CSR PHE Siak di Rohil Sentuh Masyarakat Diberbagai Sektor

Rokan Hilir (WRC) - Dapat disebutkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak yang ada di Kepenghuluan Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) saat ini telah menyentuh masyarakat diberbagai sektor.
Salah satunya adalah PHE Siak telah menyalurkan CSR untuk program kesehatan dalam penanganan kasus angka prevalensi stunting di Rohil yang mencapai angka 29,7 persen ditahun 2023.
Partisipasi PHE Siak dalam penanganan stunting di Desa Rantau Bais diantaranya telah membangun Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), alat ukur bayi dan timbangan serta memberikan pelatihan kepada tenaga medis. Demikian hal itu dikatakan oleh Comrel & CID Pertamina Zona 1, Renita Yulia Kuswindriati, Rabu (25/10/2023).
Untuk diketahui lagi, Riau sendiri, angka prevalensi stunting pernah mencapai 22,3 persen. Setelah Kabupaten Rohil, angka prevalensi stunting di Riau yang tinggi yakni di Kabupaten Indragiri Hilir sebesar 28,4 persen, Rokan Hulu 25,8 persen, Kampar 25,7 persen, Indragiri Hulu 23,6 persen.
Selanjutnya, Kepulauan Meranti 23,3 persen, kota Dumai 23 persen, Kuantan Singingi 22,4 persen, Bengkalis 21,9 persen, Pelalawan 21,2 persen, Siak 19 persen, dan kota Pekanbaru 11,4 persen.
Tidak hanya sampai disitu saja, Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak di Desa Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) juga telah melakukan pembinaan terhadap sekolah yang ada diwilayah sekitar tempat kerja.
Sekolah Binaan PHE Siak tersebut ditahun 2023 ini telah berhasil meraih prediket Sekolah Adiwiyata Nasional. Sekolah peraih Adiwiyata Nasional itu yakni SMPN 2 Tanah Putih.
Setelah kurun waktu 7 tahun PHE Siak membina sekolah ini sejak tahun 2016, penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional ini pun berhasil diraih.
Secara simbolis PHE Siak bersama Kepala Sekolah, guru dan murid SMPN 2 Tanah Putih ini merayakan penghargaan yang berhasil dicapai tersebut.
SMPN 2 Tanah Putih merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di ring satu Wilayah Kerja PHE Siak di Kabupaten Rohil.
Bukan perkara mudah predikat itu diraih sekolah. Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup ini berhasil diraih setelah sebelumnya SMPN 2 Tanah Putih meraih prediket sebagai Sekolah Adiwiyata Kabupaten dan Provinsi.
Sekolah Adiwiyata adalah sebuah prediket yang diberikan oleh pemerintah dan Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Prediket Adiwiyata ini ada beberapa tingkatan, yakni Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan terakhir Mandiri.
Untuk meraih semua ini sekolah tidak hanya mampu menghadirkan lingkungan sekolah yang hijau saja, tetapi juga asri, nyaman serta mampu menciptakan penghuni sekolah untuk sadar lingkungan.
Kepala Sekolah SMPN 2 Tanah Putih, Memet Wibowono, menyebutkan bahwa peran PHE Siak begitu besar dalam meraih prediket Adiwiyata.
Memet menyebut untuk meraih penghargaan Adiwiyata tidak hanya sekedar menghijaukan lingkungan saja, melainkan juga membangun fisik.
Pembangunan fisik inilah yang menjadi beban cukup berat bagi sekolah, selain dari membentuk warga sekolah sadar terhadap lingkungan.
Menurutnya dukungan moral dan material yang selalu dikucurkan berhasil mengantarkan Adiwiyata tingkat Kabupaten tahun 2019 bagi SMPN 2 Tanah Putih.
Dari sini, dengan komitmen sekolah bersama PHE Siak yang dibantu pula Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rohil, SMPN 2 Tanah Putih berhasil meraih Adiwiyata tingkat Provinsi tahun 2021.
"Selanjutnya pada tahun 2023 ini kita kembali berhasil meraih Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional. "ungkapnya.
Masih dikesempatan yang sama, Renita Yulia Kuswindriati mengucapkan alhamdulillah atas penghargaan yang bisa diraih bersama tersebut.
Dengan penghargaan ini diharapkan meningkatkan rasa peduli lingkungan oleh para siswa dan warga sekolah.
Beralih dari informasi yang dirangkum oleh awak media, bahwa saat ini PHE Siak juga melaksanakan program pengembangan masyarakat tahun 2023 dengan menyerahkan bantuan sapi kepada kelompok peternak di Rantau Bais.
Program ini diyakini guna membantu percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Iya kemaren kita sudah menyerahkan enam (6) ekor sapi kepada kelompok untuk dikembangbiakkan. "kata Renita Yulia Kuswindriati.
Sebelumnya bantuan sapi itu awalnya adalah masukan dari kepala Desa yang dikatakan bahwa Rantau Bais sangat potensi jika dilakukan pengembangan peternakan sapi.
Masukan tersebut disambut baik dari pihak PHE Siak karena memang sejalan dengan Program yang ada, demikian hal ini dapat direalisasikan hingga sekarang.
Masih ditempat yang sama, Ketua Kelompok Ternak Sejahtera, Abdul, mengatakan pihaknya sangat berterimakasih kepada PHE Siak yang telah memberikan bantuan sapi.
Abdul menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum menemukan kendala dalam memelihara sapi untuk pengembangan hanya saja sekarang ini pihaknya belum memiliki alat semprot pompa air yang bisa digunakan untuk pembersihan kandang sapi.
"Sekarang sudah berjumlah tujuh (7) ekor, kemaren sempat melahirkan dua (2) ekor tapi mati satu (1) ekor anaknya. "kata Abdul lagi.
Tambahnya lagi, pihaknya merasa cocok memelihara sapi. Harapannya kepada PHE Siak agar selalu memberikan masukan dan arahan secara berkelanjutan. "pungkasnya. (azmi)
Tulis Komentar