Sosbud

Nyayian Awi, Kapolres Rohil Tindaklanjuti Informasi Bahan Baku Dok Kapal

WAWASANRIAU.com - Sempat heboh pemberitaan dugaan maraknyanya praktek ilegalloging di Bagansiapiapi Kecamatan Bangko. Bahkan ada isu setiap gerobak yang membawa kayu pesanan bos galangan kapal dikawal oknum wartawan agar perjalanan aman sampai kelokasi dok kapal.

Kapolres Rokan Hilir (Rohil), AKBP Muhammad Mustofa SIK, Msi, menaggapi informasi tersebut dan mengatakan pihaknya akan menindaklajut informasi sebagaimana dugaan praktek ilegalloging tersebut.

"Akan kami tindak lanjuti informasi ini, terimakasih, "kata  Kapolres, saat dikonfirmasi awak media melalui pesan whatshap via seluler. 

Sebelumnya, salah satu pengusaha dok galangan kapal di Bagansiapiapi, inisial AW secara tidak langsung sudah menerangkan melalui komentarnya dirilis media online riauandalas.com baru -baru ini dengan judul "Pengusaha Galangan Kapal, Awi Catut Beberapa Nama Terkait Bahan Bakunya Pergerobak".

Dalam pemberitaan tersebut menyebutkan, Galangan Kapal Dok Dibagan SiapiApi Diduga Tidak Mempunyai Dokumen yang sah terkait bahan bakunya. Tampak beberapa titik lagi masih beroperasi yang dulu jumlahnya mencapai puluhan kini hanya tersisa empat atau lima tempat Dok galangan Kapal.

Diduga bahan baku masuk dari Seputaran Sinaboi Dan Batu Delapan sekitarnya melalui transportasi gerobak. Di perkirakan bahan baku itu meluncur diwaktu tengah malam dekat subuh, sehingga sampai ketujuan Dok galangan kapal pagi.

Diketahui, Ukuran tebal dan panjang bahan baku Itu tergantung pesanan dari Pengusaha galangan kapal Dok, paling tidak sesuai dibutuh kan. Info yang didapatkan pengusaha galangan kapal ini juga menggunakan tenaga  yang hitungan satu gerobak seratus ribu atau lima puluh ribu rupiah agar transportasi gerobak mulus.

Menariknya, Salah Seorang Pengusaha Galangan Kapal Dok, Awi Kuanca dengan lantang Mengatakan kalau ada datang ketempat Dok nya menjumpai dia diarah kan kepada mengatas nama kan nama -nama oknum wartawan lantaran kata dia, bahwasanya mereka sudah membuat kesepakatan hitungan pergerobak.

“Ngapain datang sini lagi, mau minta atau mau apa, kami kemaren sudah berkumpul beberapa orang  buat kesepakatan kalau ada wartawan lain datang biar mereka yang urus, karna kami sudah memberi pergerobak,”beber Awi.

Sementara itu, Ayong Pengusaha galangan kapal Dok mengaku, bahwa dia merasa tidak sanggup lagi melayani  datang ke galangan kapalnya lantaran setiap masuk bahan bakunya melalui transportasi gerobak, dia membayar seratus ribu rupiah jika bahan bakunya sudah sampai ke Dok galangan kapalnya.

“Saya sudah bayar sama orang yang kemaren itu satu gerobak sama mereka seratus ribu, kalau tidak percaya tanya Dok lain,”kata ayong pengusaha muda galangan kapal itu saat ditemui dilokasi kamis 13 Januari 2020, Wib, kemaren.

Dijelaskan ayong, kalau ada yang datang ketempat Dok nya tidak bisa melayani terlalu jauh karena alasannya dia sudah membayar satu gerobak serarus ribu.

“Mana tahan saya bang, setiap hari orang datang kesini bukan satu dua yang datang malah lebih. Coba bayangkan 1 gerobak seratus ribu kalau 20 gerobak sudah dua juta rupiah, tapi jika tidak diambil satu gerobag seratus ribu berkemungkinan kalau ada lain datang setidaknya tak pusing kalilah,”Ungkap Ayong.

Terpisah, di galangan kapal Dok Abeng, saat di temui dua orang atas nama Wahyu dan sudir, Abeng Mengatakan, bahwa bahan kayu yang ditanyakan di lokasi galangan kapalnya adalah punya Awi.

“Mau poto poto lah, saya ini bahan dari Awi, mendengar ucapan abeng begitu lalu kami poto dan kami keluar. "utupnya. (zmi)

 

 

Sumber : Riauandalas.com


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar