MENU TUTUP

Taliban Serang Kantor LSM AS di Afghanistan, 5 Meninggal

Kamis, 09 Mei 2019 | 10:08:44 WIB
Taliban Serang Kantor LSM AS di Afghanistan, 5 Meninggal Poto Ilustrasi

WAWASANRIAU -- Di tengah proses perundingan damai Afghanistan, Taliban kembali menyerang Ibu Kota Kabul saat Ramadan pada Rabu (8/5). Teror bom dan penembakan dengan sasaran kantor lembaga swadaya masyarakat Amerika Serikat, Counterpart International, menewaskan lima orang.

Dilansir AFP, Kamis (9/5), serangan dimulai ketika seorang pelaku meledakkan diri di depan kantor Counterpart International yang berdekatan dengan kantor Kejaksaan Agung Afghanistan. Setelah itu lima orang bersenjata masuk dan melepaskan tembakan.

Mereka baku tembak dengan pasukan khusus Afghanistan selama enam jam. Setelah usai, seluruh korban tewas diketahui adalah empat warga sipil dan seorang polisi.

Serangan itu juga melukai 24 orang. Belum diketahui apakah korban meninggal itu merupakan pegawai LSM itu.

Counterpart International menyatakan sedih atas penyerangan itu dan sedang mencari kabar seluruh pegawai mereka di Afghanistan.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, serangan dilakukan karena LSM itu dianggap menyebarkan prinsip-prinsip liberal Barat yang membahayakan masyarakat Afghanistan. Salah satunya adalah program percampuran antara lelaki dan perempuan.

Presiden Afghanistan, Ashraf Gani, serta kedutaan besar AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam serangan itu. Taliban memang meluncurkan 'Serangan Musim Semi' tahun ini terhadap aparat pemerintah dan kelompok-kelompok pro Barat serta pasukan koalisi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Namun, mereka berjanji tidak akan membahayakan warga sipil.

Serangan ini semakin menambah kekhawatiran akan nasib Afghanistan jika perundingan damai tercapai. Sebab, Taliban seolah semakin sulit dipercaya akan melindungi hak-hak perempuan dan kebebasan lainnya.

Saat masih memerintah Afghanistan, Taliban menerapkan aturan konservatif dan melarang perempuan menuntut ilmu atau bekerja. Mereka juga diwajibkan mengenakan burqa.

Perempuan juga tidak dilibatkan dalam perundingan damai antara Taliban dan AS. Presiden Donald Trump menyatakan akan menarik pasukan mereka secara bertahap dari Afghanistan jika Taliban memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Sebab, kedua belah pihak sudah bertempur dari 17 tahun dan merenggut banyak nyawa serta menghabiskan miliaran dolar.

Sumber : CNN Indonesia

Berita Terkait

Penyiar Radio Tewas Diberondong Tembakan di Selatan Filipina

Polri Akan Upayakan Polantas Memakai Rompi Antipeluru

Kenakan Pakaian Terbuka, Wanita Diminta Turun dari Pesawat

Rahmadsyah Saksi 02 di MK Ditahan karena Hambat Jalannya Sidang

Sah! Jokowi Teken Aturan Cuti Lebaran PNS 3, 4 dan 7 Juni

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

HUT ke-30 SMAN 11 Pekanbaru Momentum Tingkatkan Prestasi Akademik dan Olahraga

2

Agus Rama Bacakan Puisi “Efisiensi yang Membutakan” Pada Lomba Puisi JMSI Riau

3

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

4

SDN 020 Pangkalan Baru Seperti Kandang Ayam

5

Komisi II DPRD Kampar Terima Aspirasi FKDT: Guru MDTA Minta Kesejahteraan

6

Bobroknya Pelayanan RSUD Bangkinang, DPRD Kampar Akan Panggil Pihak Terkait

7

PMI Riau Gelar Musyawarah Kerja Tahun 2025, Beri Penghargaan kepada 20 Pendonor

8

Nelson Manalu Kembali Dipercaya Memimpin Partai Hanura Siak Periode 2025 - 2030

9

Pimpin DPD Hanura Riau 5 Tahun ke Depan, H Darnil Siapkan Strategi Khusus Besarkan Partai

10

Bandara Internasional SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa