MENU TUTUP

Di Dumai, 89 Orang Gangguan Jiwa Boleh Ikut Pemilu 2019

Jumat, 15 Februari 2019 | 20:34:46 WIB
Di Dumai, 89 Orang Gangguan Jiwa Boleh Ikut Pemilu 2019 Poto Ilustrasi

Dumai (wawasanriau) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Dumai Darwis menyebut, sebanyak 89 orang dengan gangguan jiwa sudah didata dan dimasukkan sebagai pemilih kelompok difabel atau berkebutuhan khusus untuk Pemilu Legislatif dan Presiden pada April 2019.

Orang dengan gangguan jiwa mendapat hak pilih ini merupakan warga yang memiliki keluarga dan tidak hidup di jalanan serta memiliki surat keterangan pemeriksaan kesehatan dari dokter kejiwaan.

"Bukan orang gila di jalanan yang dapat hak pilih ini, tapi orang dengan gangguan jiwa memiliki identitas kependudukan, surat kesehatan dari dokter dan ada keluarga," kata Darwis pada pers, Jumat.

Menurutnya, total pemilih tetap Pemilu 2019 kelompok difabel atau khusus di Kota Dumai terdata sebanyak 357 orang, terdiri 89 orang tuna grahita, tuna rungu 81, tuna netra 44 dan tuna daksa 82 orang.

ODGJ dan kelompok difabel lain pada hari pencoblosan suara Pemilu 2019 nanti akan didampingi satu keluarga untuk menyalurkan hak pilih di tempat pemungutan suara.

"Setiap penyandang difabel nanti akan didampingi keluarga saat pencoblosan, dan kpu sudah melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara," sebut komisioner KPU Dumai ini.

Kegiatan simulasi dilakukan KPU bersama Polres Dumai pada Kamis (14/2) untuk memantapkan persiapan Pemilu 2019, sekaligus mengukur waktu dibutuhkan untuk mencoblos 5 lembar surat suara, yaitu surat suara presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi Riau dan DPRD Kota.

"Melalui simulasi ini KPU dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelenggaran Pemilu 2019," ujarnya.

Penjagaan TPS, nanti akan dikawal personel polisi ditambah 2 petugas perlindungan masyarakat, dan maksimal pemilih hanya 300 jiwa. KPU sudah menetapkan 840 TPS tersebar di tujuh kecamatan Dumai dengan pemilih tetap sebanyak 181.093 jiwa.

Sementara itu, Wakapolres Dumai Kompol Alex Shandy Siregar mengatakan, simulasi dilaksanakan untuk mengecek kesiapan penyelenggara, melihat riil pelaksanaan pemungutan suara, dan untuk memperhitungkan waktu pencoblosan.

Dalam simulasi ini, diharap semua petugas terlibat dapat memahami tugas pokok menyelenggarakan pemungutan suara agar dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.

"Untuk pengamanan tps, polisi menerapkan pola penjagaan dengan melihat tingkat kerawanan, dan nanti juga dibantu petugas linmas dari pemerintah," sebut Kompol Alex.

Sumber : Antara

Berita Terkait

Afrizal Sintong Terima SK Dukungan DPP PSI

Luar Biasa!! Paslon AYO Dapat Penambalan Gelar Suku Tionghoa, Ini Marganya...

Sebanyak 216 Peserta Lulus CAT Seleksi PPK di Kabupaten Kampar

Suyatno Diduga Mengaku Bupati di Hari Cuti & Kampanye Gunakan Fasilitas Negara

Megawati: Bilang ke Mereka yang Mau Golput, Kamu Makan dari Mana?

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

DPC Siliwangi Rohil Galang Dana untuk Korban Bencana di Pulau Sumatra

2

Bupati Bistamam Kukuhkan 167 Dewan Hakim MTQ Ke-XX Kabupaten Rokan Hilir tahun 2025

3
Advertorial

Rohil Kembali Raih Empat Penghargaan Evaluasi PKS Tripartit se-Riau

4
Advertorial

Bupati Rohil H.Bistamam Buka Workshop Eksekutif Pencegahan Tindakan Pidana Korupsi

5

Polres Rohil Ungkap 79,98 Kilogram Sabu, Kurir Residivis Kembali Ditangkap

6

APBD Rohil Tahun Anggaran 2026 Disahkan: Bupati Rohil Apresiasi Dewan

7

Pemkab Rohil Gelar Rapat Pembangunan Koperasi Merah Putih: Mencapai Progress Signifikan

8

Lapas Bagansiapiapi Gelar Skrining Kesehatan: Cegah Dini HIV Dalam Lapas

9

Mantan Staf dan Karyawan SPR Trada : Ungkap Proses Dirumahkan dan Masalah Internal Perusahaan

10

Tim KLH RI Tinjau TPA Bagan Batu: Suwandi Berharap Masyarakat Turut Berperan