MENU TUTUP

Kapolri Pastikan Meranti Kondusif usai Ricuh Masyarakat vs Polisi

Sabtu, 27 Agustus 2016 | 19:47:48 WIB
Kapolri Pastikan Meranti Kondusif usai Ricuh Masyarakat vs Polisi Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian

Jakarta - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memastikan situasi di Meranti, Riau, sudah kondusif setelah peristiwa demonstrasi yang berujung ricuh antara masyarakat dan Kepolisian pada Kamis (25/8) dini hari.

"Meranti prinsipnya situasi sudah kondusif. Cuma saya menyesalkan peristiwa ini terjadi. Seharusnya tidak perlu terjadi," kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta dikutip CNN Indonesia, Jumat (26/8).

Tito menceritakan, demonstrasi itu adalah buntut peristiwa pembunuhan polisi yang dipicu persoalan asmara. Tersangka berinisial A tewas dalam penanganan polisi yang menangkapnya.

Tersangka A diduga menusuk Brigadir Adil hingga tewas sebelum akhirnya melarikan diri. Dia ditangkap oleh anggota Kepolisian Resor Meranti dan ditembak di bagian kaki.

Ketika dibawa ke rumah sakit, nyawanya tidak tertotolong. Warga Meranti melakukan demonstrasi untuk mempertanyakan kematian A.

Tito sendiri belum bisa memastikan apakah memang ada perlawanan dari tersangka sehingga petugas harus melumpuhkannya.

"Pelakunya ini katanya melakukan perlawanan sehingga kemudian dilakukan upaya kekerasan sehingga akhirnya meninggal dunia. Ini yang harus kita perjelas," kata Tito.

Dalam aksi demo itu masyarakat beramai-ramai mendatangi Markas Polres Meranti. Keadaan tak terkendali dan berujung kericuhan yang memakan satu korban jiwa di pihak penduduk.

Kapolri Jenderal Tito telah memerintahkan Kepala Kepolisian Daerah Riau Brigadir Jenderal Suprianto untuk mengusut rangkaian peristiwa ini. Ia juga menugaskan asisten Kapolri bidang Operasional Inspektur Jenderal Unggung Cahyono dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan pergi ke Riau untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya.

"Anggota ini sedang kami periksa dan saya tegas kepada Kapolda Riau," kata Tito. "Kalau ini seandainya betul ada perlawanan dan hasil visum menunjukkan itu, saksi-saksi menunjukkan itu, dijelaskan kepada publik."

Tito menyatakan tidak akan segan menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran. "Anggota yang bersangkutan diproses hukum baik secara internal maupun secara proses pidana.

Sumber: detik.com

Berita Terkait

Anies Hapus Operasi Yustisi, Mendagri: Niat Kerja Harus Punya KTP Jakarta

Menag Fachrul Razi Wacanakan Larangan Penggunaan Cadar di Instansi Pemerintah, Ini Sikap PBNU

PNS Yang Masih Doyan Korupsi Kena Sindiran

Sehari Setelah Ledakan di Thamrin, Starbucks di GI Kembali Beroperasi

Kalau Penyidik KPK Banyak, Kasus Korupsi Kecil Juga akan Ditangani

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

HUT ke-30 SMAN 11 Pekanbaru Momentum Tingkatkan Prestasi Akademik dan Olahraga

2

Agus Rama Bacakan Puisi “Efisiensi yang Membutakan” Pada Lomba Puisi JMSI Riau

3

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

4

SDN 020 Pangkalan Baru Seperti Kandang Ayam

5

Komisi II DPRD Kampar Terima Aspirasi FKDT: Guru MDTA Minta Kesejahteraan

6

Bobroknya Pelayanan RSUD Bangkinang, DPRD Kampar Akan Panggil Pihak Terkait

7

PMI Riau Gelar Musyawarah Kerja Tahun 2025, Beri Penghargaan kepada 20 Pendonor

8

Nelson Manalu Kembali Dipercaya Memimpin Partai Hanura Siak Periode 2025 - 2030

9

Pimpin DPD Hanura Riau 5 Tahun ke Depan, H Darnil Siapkan Strategi Khusus Besarkan Partai

10

Bandara Internasional SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa