MENU TUTUP

Tahun Politik, Ombudsman Minta Masyarakat Awasi Impor Pangan

Senin, 04 Februari 2019 | 15:51:37 WIB
Tahun Politik, Ombudsman Minta Masyarakat Awasi Impor Pangan Poto Ilustrasi

Jakarta (wawasanriau) --Ombudsman Republik Indonesia meminta masyarakat untuk mengawasi dengan cermat kebijakan impor empat komoditas strategis beras, gula, garam, dan jagung yang mungkin akan ditempuh tahun ini. 

Peringatan dini kata  Komisioner Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Saragih diberikan dengan tujuan supaya semua pihak bisa mengawasi administrasi impor dari empat komoditas tersebut. 

Peringatan dini disampaikan terbuka kepada publik agar mencegah maladministrasi dalam pengelolaan empat komoditas strategis tersebut. Maklum, tahun ini perhatian masyarakat akan terpecah oleh pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Umum 2019.

"Mengapa kita sampaikan bulan ini karena kami mempertimbangkan di dalam tahun politik ini perhatian dengan administrasi impor menjadi lengah. Nanti terjadi hal-hal merugikan," ujar dia di kantornya, Senin (4/2).

Terkait beras, Alamsyah mengatakan pemerintah perlu segera membentuk kerangka kebijakan stok beras. Pembentukan kerangka kebijakan bertujuan untuk memperbaiki manajemen stok beras sebelum mengambil kebijakan.

Ia juga menyoroti terkait jumlah stok beras yang mencapai 2,1 juta ton di akhir tahun kemarin. Menurutnya, dengan stok tersebut pemerintah tidak perlu lagi melakukan impor.

Untuk komoditas Gula, Alamsyah mengatakan pemerintah harus memperketat proses verifikasi kebutuhan dan stok impor untuk industri. Pemerintah juga diminta untuk segera menetapkan hasil perhitungan neraca gula nasional, dan mengevaluasi penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi gula petani.

Terkait gula, Alamsyah juga mensinyalir ada gula impor untuk industri yang merembes ke pasar tradisional. Masalah tersebut berdampak pada penurunan harga gula di tingkat petani.

"Kuncinya ada di Kemenperin jangan sampai ada lonjakan impor gula dan spesifikasinya menggeser gula lokal," ujarnya.

Sementara itu terkait Alamsyah menyarankan pemerintah untuk memperketat proses verifikasi kebutuhan garam untuk industri. Ia juga menyarankan agar pemerintah untuk mempercepat proses perhitungan stok garam produksi lokal.

"Berdasarkan situasi ini kami memberikan peringatan dini agar 2019 betul betul verifikasi kebutuhan industri dilakukan secara cermat," ujarnya. 

Terakhir terkait impor jagung, Alamsyah menyarankan kepada pemerintah untuk segera mengevaluasi dan memperketat proses verifikasi kebutuhan impor jagung untuk keperluan industri pakan. Hal itu bisa dijadikan sebagai dasar penerbitan rekomendasi impor.

"Sambil berjalan pemerintah harus mengindentifikasi kebutuhan jagung yang riil di domestik," papar Alamsyah.

Sumber : CNN

Berita Terkait

Ketum SMSI Firdaus Menerima Tamu dari Deputi Penasehat Presiden

NU Minta Warga Non-Muslim Indonesia Tak Disebut Kafir

74 Tahun RI Merdeka, Warga Polman Sulbar Masih Gotong Jenazah 15 Km

Mendagri Sebut Pelantikan Gubernur Riau Terpilih Pada 20 Februari

Lebih Dari 50% Penduduk Indonesia Konsumsi Gula Berlebih

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

DPC Siliwangi Rohil Galang Dana untuk Korban Bencana di Pulau Sumatra

2

Bupati Bistamam Kukuhkan 167 Dewan Hakim MTQ Ke-XX Kabupaten Rokan Hilir tahun 2025

3
Advertorial

Rohil Kembali Raih Empat Penghargaan Evaluasi PKS Tripartit se-Riau

4
Advertorial

Bupati Rohil H.Bistamam Buka Workshop Eksekutif Pencegahan Tindakan Pidana Korupsi

5

Polres Rohil Ungkap 79,98 Kilogram Sabu, Kurir Residivis Kembali Ditangkap

6

APBD Rohil Tahun Anggaran 2026 Disahkan: Bupati Rohil Apresiasi Dewan

7

Pemkab Rohil Gelar Rapat Pembangunan Koperasi Merah Putih: Mencapai Progress Signifikan

8

Lapas Bagansiapiapi Gelar Skrining Kesehatan: Cegah Dini HIV Dalam Lapas

9

Mantan Staf dan Karyawan SPR Trada : Ungkap Proses Dirumahkan dan Masalah Internal Perusahaan

10

Tim KLH RI Tinjau TPA Bagan Batu: Suwandi Berharap Masyarakat Turut Berperan