MENU TUTUP

Ternyata Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Juga Korban Karhutla dan Pembalakan Liar

Sabtu, 17 Oktober 2015 | 12:22:47 WIB
Ternyata Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Juga Korban Karhutla dan Pembalakan Liar Cagar Biosfer yang berada di Kabupaten Siak dan Bengkalis, saat ini terancam kelestariannya akibat karhutla dan pembalakan liar.

SIAK SRI INDRAPURA, Wawasanriau.com - Kebakaran hutan lahan (karhutla, red) dan pembalakan liar (illegal logging, red) ternyata juga terjadi di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (CB-GSK-BB). Padahal, kawasan ini merupakan salah satu dari 7 Cagar Biosfer yang ada di Indonesia, yang berada di 2 wilayah pemerintahan, yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak di Provinsi Riau.

"Selain kawasan suaka marga satwa pulau danau atas danau bawah Zamrud, Cagar Biosfir sekarang juga terancam hancur akibat karhutla dan pembalakan liar. Beberapa minggu yang lalu, ada sekitar 40 hektare lahannya yang terbakar, aktivitas pembalakan liar juga sering terjadi di sana," kata Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi kepada wartawan, Sabtu (17/10/2015) pagi.

Padahal, kedua hutan lindung yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau, yang berada di Kabupaten Siak dan Bengkalis itu, kata Syamsuar, sudah diusulkan sebagai Taman Nasional ke pemerintah pusat, agar lebih terjaga kelestariannya.

"Bahkan, kawasan hutan lindung Zamrud dan Cagar Biosfer ini sudah diresmikan Pak SBY waktu jadi presiden, tapi sampai saat ini belum juga dikukuhkan Menteri Kehutanan. Inilah salah satu penyebabnya, kenapa karhutla dan pembalakan liar terus merajalela di sana," jelasnya.

Syamsuar berharap Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) lebih serius menjaga keamanan dan kelestarian yang ada di kedua hutan lindung ini. Sebab, Cagar Biosfer merupakan satu-satunya konsep kawasan konservasi dan budidaya lingkungan yang diakui secara Internasional, karena merupakan hutan rawa gambut yang tiada duanya di dunia.

"Makanya, pengawasan dan pengembangannya menjadi perhatian dunia. Sudah sering ilmuwan-ilmuwan dari manca negara datang ke Cagar Biosfer ini," jelasnya.

Syamsuar berharap, permasalahan yang terjadi saat ini di kawasan hutan lindung Zamrud dan Cagar Biosfer hendaknya menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya wakil rakyat yang duduk di DPRD Siak, Riau, DPR RI dan DPD.

"Harus ada solusi dari pemerintah pusat terhadap nasib Zamrud dan Cagar Biosfer. Kalau masalah ini dibiarkan, saya khawatir beberapa tahun ke depan kawasan Zamrud dan Cagar Biosfer yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau, hanya tinggal nama," tutup Syamsuar.(grc/red)
 

Berita Terkait

DPRD Riau, Karmila Sari :Dana Preservasi Uj.Tanjung-Bagansiapiapi Rp94,8M

Bupati Rohil Suyatno Buka Acara Tablik Akbar

Bupati Rohil Serahkan Bantuan Kepada Kelompok Nelayan Pulau Halang

Sambut 1 Muharam 1439 Hijriah, Pemkab Rohil Gelar Kegiatan Sima'an Al-quran

Semua JCH Asal Rohil Selamat dari Musibah Runtuhnya Tower Crane di Masjidil Haram

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

DPC Siliwangi Rohil Galang Dana untuk Korban Bencana di Pulau Sumatra

2

Bupati Bistamam Kukuhkan 167 Dewan Hakim MTQ Ke-XX Kabupaten Rokan Hilir tahun 2025

3
Advertorial

Rohil Kembali Raih Empat Penghargaan Evaluasi PKS Tripartit se-Riau

4
Advertorial

Bupati Rohil H.Bistamam Buka Workshop Eksekutif Pencegahan Tindakan Pidana Korupsi

5

Polres Rohil Ungkap 79,98 Kilogram Sabu, Kurir Residivis Kembali Ditangkap

6

APBD Rohil Tahun Anggaran 2026 Disahkan: Bupati Rohil Apresiasi Dewan

7

Pemkab Rohil Gelar Rapat Pembangunan Koperasi Merah Putih: Mencapai Progress Signifikan

8

Lapas Bagansiapiapi Gelar Skrining Kesehatan: Cegah Dini HIV Dalam Lapas

9

Mantan Staf dan Karyawan SPR Trada : Ungkap Proses Dirumahkan dan Masalah Internal Perusahaan

10

Tim KLH RI Tinjau TPA Bagan Batu: Suwandi Berharap Masyarakat Turut Berperan