MENU TUTUP

URGENSI TEKNOLOGI DIGITAL DALAM MEMPELAJARI TAFSIR AL QURAN

Ahad, 03 Desember 2023 | 14:59:21 WIB
URGENSI TEKNOLOGI DIGITAL DALAM MEMPELAJARI TAFSIR AL QURAN Ket Poto : Fira Fatihati Rahmi, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada pertengahan abad ke-19 Charles babbage memperkenalkan konsep mesin analitis yang dianggap menjadi cikal bakal komputer. Pada masa yang sama George boole juga memperkenalkan logika Boolean, yang menjadi dasar untuk perkembangan rangkaian logika digital, hal ini menjadi awal mula sejarah perkembangan teknologi digital.

Seiring berjalannya waktu, teknologi digital memperlihatkan perkembangan yang signifikan, pada tahun 1989 Sir Tim Berners-Lee membuka era internet bagi masyarakat umum dengan ditemukannya World Wide Web (WWW), perkembangan tersebut terus berlanjut, hingga pada awal tahun 2000-an smartphone dan tablet mulai diproduksi. pada tahun 2021 internet telah digunakan oleh lebih dari 4,9 miliar orang di dunia dan tentu saja angka ini akan terus bertambah, teknologi digital pun akan  terus berkembang secara besar besaran dari waktu ke waktu.

Dampak yang paling dirasakan dari perkembangan tersebut salah satunya adalah pada aspek pendidikan agama islam, seperti perubahan pada metode pembelajaran ilmu tafsir Al- Quran, contoh dari perubahan yang sangat terlihat pada zaman dahulu dan zaman sekarang adalah efektifitas waktu dan tenaga yang digunakan saat mempelajari ilmu tersebut.

Sumber hukum paling utama dalam agama islam adalah Al- Quran, oleh karena itu tidak mungkin Al-Quran tersebut dipahami tanpa mempelajari tafsir Al-Quran terlebih dahulu. Dengan perkembangan teknologi, mempelajari tafsir Al-Quran menjadi lebih mudah. Ahli tafsir terdahulu menemukan banyak kesulitan dalam mempelajari dan mengajarkan ilmu tafsir, beberapa tantangan utama melibatkan keterbatasan akses terhadap sumber sumber ilmiah, kekurangan informasi sejarah, dan kendala dalam menyampaikan pemahaman tersebut secara luas, salah satu contoh dari perjuangan ahli tafsir terdahulu adalah imam Al- Razi, beliau menempuh  perjalanan panjang dalam mencari pemahaman mendalam terhadap Al-Quran,beliau juga menghadapi kesulitan untuk menyebarluaskan  ilmunya karena terkendala oleh berbagai hal, seperti jauhnya jarak tempuh antara satu daerah ke daerah lainnya, mereka harus melakukan perjalanan berbulan bulan untuk dapat mengajarkan tafsir Al-Quran.

Aspek berikutnya dari kesulitan mempelajari tafsir Al-Quran yang paling terlihat dari sebelum adanya teknologi adalah cara seseorang ahli tafsir dalam menulis sebuah kitab, di masa lalu ahli tafsir menulis kitab tafsir mereka dengan menggunakan alat tulis tradisional yaitu pena atau kalam, yang dibuat dari bulu burung atau bambu, mereka menggunakan tinta yang terbuat dari bahan –bahan alami , seperti campuran air, gula dan abu, mereka menuliskannya pada gulungan papyrus, lembaran kertas.

Hal tersebut mengakibatkan kesulitan dalam menggandakan kitab tersebut, dikarenakan keterbatasan fasilitas dalam menulis dan waktu penyalinan kitab yang cenderung lama karena semua proses dilakukan secara manual. Bukan hanya itu proses pendistribusian kitab juga membutuhkan waktu yang panjang untuk sampai ke wilayah wilayah jauh karena membutuhkan perjalanan panjang yang menghabiskan banyak waktu.

Kelemahan lainnya adalah kitab yang ditulis dari lembaran lembaran berpotensi lebih cepat rusak karena alasan bencana alam, peperangan yang masih sering terjadi di zaman dahulu, sehingga banyak naskah naskah dari kitab tersebut yang hilang begitu saja tanpa ada salinan.

Pada zaman sekarang kitab kitab tafsir dapat disimpan dalam berbagai bentuk digital, seperti buku elektronik, jurnal online dan platform e-learning, perubahan ini menciptakan akses yang lebih cepat dan mudah terhadap ilmu pengetahuan. Sehingga kitab kitab tafsir tersebut dapat tersimpan dengan aman dan dapat diakses oleh banyak orang dan dengan adanya teknologi membuat kitab kitab tafsir tersebut dapat dimiliki oleh siapapun. Karena penggandaan kitab tersebut tidak lagi dilakukan secara manual melainkan telah diproduksi dengan alat alat modern.

Tantangan komunikasi juga menjadi salah satu kendala utama dalam penyebaran ilmu pengetahuan pada masa lampau, hal ini menyebabkan keterlambatan dalam memperoleh informasi antarwilayah, karena belum adanya fasilitas yang mendukung proses pertukaran informasi tersebut, kontras dengan kecepatan komunikasi instan yang kita nikmati sekarang, berita, ide dan informasi dapat diakses oleh banyak orang dalam hitungan detik, informasi dapat diakses dengan mudah secara global melalui internet.

