Afrizal: Devisit Anggaran, Honorer Jangan di Jadikan Korban
BAGANSIAPIAPI,WAWASANRIAU.COM - Sekretarias Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Afrizal tekankan agar Pemkab Rohil tidak menjadikan tenaga Honorer sebagai korban untuk dirumahkan, apalagi pengurangan gaji akibat devisit anggaran yang dialami daerah sekarang ini.
"Walaupun dalam kondisi devisit, pemkab tidak harus merumahkan para honorer, gaji honorer itu cuma Rp. 700 sampai 800 Ribu perbulannya dan pertahun nya hanya berkisar Rp.193 Milyar. lebih baik Dinas yang ada dan DPRD yang berhemat atau pembangunan fisik yang dikurangi." ungkap Afrizal usai mengadakan audiensi dengan Dewan Pimpinan Wilayah Komite Nusantara Aparatur Sipil Negara .Senin (20/03/2017).
Afrizal juga mengistilahkan tenaga honorer Rohil ini paling sedih di banding kabupaten kota yang lain, bak istilah buah simalakama, kalau tidak di berhentikan maka gaji mereka yang akan di kurangi, padahal selama ini gaji masih dibawah standar.
"Nasib para honor sekarang bak seperti buah simalakama. kalau gak di berhentikan ya gajinya di kurangi. kenapa harus para honorer yang di di jadikan korban." paparnya.
Ia juga meminta kepastian data yang valid dari Badan Kepegawaian Daerah terkait jumlah tenaga honorer yang ada di Rohil. karena hingga saat ini BKD belum juga memberikan data Valid kepada DPRD padahal Gaji selalu di bayarkan.
"Saya heran dengan Pemerintah ini,hingga saat ini kita tidak pernah tau secara pasti berapa jumlah tenaga honorer yang ada di Rohil.kita juga sudah sering meminta kepada BKD untuk memberikan datanya kepada kita." papar Afrizal.
Tidak hanya itu, Ia juga mendapati disalah satu sekolah tenaga PNS cuma satu dua orang, dan sisanya dibantu oleh honorer, artinya daerah kita masih membutuhkan tenaga honorer sebagai pelengkap.
"masih banyak sekolah Negeri ditempat kita PNS nya hanya satu atau dua orang dan selebihnya hanya honorer.jika sampai para honorer melakukan mogok kerja bisa gawat kondisi sekolah kita," paparnya.
Terkaid pernyataan Kadisdik Rohil beberapa waktu lalu yang menyatakan "jangan gara-gara gaji kita tidak semangat bekerja" Politisi Partai Golkar ini menyebutkan, bila gaji para honorer hanya Rp.300 ribu bagaimana mereka akan semangat dalam bekerja.
"justru gaji itu yang membuat mereka semangat.semua orang yang bekerja pasti mengharapkan gaji,bagaimana mereka mau semangat kalau gajinya cuma 300 ribu.mau makan apa mereka dengan uang segitu.sedangkan menurut gaji yang lama saja itu masih sangat tidak layak." sebut Afrizal.
Namun ia sangat berharap agar tidak ada tenaga honorer yang di rumahkan. apalagi saat ini UU ASN masih dalam Revisi."selama proses Revisi UU ASN kami meminta tidak ada honorer yang di rumahkan," harapnya. (fie)