MENU TUTUP

Gelombang Panas di Perancis Capai 45 Derajat Celcius

Sabtu, 29 Juni 2019 | 13:11:12 WIB
Gelombang Panas di Perancis Capai 45 Derajat Celcius poto ilustrasi

Jakarta, wawasanriau -- Gelombang panas yang melanda Eropa menyebabkan suhu udara di Perancis mencapai 45 derajat Celcius, tertinggi sejak anomali cuaca itu terjadi pada awal musim panas dan telah menyebabkan beberapa orang meninggal dunia.

Layanan Cuaca Perancis, Meteo-France mencatat rekor suhu tertinggi mencapai 45,9 derajat Celcius terjadi di Gallargues-le-Montueux, desa di bagian selatan Gard dekat Montpelliar, ada Jumat (28/9) waktu setempat. 

Suhu udara ini memecahkan rekor sebelumnya yang juga terjadi di daerah yang sama. Sejak pencatatan suhu udara berlangsung di pergantian abad ke-20, tercatat suhu tertinggi di Perancis mencapai 44,1 derajat Celcius pada Agustus 2003 lalu.

Rekor ini membuat Perancis menjadi negara ketujuh di Eropa yang dilanda panas lebih dari 45 derajat Celcius, bersama Bulgaria, Portugal, Italia, Spanyol, Yunani, dan Makedonia Utara.

Warga Perancis mengaku tak pernah merasakan hal ini sebelumnya.

"Kami belum pernah melihat ini," kata seorang pemilik kafe di Carpentras yangkini kosong melompong karena ditinggal pelanggan.

Gelombang panas sebelumnya pernah melanda Perancis pada 2003 dan menyebabkan 15 ribu meninggal dunia.

Gelombang panas di Eropa juga dikaitkan dengan sejumlah kematian.

Baru-baru ini seorang remaja Spanyol merasa pusing saat sedang memanen gandum di wilayah Andalusia Selatan. Dia coba untuk berenang di sebuah kolam renang, tapi terjatuh dan mengalami kejang-kejang. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum meninggal dunia.

Selain itu, seorang pria 93 tahun pingsan dan meninggal di jalan di kota Valladolid, Spanyol Utara. Gelombang panas disebut sebagai penyebab kematiannya. 

Kematian terkait gelombang panas juga dilaporkan terjadi di Italia, Prancis, dan Jerman, kebanyakan terjadi pada orang tua.

Pemerintah di beberapa negara Eropa seperti Perancis, Spanyol, Italia, sudah meminta setiap orang di negaranya untuk melakukan tindakan pencegahan efek gelombang panas.

"Saya ingin menarik rasa tanggung jawab warga, karena ada kematian yang bisa dihindari di setiap gelombang panas," kata Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe.

Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn memperingatkan orang-orang yang ingin berendam di air dingin. Berendam hanya boleh dilakukan di area pemandian umum yang sudah disetujui. Pasalnya, sejauh ini sudah terdapat empat orang yang meninggal dunia karena tenggelam.

Buzyn juga menyesalkan banyak orang yang abai pada gelombang panas seperti orang tua yang meninggalkan anak di mobil, dan orang yang berlari di bawah terik matahari.

Selain itu, sejumlah kota seperti Paris, Lyon, dan Marseille juga telah melarang sejumlah mobil yang menyebabkan polusi untuk beroperasi di jalanan.

Sumber : CNN Indonesia 

Berita Terkait

Siapa Big Fish yang Lepas dari Jerat KPK?

Pertemuan KPK-PDIP Disesalkan

Bamsoet Dukung Puan Ketua DPR, PDIP: Tergantung Keputusan Ketum

Daftar Negara dengan Ekonomi Paling Kuat, Indonesia Peringkat Ke-5

Demo 22 Mei, Pemerintah Batasi Fitur Media Sosial

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

HUT ke-30 SMAN 11 Pekanbaru Momentum Tingkatkan Prestasi Akademik dan Olahraga

2

Agus Rama Bacakan Puisi “Efisiensi yang Membutakan” Pada Lomba Puisi JMSI Riau

3

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

4

Komisi II DPRD Kampar Terima Aspirasi FKDT: Guru MDTA Minta Kesejahteraan

5

Bobroknya Pelayanan RSUD Bangkinang, DPRD Kampar Akan Panggil Pihak Terkait

6

PMI Riau Gelar Musyawarah Kerja Tahun 2025, Beri Penghargaan kepada 20 Pendonor

7

Nelson Manalu Kembali Dipercaya Memimpin Partai Hanura Siak Periode 2025 - 2030

8

Pimpin DPD Hanura Riau 5 Tahun ke Depan, H Darnil Siapkan Strategi Khusus Besarkan Partai

9

Bandara Internasional SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa

10
Advertorial

Upaya Penanggulangan Banjir, Bupati Rohil Bistamam Tinjau Daerah Titik Rawan