Teknologi digital memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, memberi akses instan ke sumber sumber informasi yang luas, memungkinkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun melalui platform – platform yang disediakan oleh internet, tidak jauh berbeda dengan penggunaan teknologi digital dalam mempelajari tafsir Al-Quran yang membuat akses ke sumber sumber tafsir menjadi lebih mudah, terdapat aplikasi untuk memahami aspek sejarah dan juga terdapat fasilitas diskusi online untuk bertukar pemahaman, dengan adanya teknologi seperti saat ini, memudahkan proses pengajaran dan penyebaran ilmu tafsir, sehingga diharapkan akan lebih banyak pemuda islam yang tertarik untuk mempelajari ilmu tafsir Al-Quran secara mendalam.

Teknologi digital bukan hanya sekedar alat, tetapi juga sarana untuk memperdalam spiritualitas dan pemahaman agama secara holistic, teknologi memiliki kontribusi signifikan terhadap cara kita memahami dan mendalami Al-Quran, dengan memanfaatkan teknologi tersebut kita dapat menjembatani kesenjangan antara masalalu dan masakini, memungkinkan generasi modern untuk mendekati dan memahami Al-Quran dengan cara yang relevan, bukan hanya itu teknologi digital juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis, interaktif dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran modern.

Contoh dari pemanfaatan teknologi digital dalam mempelajari ilmu tafsir yang mempermudah proses pembelajaran adalah dengan adanya webinar webinar online yang diselenggarkan oleh para ulama tafsir yang memungkinkan siapapun untuk mengikuti perkuliahan tanpa harus hadir secara fisik, contoh berikutnya adalah munculnya aplikasi  tafsir Al- Quran digital, yang memuat tafsiran dari berbagai ulama dan mufassir yang bisa diakses  hanya dengan perangkat seluler atau komputer saja, bukan hanya itu saja sosial media juga menjadi salah satu contoh penerapan teknologi untuk belajar tafsir, sosial media menyediakan forum forum diskusi yang berguna untuk saling bertukar pikiran dan menambah pengetahuan agama, dan masih banyak contoh lain dari penerapan teknologi digital dalam pelajaran ilmu tafsir.

Pemuda islam diharapkan dapat memahami penafsiran Al-Quran, karena Al-Quran menjadi warisan keagamaan yang paling penting dan harus dijaga hingga generasi generasi berikutnya. Pemanfaatan teknologi digital harus dilaksanakan secara maksimal sehingga hasil yang didapat juga akan  maksimal, dan juga harus bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang didapatkan dari internet dan dari platform digital lainnya, karena banyaknya informasi yang muncul di internet dan sulitnya menyaring berita yang benar dapat menyebabkan persepsi yang salah dalam memahami suatu informasi.

Semangat perjuangan ahli tafsir terdahulu dalam mempelajari ilmu tafsir harus menjadi contoh untuk pemuda yang hidup pada era modern seperti saat ini, karena dengan segala keterbatasan yang mereka rasakan tidak membuat daya juang mereka luntur untuk terus belajar dan mengajarkan kitab Allah yaitu Al-Quran. Dengan kemudahan teknologi saat ini, pemuda islam seharusnya dapat lebih semangat dalam menyebarkan ajaran islam, dan memanfaatkan teknologi yang tersedia dengan baik, bukan malah menyepelekan ilmu pengetahuan dan merasa hebat dengan teknologi yang ada sehingga enggan untuk terus belajar. 

Penulis : Fira Fatihati Rahmi.

 

Berita Terkait

Rohil Siap Menjadi Kabupaten Adiwiyata Untuk Propinsi Riau

Babinsa Koramil 05/RM Berikan Materi Cinta Tanah Air Kepada Siswa SMK N 1

Hari Pertama, Bupati Rohil Tinjau Pelaksaan UN di Tiga Sekolah

Plt Bupati Rohil Drs Jamiludin Pimpin Upacara Hardiknas

Bupati Rohil H.Suyatno Doakan Agar Pembangunan Musholla Ponpes As Sunnah Berjalan Lancar

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

Bistamam Vs Afrizal Sintong, Golkar Pilih Siapa?

2

Komisi C DPRD Humbang Hasundutan Pelajari Pola Penanganan Sampah Di Rohil

3

Ketua KONI Rohil, Samsuri, Hadiri Raker KONI Prov Riau 2024

4

Bupati Rohil Apresiasi Putri Asal Sintong Wakili Riau dalam MTQ Tingkat Nasional

5

Rumah Zakat Riau hadirkan Aksi Relawan : GEMA BERSIHATI di Pekanbaru

6

Ketua KONI Rohil Buka Secara Resmi Turnamen Sepakbola Silaturahmi Cup 2024

7

Secara Aklamasi, Fauzi Efrizal Resmi Terpilih Sebagai Ketua Perbakin Rohil

8

Diiringi Beberapa Macam Kegiatan Acara Penutupan MPLS SMA AL-Khazanah Di Pantai Tuguwae Berlangsun

9

Pimpinan Ponpes Hidayahtullah Lubuk Dalam Hadiri Grand Syekh Al-Azhar Ponpes Darunjannah Jakarta

10
Penulis : Ali

Gawat..!! Gegara Jatah Bulanan Marwah Pers Jadi Taruhan