Amangoi ! Aliran Listrik di SMK Negeri 2 Kisaran Diputus

Asahan,wawasanriau--Karena menunggak,aliran listrik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kisaran diputus oleh pihak PLN ULP Kisaran pada Jumat lalu (23/8/2019).
Wakil Kepala Sekolah SMKN 2 Kisaran Rajiman
Selasa (27/8/2019) sekira pukul 10.00 wib menjelaskan
nilai tunggakan periode Agustus 2019 mencapai Rp 3.399.000,-
"Tunggakan tersebut untuk periode bulan Agustus 2019," kata Rajiman saat ditemui wartawan di sekolah Sekolah SMKN 2 Kisaran tersebut.
Akibat listrik di sekolah ini diputus oleh pihak PLN ULP Kisaran,lanjut Rajiman,kegiatan proses belajar mengajar dinilai cukup terganggu.
"Pasalnya,sejumlah peralatan sekolah beroperasi dengan menggunakan listrik seperti lampu,proyektor,segala peralatan praktek,kipas dan AC,absensi murid dan guru,air untuk kamar mandi,dan lainnya," jelasnya.
Dirinya menjelaskan,sebelumnya para guru-guru disini sempat membayarkan tagihan listrik di sekolah ini secara patungan mulai dari bulan Januari sampai dengan Juni 2019 agar kegiatan proses belajar mengajar dapat berjalan.
"Namun,pada Juli 2019 lalu,pembayaran listrik tersebut harus terhenti karena para guru disini dinilai sudah tidak sanggup lagi untuk membayar tagihan listrik itu.Pihak guru disini juga merasa heran dengan fenomena kejadian tersebut,padahal Dana BOS dinilai sudah pernah keluar dimasa kepemimpinan Syaiful Safri Tambunan selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Kisaran,"paparnya.
Dirinya bersama para guru di sekolah tersebut merasa heran dengan tidak adanya tindakan sama sekali dari kepala sekolah.
"Kami pun merasa heran dengan kinerja kepala sekolahnya,karena dinilai tidak ada tanggung jawab sama sekali terhadap permasalahan yang sedang terjadi saat ini," ungkapnya dengan nada kesal.
Senada juga diutarakan oleh ketua Komite SMK Negeri 2 Kisaran,Sumantri.Dirinya menjelaskan,pihaknya saat ini masih harus menunggu keputusan maupun kebijakan dari kepala sekolah agar permasalahan ini dapat diselesaikan.
"Saya mewakili wali murid sangat prihatin dengan kondisi yang telah terjadi di sekolah SMK Negeri 2 Kisaran.Kami masih menunggu kebijakan dari sang kepala sekolah terhadap permasalahan ini," jelasnya.
Sementara itu,sejumlah siswa di SMK Negeri 2 Kisaran mengaku kesal karena seluruh kegiatan proses belajar menjadi terganggu.
"Bagaimana tidak terganggu kali bang,mau belajar praktek saja tidak bisa,karena listrik di sekolah ini tidak ada," ungkap beberapa siswa dengan nada kesal.
Mereka juga berharap agar persoalan ini secepatnya bisa dapat diselesaikan."Kami berharap agar permasalahan ini dapat terselesaikan dengan cepat,agar kegiatan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik," harap mereka.
Terpisah,manager PLN ULP Kisaran,Rosdiana membenarkan terkait pemutusan listrik di SMK Negeri 2 Kisaran.
"Pemutusan aliran listrik dengan cara Fuse Cut Out Sekring/pengamanan trafo tersebut dikarenakan pihak SMK Negeri 2 Kisaran sampai dengan waktu yang telah ditentukan tidak juga dapat menyelesaikan pembayaran tunggakan tagihan listriknya," ucap Rosdiana.
Rosdiana menjelaskan,sebelum dilakukan pemutusan,pihaknya dinilai telah menemui pihak SMK Negeri 2 Kisaran untuk menanyakan tentang surat pemberitahuan tagihan listrik yang sudah dikirim.(fren)
Reporter : Manurung
Editor : zmi/sgl
Tulis Komentar