Dijadikan Narasumber Berita, SR Akui Namanya Dicatut dan Hanya Cerita Saduran Dari Orang Lain

ROHIL- Munculnya pemberitaan di salah satu media online yang menyebutkan adanya dugaan indikasi permainan dan pengaturan sejumlah paket proyek Penunjukan Langsung (PL) yang di sebut konon ceritanya Viral diwarung kopi dimana jika ingin mendapatkan Proyek PL harus punya uang muka sebesar Rp300 juta baru dapat 5 Proyek PL disetiap instansi pemerintah Kabupaten Rokan Hilir ternyata itu hanyalah Saduran cerita dari orang lain yang tidak ada bukti pembenaranya.
Walaupun demikian, berita ini sempat memunculkan efek yang bisa dikatakan merugikan orang penting di Kabupaten Rohil oleh karena sasarannya atas berita yang dimuat itu sangat jelas.
Guna mengecek apakah informasi yang di sajikan pada salah satu media online yang diterbitkan Rabu (22/112023) lalu dengan judul "Dugaan Pengaturan Proyek Di Rohil 2023 Viral Di Warung Kopi" ini benar adanya sesuai fakta dan sumber yang jelas, awak media ini menghubungi Ketua Pemuda Banjar 12 tanah putih bernama Syahrial yang konon adalah sebagai narasumber didalam berita tersebut.
Dalam pemberitaan itu, nama Sahriyal di singkat dengan inisial "SR", secara tegas ia mengaku tidak ada berbicara seperti yang di sampaikan sebagaimana tudingan berita tersebut.
"Saya tidak ada bencerita hal itu, saya menuntut keras atas cerita yang di buat-buat ini, karena saya ditegur dan saya malu dengan petingi- petingi dan bang Hotib akibat munculnya berita ini," tegasnya.
Untuk menutupi rasa malu itu dirinya mengaku telah meminta Nara sumber yang menyampaikan informasi ini mempertanggung jawaban apa yang telah ia sampaikan kepada media yang menaikan berita ini.
"Menurut saya pemilik media tidak bisa juga di persalahkan karena dia hanya menerima informasi, yang salah itu adalah yang menyampaikan informasi dimana Setelah saya mencari tau ternyata dia satu kampung dengan saya," akunya.
Sahriyal mengaku bahwa keluarganya sangat geram dan marah terhadap ulah narasumber yang menyampaikan informasi itu.
Namun dirinya sudah datang dan bermohon-mohon sujud di kaki saya meminta untuk tidak mempermasalahkan soal berita itu. "Karena satu kampung sudahlah saya tak mau sebutkan siapa dia, biarlah karena tuhan kan tau siapa dia," paparnya.
Yang pasti imbuhnya Sahriyal, dirinya telah meminta dengan yang bersangkutan untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah ia sampaikan sehingga kebohongan yang tidak sesuai dengan fakta ini muncul dalam sebuah berita online. Terkait soal membayar Rp300 juta untuk mendapatkan 5 PL seperti yang disampaikan di berita tersebut, itu akunya tidaklah benar.
"Saya tidak ada bercerita sedemikian, tidak ada saya mengatakan seperti di berita itu. Itu semua bohong bukan dari saya melainkan dibuat-buatnya sehingga membuat saya malu serta merusak hubungan saya dengan Bupati maupun bang Hotib. Akan tetapi, berita itu kini sudah di hapus dan tidak bisa di buka lagi linknya. (Erik)
Tulis Komentar