Politik

Calon Bupati Rohil Afrizal Sintong Blak-blakan Optimis di Usung Partai Golkar

BAGANSIAPIAPI- Bakal calon Bupati Afrizal "Epi Sintong" blak-blakan bicara soal polemik calon kepala daerah yang akan diusung Partai Golkar di Pilkada Rokan Hilir, Desember mendatang. Sebagai kader murni Golkar, Afrizal 

mengingatkan semua pihak, terutama di luar Golkar, untuk tidak melakukan klaim-klaim dukungan.

Pasalnya, selain sudah punya mekanisme dan kriteria tertentu dalam menetapkan calon kepala daerah, Golkar juga sangat komit mengusung kader sendiri di daerah-daerah yang suara partai berlambang beringin itu dominan. 

"Jadi, kepada siapapun di luar kader Partai Golkar tidak usahlah untuk membangun opini, apalagi mengklaim bahwa Partai Golkar akan mengusungnya. Kita (Golkar, red) sudah punya mekanisme dalam menetapkan siapa yang akan diusung di Pilkada. Selain mengutamakan kader sendiri, penentuannya adalah lewat hasil survei.  Ini survei baru dimulai, sudah mengklaim didukung Golkar," lontar Afrizal Sintong dalam wawancara dengan wartawan, Jumat (10/7/2020).

Berdasarkan penelusuran media ini,  saat ini selain pasangan Afrizal Sintong-Azhar Sakban juga muncul klaim dari Asri Auzar-Fuad Ahmad bakal diusung Golkar di Pilkada Rohil. Afrizal dan Fuad merupakan kader Golkar, sedangkan Asri Auzar merupakan Ketua Demokrat Riau. 

Asri Auzar-Fuad Ahmad dalam banyak kesempatan mengklaim akan diusung Partai Demokrat-Golkar di Pilkada Rohil. Sedangkan Afrizal Sintong sebagai kader murni sejauh ini juga sangat optimis akan diusung Golkar sebagai calon Bupati Rohil. 

Menurut Afrizal, hingga saat ini Golkar masih tetap komit untuk mengusung kadernya di Pilkada Rohil  sebagai calon Bupati, bukan orang nomor dua atau wakil bupati. "Kursi Golkar itu dominan di Rohil, urutan kedua di bawah pemenang Pemilu Legislatif. Logika saja, masa iya Golkar akan mengambil posisi nomor dua di bawah partai lain yang justru raihan kursinya di Pileg 2019 lalu di bawah kita," kata Afrizal yang akrab disapa Epi Sintong. 

Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2019, Partai Golkar meraih 6 kursi di DPRD Rokan Hilir. Raihan kursi Golkar hanya selisih satu dari pemenang Pileg, PDIP.  Sementara Nasdem dan Hanura masing-masing 5 kursi. 

Kemudian PAN 4 kursi, Demokrat 4 kursi, PKS 4 kursi, PKB 3 kursi, Gerindra 3 kursi, PPP kursi dan Perindo serta Berkarya masing-masing 1 kursi. 

Tentu saja yang dimaksud Epi Sintong adalah soal klaim pihak lain yang menyebutkan Partai Golkar hanya akan mengambil posisi Wabup di Pilkada Rohil. "Kita itu 6 kursi, lho. Sementara yang mengklaim tadi itu di bawah Golkar, hanya 4 kursi.  Dimana logikanya yang jumlah kursinya dibawah kita mengajak Golkar koalisi dengan posisi calon nomor dua?" ujar Afrizal balik bertanya dengan nada heran. 

Menurut Afrizal, sebagai partai besar dan sangat berpengalaman dalam percaturan politik tanah air, termasuk urusan Pilkada,  tentu saja Golkar tidak akan mau "dinomorduakan". "Kecuali kalau memang di daerah yang suara Golkarnya kecil, bisa jadi mau untuk mengambil posisi kedua," katanya. 

Selain itu, kata kader Golkar yang mantan anggota DPRD Rohil ini, partainya juga sangat teguh memegang prinsip bahwa kader adalah prioritas utama yang diajukan sebagai Calon Kepala Daerah (Cakada). Dan untuk itu, hasil survei yang akan menentukannya nanti. 

"Jadi menurut saya, siapapun di luar kader Partai Golkar berhentilah untuk mengklaim-klaim sudah didukung Golkar untuk Pilkada Rohil," tegas Afrizal "Epi Sintong". 

Ketika ditanya, bukankah Fuad Ahmad juga kader Golkar seperti dirinya, Epi Sintong membenarkannya. "Tapi sekali lagi, sejauh ini yang diusung Golkar itu adalah untuk nomor satu, calon Bupati, bukan nomor dua, wakil Bupati," jawab Epi Sintong. 

Bagaimana seandainya Fuad Ahmad diusung Golkar sebagai nomor satu alias calon bupati nantinya di Rohil? "Bagaimana mau diusung nomor satu, kan sudah menyatakan mau maju untuk nomor dua, wakil bupati," jawab Epi Sintong lagi. 

Ketika ditanya lagi jika nanti Golkar sesuai hasil survei menetapkan dirinya sebagai calon Bupati Rohil, dengan partai mana Golkar akan berkoalisi, mengingat masih diperlukannya tambahan tiga kusi untuk "berlayar" di Pilkada Rohil, menurut Afrizal Sintong, saat ini sedang dijajaki. 

Afrizal kemudian menyebut sejumlah partai,  seperti Hanura (5), PKS (4),  PKB (3), Perindo serta Berkarya yang masing-masing 1 kursi di DPRD Rohil. 

"Tak tertutup kemungkinan dengan Demokrat juga," kata Afrizal. 

Yang pasti, kata Afrizal, semua masih menunggu hasil survei yang kini sedang berlangsung. Golkar sendiri kemungkinan besar baru akan menetapkan calon yang diusung di Pilkada pada akhir Agustus atau awal September 2020 menjelang tahapan pendaftaran pasangan calon ke KPU Rohil. 

Ketika ditanya apakah Afrizal Sintong sudah pasti berpasangan dengan tokoh Rohil H Azhar Syakban yang juga mantan Ketua KPU Rohil tiga periode itu, ia menjawab, "Pak Azhar Syakban itu salah satu calon pendamping saya di Pilkada Rohil. (red/zmi)

 


Sumber : matapers.com


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar