Nasional

Wabup Mojokerto Terpilih Jadi Ketua DPC PDIP, Tiket Pilbup 2020?

Mojokerto - Nama Pungkasiadi terpilih menjadi Ketua DPC PDIP Mojokerto menjadi kejutan bagi pengurus partai tersebut. Betapa tidak, pria yang kini menjabat Wakil Bupati Mojokerto itu tak pernah diusulkan dalam raker antar Pengurus Anak Cabang (PAC). Apakah ini menjadi sinyal Pungkasiadi akan diusung PDIP pada Pilbup 2020?

Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPC PDIP Mojokerto Ismail Pribadi mengatakan, proses penjaringan calon pengurus harian partai digelar melaui raker antar PAC di gedung pertemuan Astoria, Jalan Empunala, Sabtu (6/7). Saat itu 18 PAC mengusulkan banyak nama untuk menduduki kursi Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris hingga Bendahara.

"Saat itu nama Pak Pung (sapaan akrab Pungkasiadi) tidak muncul. Yang muncul seperti saya, Bu Pudji (Ketua DPC PDIP Mojokerto periode 2014-2019), Yuni, Arifin, pokoknya banyak nama lah saat raker PAC," kata Ismail saat dihubungi detikcom, Senin (8/7/2019).

Nama Pungkasiadi tiba-tiba muncul pada Konfercab PDIP yang digelar di Madiun, Minggu (7/7). Bahkan Wabup Mojokerto itu langsung terpilih sebagai Ketua DPC PDIP Mojokerto periode 2019-2024. Posisi Sekretaris dijabat Sri Erdiana, sedangkan Bendahara diisi Arifin.

Terpilihnya Pungkasiadi, kata Ismail, sontak membuat sebagian PAC terkejut. Dia mengaku telah meredam gejolak yang sempat muncul di internal partainya.

"Saya jelaskan ke PAC bahwa DPD Jatim berhak mengusulkan calon Ketua DPC. Setelah digodok DPD, kemudian diusulkan ke DPP. Baru kemudian keluar rekomendasi itu. Terpilihnya Pak Pung sudah ditentukan oleh DPP," terangnya.

Rupanya Pungkasiadi sudah menjadi kader PDIP sejak sebelum Pilbup Mojokerto 2015. Pada Pilkada 2015, Pungkasiadi maju menjadi Calon Wabup berpasangan dengan Mustofa Kamal Pasa (MKP) yang kini ditahan KPK.

Pasangan Mustofa-Pungkasiadi diusung 7 parpol koalisi Putra Bangsa Nusantara (Purbantara). Yaitu PDIP, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, dan Gerindra. Pasangan ini terpilih menjadi Bupati dan Wabup Mojokerto periode 2015-2020.

"Pak Pung saat pencalonan dengan Pak MKP tahun 2015, beliau berdua kan diusung PDIP. Otomatis harus masuk jajaran kader. Pak Pung sudah ber-KTA sejak menjelang Pilbup 2015," ungkap Ismail.

Eks Sekretaris DPC PDIP Mojokerto ini menjelaskan, meski sempat menjadi kejutan bagi sejumlah PAC, kini semua kader bisa menerima kepemimpinan Pungkasiadi. Terlebih lagi, sosok Pungkasiadi mempunyai popularitas di mata warga Bumi Majapahit.

"Pak Pung kan sukses terpilih sebagai Wakil Bupati Mojokerto

Popularitas selama menjabat Wabup menjadi peluang Pungkasiadi untuk maju di Pilkada 2020. Terlebih lagi dia menjalankan tugas Bupati Mojokerto sejak MKP ditahan KPK.

Oleh sebab itu, terpilihnya Pungkasiadi menjadi Ketua DPC PDIP menjadi sinyal partai berlambang banteng moncong putih itu akan mengusungnya pada Pilbup 2020. Saat dikonfirmasi terkait peluang itu, Ismail hanya meresponnya secara implisit.

"Saat ini menjabat Wakil Bupati, kemudian sudah memimpin partai. Kok yo ngani ngoyo nek ga diusung (Kok ya keterlaluan kalau tidak diusung)," tandasnya sembari tertawa.

Sayangnya, Pungkasiadi belum bisa dikonfirmasi terkait jabatan barunya di PDIP yang berpeluang mengusungnya di Pilkada 2020. Beberapa kali nomor ponselnya dihubungi detikcom hanya terdengar nada sambung.

Pada Pileg 2019, PDIP mendapatkan 9 dari 50 kursi DPRD Kabupaten Mojokerto. Perolehan PDIP di bawah PKB yang mendapatkan 10 kursi. Dengan begitu, PDIP hanya butuh 1 kursi dari partai lain untuk bisa mengusung calon di Pilkada 2020.

Selain Pungkasiadi, saat ini muncul dua nama dalam bursa bakal calon Bupati Mojokerto yang akan bertarung di Pilbup tahun depan. Yaitu Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto Yoko Priono dan Supriyadi, adik ipar Bupati Mojokerto Nonaktif MKP. (detik.com)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar