedung Batu Hampat Jalan Perwira Bagansiapiapi, Kamis (02/04/2020).
"Hadiri Rapat untuk memberikan berupa bantuan kepada masyarakat dalam bentuk sembako,"jelasnya.
Selain Pemda Rohil, kata Ia, Baznas Rohil juga ikut memberikan bantuan dalam bentuk sembako dengan total sekitar Rp1,7 Miliar rupiah.
"Jadi kalau paket sembako itu untuk kecamatan Bangko saja. Bantuan sembako itu arahan dari pak bupati, khusus kecamatan Bangko itu ada sekitar tiga ribu paket sembako,"tuturnya.
Kemudian Baznas memberikan bantuan Rp 50 juta kesetiap kecamatan di Rokan Hilir (Rohil) namun bukan bentuk uang tunai, melainkan di aplikasikan dalam bentuk sembako.
"Isi paket sembako dari pemerintah begitu juga sama dengan isi sembako dari Baznas,"ujarnya.
Bentuk satu paket sembako tersebut ada berupa beras sepuluh kilo, gula satu kilo, minyak goreng satu liter, satu kotak mie instans dan telur satu papan.
"Jadi Baznas sama pemerintah dalam pelaksanaannya sama, cuma mungkin nanti kalau pemerintah dia bikin logo pemerintah. Jika nanti Baznas kita buat logo Baznas. Namun pelaksanaan distribusi ke lapangan kita sama-sama,"ucapnya.
Sesuai arahan dari pak bupati tadi, kata Ia, masyarakat yang wajib menerima adalah masyarakat yang di luar PKH. Berarti masyarakat miskin yang diluar PKH.
"Bagi penerima PKH tidak dapat lagi bantuan sembako ini karena PKH sudah dapat rutin setiap bulan dan dia dapat BPNT, bantuan pangan non tunai dalam bentuk sembako juga,"katanya.
Dikatakannya pemerintah daerah Rohil melalui dinas sosial dan Baznas akan bersinergi dan bupati Rohil sudah memerintahkan kepada camat melalui lurah dan penghulu, ketua RT agar segera mendata masyarakat yang memang betul-betul mustahik atau masyarakat yang wajib mendapatkan bantuan ini.Karena itu merupakan sasaran bantuan sembako tersebut.
"Jadi harapan kita biar tepat sasaran. Karena mungkin ada masyarakat yang belum sama sekali terjamah oleh bantuan dari pemkab Rohil ataupun dari Baznas. Kita bukan memilah. Karena kalau sudah termasuk PKH berarti dia sudah mendapat PKH setiap bulan BPNT. Kalau kita tidak cros cek tentu nanti dapat bantuan PKH, dapat juga bantuan Pemda, dapat juga dari Baznas. Jadinya tertumpuk kepada seseorang bantuan tersebut. Sementara ada masyarakat yang belum terjamah sama sekali. Jadi pendistribusiannya paling lama seminggu sebelum puasa,"bebernya.(gun)