Mahasiswa KUKERTA UNRI Bersinergi Wujudkan Bank Sampah SEHATI di Rantau Panjan Kanan
Rokan Hilir – Kepenghuluan Rantau Panjang Kanan kini sedang mengalami perubahan positif dalam pengelolaan sampah berkat inisiatif Bank Sampah “SEHATI.”
Program ini dimulai berkat ide cemerlang dari Ibu Endri, S.H., seorang penyuluh agama Islam yang bertugas mengunjungi desa-desa di Kecamatan Kubu.
Menyadari masalah besar akibat penumpukan dan pembakaran sampah yang berdampak negatif pada kesehatan dan lingkungan, beliau memutuskan untuk memulai program bank sampah.
Bermula dari sosialisasi awal pada bulan Mei 2024, Ibu Endri berusaha memperkenalkan konsep bank sampah kepada masyarakat Rantau Panjang Kanan secara mandiri, menjangkau majelis taklim, ibu-ibu PKK, warung-warung, dan ibu rumah tangga.
Dukungan penuh dari Pak Sekretaris Desa memungkinkan program ini mendapatkan dukungan yang signifikan.
Pada tanggal 2 Agustus 2024, Ibu Endri, bersama mahasiswa Kukerta UNRI 2024, menggelar sosialisasi di kantor Kepenghuluan Rantau Panjang Kanan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat termasuk datuk penghulu, sekretaris desa, ketua BPKep, babinsa, kepala dusun, serta RT/RW. Dalam pertemuan tersebut, Ibu Endri menjelaskan tujuan program bank sampah yang tidak hanya untuk mengurangi penumpukan sampah, tetapi juga untuk mencegah dampak lingkungan negatif seperti sarang nyamuk dan polusi udara.
"Saya berharap warga desa lebih peduli dan terbuka terhadap inisiatif lingkungan ini," ujar Ibu Endri. Ia juga mengungkapkan dukungan yang kuat dari PLT Kemenag Rokan Hilir.
“Saya mendapatkan inspirasi dari kunjungan ke Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) 'MANTAP' Bagan Siapi-api pada tanggal 25 Juli lalu, yang tidak terlepas dari dukungan Bapak H. Khairul, S.Ag, PLT Kemenag Rokan Hilir dan Bapak Khoirul Amri dari DLH Bagan Siapiapi,” tambahnya.
Dengan slogan "Menabung Sampah Menjadi Emas," program ini berupaya menarik perhatian warga untuk terlibat aktif. Selain meningkatkan kesadaran lingkungan, bank sampah ini juga bertujuan memberdayakan UMKM lokal, khususnya ibu rumah tangga di desa tersebut.
Mahasiswa Kukerta UNRI 2024 juga berperan dalam proses pembentukan kepengurusan, mendesain buku tabungan, dan mengumpulkan sampah dari warga. Jenis sampah yang diterima adalah sampah kering anorganik.
Walaupun program ini baru dimulai, antusiasme masyarakat terlihat jelas. Dari Pak Sekretaris Desa hingga anak-anak, semua mulai mengumpulkan sampah mereka untuk diserahkan ke bank sampah.
Sampah yang terkumpul akan disimpan selama enam bulan dan kemudian dijual kepada pengepul di Bagan Siapi-api, Rokan Hilir. Nasabah akan mendapatkan imbalan berupa uang atau sembako dari hasil penjualan.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari mahasiswa serta pihak desa, diharapkan Bank Sampah “SEHATI” akan membawa perubahan signifikan bagi kebersihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Kepenghuluan Rantau Panjang Kanan. ***
Tulis Komentar