Sosbud

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

ROHIL,Wawasanriau.com - Terhitung sejak Januari hingga dengan Oktober 2025 telah terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Puskesmas Bagansiapiapi. Di mana dari 54 kasus yang ditemukan tahun sebelumnya kini angkanya naik menjadi 72 kasus di tahun ini. Adapun faktor meningkatnya kasus DBD ini salah satunya di sebabkan oleh tingginya curah hujan sejak Agustus lalu.

Kepala Puskesmas Bagansiapiapi, dr Romy Cahyadi Selasa (28/10/2024), diruang kerjanya menjelaskan lonjakan kasus ini di mulai sejak bulan Agustus. "Penyebab munculnya kaus DBD ini adalah infeksi virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk betina Aedes aegypti. Sedangkan untuk peningkatanya infeksi virus ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti curah hujan tinggi atau daya tahan tubuh yang lemah," jelas Romy.

Nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD terlebih dahulu terinfeksi virus dengue (DENV) sebelum menjadi faktor utama yang menularkan penyakit ini ke manusia. Sebagian besar kasus demam berdarah dengue ini terjadi di daerah tropis dan sub-tropis salah satunya seperti di 4 Kelurahan dan 4 Kepenghuluan di wilayah Puskesmas Bagansiapiapi.

DBD merupakan kondisi yang lebih parah dari demam dengue karena berpotensi mengancam nyawa. "Adapun Gejala DBD ini meliputi sakit perut parah, gusi berdarah atau perdarahan di bawah kulit, perut bengkak, muntah darah, sulit bernapas, kulit terasa lembap dan dingin, hingga kehilangan kesadaran," terang Romy.

Terdapat beberapa faktor penyebab munculnya kasus DBD yang harus menjadi perhatian dan kewaspaan bagi masyarakat, di antaranya tingginya curah hujan, dimana terjadinya genangan air di berbagai tempat, termasuk di sekitar pemukiman. Genangan-genangan air biasanya terbentuk di talang air, ban bekas, kaleng atau botol bekas, pelepah daun, hingga lubang pohon.
Genangan yang terbentuk akibat curah hujan tinggi ini akan menjadi tempat bagi nyamuk berkembang biak.

Saat populasi nyamuk penyebab DBD meningkat, maka risiko penularan virus dengue di masyarakat otomatis akan meningkat pula. Oleh karena itu lanjut Romy, masyarakat disarankan untuk menyingkirkan tempat-tempat yang bisa mengakibatkan genangan air tersebut, menutup, dan menguras benda-benda di rumah yang berpotensi menimbulkan genangan air, seperti pot, drum, atau toren air sebelum hujan tiba, guna mencegah nyamuk berkembang biak dan menularkan penyakit.

"Selain hal itu juga terdapat beberapa faktor lain seperti pernah menderita demam berdarah, daya tahan tubuh yang lemah serta hal yang menjadi kebiasaan orang yakni mengantungkan baju di kamar," papat Romy. Berikut ini adalah cara mencegah gigitan nyamuk demam berdarah, diantaranya dapatkan vaksin demam berdarah (Dengvaxia) jika pernah menderita penyakit demam berdarah setidaknya sekali.
Gunakan pendingin udara di dalam ruangan atau pastikan rumah memilki sirkulasi udara yang baik.

Kenakan pakaian yang dapat melindungi  dari gigitan nyamuk, seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki.
Oleskan losion antinyamuk yang mengandung 50% DEET untuk orang dewasa, atau 15–30% DEET, picaridin, minyak lemon eucalyptus, atau para-menthane-diol untuk anak-anak.
Gunakan kelambu pada tempat tidur untuk menghalau nyamuk penyebab DBD yang masuk. Jagalah kebersihan lingkungan tempat tinggal, karena genangan air dan barang-barang yang menumpuk dapat menjadi tempat untuk nyamuk berkembang biak.

"Nyamuk penyebab DBD biasanya menggigit manusia pada pagi atau sore hari. Oleh karena itu, pastikan selalu melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk di waktu-waktu tersebut. Pastikan juga untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Jika merasakan gejala demam berdarah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencegah keparahan dan mendapatkan penanganan yang sesuai," saran Romy.

Pihak Puskesmas Bagansiapiapi kata Romy setiap adanya temuan kasus ini akan langsung melakukan pengecekan Sempel di lingkungan rumah si penderita. "Begitu kita temukan adanya jentik nyamuk langsung di lakukan foging dan sejauh ini kita telah melakukan foging sebanyak 72 lokasi sesuai temuan kasus," pungkas Romy. (Erik)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar