MENU TUTUP

BLH Pelalawan Gerah, Hutan Lindung Pinggiran Anak Sungai Beralih Fungsi

Sabtu, 11 Februari 2017 | 16:22:42 WIB
BLH Pelalawan Gerah, Hutan Lindung Pinggiran Anak Sungai Beralih Fungsi Eko Kabag Badan Lingkungan Hidup BLH kab.pelalawan.

Pelalawan,Wawasanriau.com - Hasil temuan tim DPRD Pelalawan Komisi II DPRD Pelalawan, BLH, BPN, Dinas Perkebunan Kab Pelalawan adanya perusakan atau beralih fungsinya hutan di sepanjang aliran 5 anak sungai yaitu, Sungai Mangkarai, Sungai Napuh, Sungai Sinduan, Sungai Pantan dan Sungai Pelintai. Menjadi kebun kelapa sawit membuat Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan gerah.

Saat di konfirmasi kepada Kabid Tata Kelola Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan, menjelaskan bahwasannya, dalam aturan UU kehutanan dan Lingkungan hidup kan telah jelas melarang, untuk Sungai tidak di perbolehkan perusahan menumbang hutan dari pinggir sungai 500 meter ke darat, sedangkan anak sungai dari pinggir sungai 50 meter ke darat.” Terang Eko, Kabid Tata Kelola Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan.  

Dijelaskannya, waktu tim turun ke PT Musimas pada hari senin(23/1/2017) lalu memang di lokasi saya lihat sepanjang aliran sungai sudah berobah menjadi kebun kelapa sawit, namun di lokasi yang kami datangi, kelapa sawit PT Musimas itu terlihat tidak terawat atau biarkan begitu saja.”  ungkap eko.

Lanjutnya, Atas pelangaran pembabatan 5 Daerah Aliran Sungai (DAS) itu, PT Musimas bisa di jatuhi sangsi, yang teringan berupa sangsi  Administrasi meminta PT Musimas untuk melakukan penanaman kembali Daerah Aliran Sungai(DAS) dengan tanaman hutan.”katanya.

JiKalau pihak perusahan PT Musimas tidak mengindahkan atau membandel, Lanjutnya, maka sangsi terberat akan di jatuhkan berupa Pembekuan Izin PT Musimas, Saat di tanyakan awak media kapan sangsi itu akan di jatuhkan kepada PT Musimas, Eko mengatakan “ kita tunggu dulu perkembangannya kedepan.” ujarnya.

Melalui telpon selulernya, Humas PT Musimas saat di konfirmasi mengatakan,kini Batang sawit sepanjang aliran sungai sudah tidak dirawat lagi atau dibiarkan begitu saja, dan semak di panjang aliran sungai itu tingginya sudah melebihi orang dewasa. (M. Panjaitan)

Berita Terkait

Hari Pertama Bazaar, Selain Sate dan Es Tebak, Pengunjung Serbu kuliner kampar.

Empat Rumah Warga Panipahan Rohil Ludes Dilalap Api

PT. Risen Engineering Konsultant Pasang Alat Sensor di Jembatan Pedamaran II

Pj Sekda Kampar Pimpin Rapat Pra-Musrenbang RKPD 2025.

Melalui KOLABSEHAT, Kalapas Bangkinang komitmen Dalam Layanan Kesehatan WBP

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

HUT ke-30 SMAN 11 Pekanbaru Momentum Tingkatkan Prestasi Akademik dan Olahraga

2

Agus Rama Bacakan Puisi “Efisiensi yang Membutakan” Pada Lomba Puisi JMSI Riau

3

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

4

Komisi II DPRD Kampar Terima Aspirasi FKDT: Guru MDTA Minta Kesejahteraan

5

Bobroknya Pelayanan RSUD Bangkinang, DPRD Kampar Akan Panggil Pihak Terkait

6

PMI Riau Gelar Musyawarah Kerja Tahun 2025, Beri Penghargaan kepada 20 Pendonor

7

Nelson Manalu Kembali Dipercaya Memimpin Partai Hanura Siak Periode 2025 - 2030

8

Pimpin DPD Hanura Riau 5 Tahun ke Depan, H Darnil Siapkan Strategi Khusus Besarkan Partai

9

Bandara Internasional SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa

10
Advertorial

Upaya Penanggulangan Banjir, Bupati Rohil Bistamam Tinjau Daerah Titik Rawan