Nasional

Empat Kali Pesawat Tempur Melintas di Lokasi Bakar Tongkang Rohil, ada apa?

Ilustrasi

WAWASANRIAU.com - Sekira lebih kurang pukul 15.00 wib, Satu (1) unit pesawat tempur melintas empat kali diatas lokasi bakar tongkang dikota Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko Kabupaten Rokn Hilir (Rohil) Provinsi Riau, Rabu (19/06/2019).

Tentunya hal ini sontak membuat terkejut sejumlah masyarakat. Selain suaranya yang terdengar nyaring juga menjadikan tanda tanya. Sampai berita ini diterbitkan belum diketahui apa maksud dan tujuan dilakukan hal tersebut. Namun kuat dugaan dilakukan guna keamanan.

Diketahui, sedikitnya 50.000 warga Tionghoa asal Kota Bagansiapiapi datang ke Ibu Kota Kabupaten Rokan Hilir di daerah pesisir Provinsi Riau. Hal itu untuk mengikuti tradisi Bakar Tongkang.

"Mereka ada yang sekarang tinggal di Singapura, Australia, Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan Pekanbaru. Para perantau yang datang, menginap di hotel, wisma, klenteng dan mess yayasan,” kata panitia pelaksana Bakar Tongkang, Randy Gunawan di Bagansiapiapi, pada wartawan.

Bakar Tongkang merupakan tradisi turun-temurun bagi warga Tionghoa Bagansiapiapi untuk menghormati nenek moyang mereka. Hal ini membuat puluhan ribu perantau yang kini tinggal di berbagai kota di dalam dan luar negeri seperti pulang kampang khusus untuk menghadiri Bakar Tongkang.

Menurut dia, ada 15 hotel dan puluhan mess yang digunakan untuk penginapan selama Bakar Tongkang. "Bila ada tamu-tamu kami yang datang, tapi tak kebagian hotel atau tak ada rumah keluarga, panitia telah menyiapkan penginapan di mess klenteng," ujar Rendy yang juga Ketua Yayasan Budi Marga.

Proses ritual Bakar Tongkang akan dilaksanakan, mulai pukul 14.00 WIB hingga sore. Biaya untuk pelaksanaan Bakar Tongkang mancapai Rp 500 juta - Rp 600 juta. Jumlah itu hanya untuk pembiayaan ritual saja, seperti membeli peralatan replika tongkang, peralatan sembahyang dan lain sebagainya.

Biaya ritual sembahyang berasal dari sumbangan kolektif tanpa bantuan dari pemerintah daerah. Pemerintah hanya membantu pada kegiatan festival dan beberapa bantuan fasilitas lainya. "Intinya kami tetap berkoordinasi dengan Gubernur Riau dan Bupati Rokan Hilir, agar kegiatan ini berjalan sukses dan mengajak warga Tionghoa Bagansiapiapi yang di perantauan untuk membangun Kabupaten Rokan Hilir," katanya.

Proses Ritual Bakar Tongkang dimulai dari Klenteng Ing Hok Kiong, yang merupakan klenteng tertua di Kota Bagansiapiapi. Dari klenteng tersebut para peserta Bakar Tongkang bergotong royong, bahu membahu secara bergantian mengeluarkan replika tongkang atau kapal yang sudah disiapkan sejak beberapa bulan lalu.

Replika Tongkang itu digotong secara bergantian, diikuti oleh peserta ritual dan pengunjung yang hadir. Melintasi jalan yang menjadi rute arak-arakan Bakar Tongkang. Dimulai dari jalan klenteng selanjutnya melewati jalan perniagaan hingga sampai di lokasi ritual bakar bakar tongkang dilaksanakan, guna menunggu jatuhnya arah tongkang.(zmi)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar