MENU TUTUP

Polisi Imbau Tak Ada Aksi di MK: Tanpa Surat Pemberitahuan Bisa Dibubarkan

Selasa, 25 Juni 2019 | 08:44:38 WIB
Polisi Imbau Tak Ada Aksi di MK: Tanpa Surat Pemberitahuan Bisa Dibubarkan

Jakarta - Polri mengimbau semua pihak untuk tak menggelar aksi massa pada 26-29 Juni 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Apalagi, kata Polri, jika aksi tersebut tidak mengantongi surat pemberitahuan.

"Ya Polda Metro tentunya akan menyampaikan kepada korlap (koordinator lapangan) untuk tidak melaksanakan giat di depan MK, karena dapat mengganggu jalannya persidangan atau tahapan di MK," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (25/6/2019).

"Apabila tidak mengindahkan, maka sesuai Pasal 15 UU Nomor 9 Tahun 1998, aparat kan dapat membubarkan. Karena Polda Metro sudah mempersiapkan dan fasilitasi tempat di sekitar patung kuda," imbuhnya.

Dedi mengatakan hingga saat ini pihak kepolisian belum menerima surat pemberitahuan terkait kegiatan tersebut. Jika pihak panitia tak dapat menunjukkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP), Dedi mengatakan, maka pihak kepolisian dapat membubarkan aksi tersebut.

"Sampai dengan pagi ini Polda Metro belum menerima surat pemberitahuan untuk giat tersebut. Ya kalau belum ada pemberitahuan maka korlapnya akan dicek dulu, dan kalau tidak mengantongi STTP ya dapat dibubarkan oleh petugas," jelas Dedi.

Sebelumnya, PA 212, GNPF, dan sejumlah organisasi lain akan menggelar aksi mengawal sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Jumat, 28 Juni, saat pembacaan putusan sidang sengketa Pilpres 2019.

"Memang benar Prabowo dan Sandi telah menghimbau seperti itu dan itu kami sangat menghargai sebagai tokoh politik yang akan kami ikuti," kata juru bicara PA 212, Novel Bamukmin kepada wartawan, Minggu (23/6).

PA 212 tetap akan menggelar aksi kawal sidang di MK meski sudah ada imbuan dari Prabowo Subianto agar pendukungnya tidak datang ke MK. Novel menyebut aksi yang dilakukan adalah gerakan bela agama.

"Ketika kami mengambil langkah politik akan tetapi kami saat turun ke MK tidak lagi mengambil langkah politik karena gerakan kami adalah bela agama agar keadilan bisa ditegakan dan tidak melibatkan partai atau tokoh politik sebagai mana gerakan kami aksi bela islam 1410, 411, 212 tanpa urusan politik," ujarnya. (detik.com)

Berita Terkait

Viral! Gara-Gara Asap Rokok, Bayi Ini Sesak Nafas hingga Akhirnya Wafat

Mantan Presiden Amerika Serikat George H.W. Bush Meninggal di Usia 94 Tahun

Menyambut MUNAS IV PATRI 2019 MENAKAR WAWASAN TRANSMIGRASI CAPRES

4 Poin Penjelasan MUI Soal Fatwa Haram Pakai Atribut Nonmuslim

Polri Akan Upayakan Polantas Memakai Rompi Antipeluru

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

Kamarudin Kembali Dilantik Jadi Kepala Desa Ranah Singkuang Periode 2025-2027

2

Camat Kampar Gelar Sertijab Kepala Desa Sekaligus Pelepasan Purna Tugas ASN di Kecamatan Kampar

3

Dorong Pemkab Kampar Sampaikan Data Penduduk Berkala Bawaslu Ingatkan KPU Kampar

4

Mafia Tanah Meraja - Lela, Puluhan Lahan Kaplingan Milik Para Guru Raib Seketika

5

Pendukung Loyal Siap Menangkan Hendry Ch Bangun

6

Plt Ketua PWI Kampar dan Pengurus Survei Rumah Subsidi Dari Kementerian Perumahan RI

7

Bebas Beroperasi " Gudang Mafia Inti Milik Gurning Tak Tersentuh Hukum

8

Lemahnya Penindakan Hukum, Ciptakan Kumpulan Mafia Kebal Hukum Rugikan Pengusaha Serta Negara Milyar

9

Kalau Mau Kaya, Jangan Jadi PNS

10

125 Honorer Bagian Umum Sekretariat Pemda Rohil Dirumahkan