Pendidikan

Tawuran Antar Geng Sudah Sangat Meresahkan, Kadisdik Rohil Kumpulkan Kepsek

Kadisdik Rohil Rusli Syarif saat melakukan diskusi denga para kepala sekolah

Rohil (wawasanriau) --Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisbud) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah baik tingkat SD, SMP maupun SMA se Kecamatan Bangko untuk membahas permasalahan tawuran antar geng yang saat ini sangat meresahkan masyarakat serta para tenaga pendidik, Jumat (8/2/2019) Sore.

"Sore hari ini sengaja kami mengumpulkan para kepala SD, SMP dan SMA baik itu negeri maupun swasta serta guru agama maupun guru BP untuk membahas banyaknya siswa-siswi kita yang melakukan tawuran antar geng, seperti yang terjadi empat hari yang lalu," kata Kadisdik Rohil Wan Rusli Syarif.

Dari 12 orang yang diamankan Polsek Bangko lanjutnya, secara keseluruhan merupakan siswa sekolah bahkan masih ada yang masih kelas IV SD. Setelah melakukan penangkapan pada malam hari, katanya, ke esokan harinya bekerjasama dengan Polsek, Dinas Pendidikan mengumpulkan seluruh geng yang ada di Kecamatan Bangko.

"Ada sekitar 30-an kepala geng yang kita kumpulkan di Mapolsek Bangko, di hadapan Kapolsek para kepala geng telah berjanji akan membubarkan diri dan telah dilakukan pembinaan," jelasnya.

Kejadian ini, sebutnya, tentu menjadi perhatian khusus bagi pihak Dinas Pendidikan selaku pembina dari guru dan siswa. Sehingga Disdik mengambil inisiatif untuk mengumpulkan para kepala sekolah agar bisa mengambil tindakan-tindakan disiplin kepada anak-anak.

"Kita tidak menyangka seusia anak SD maupun SMP sudah pandai mempersenjatai dirinya dengan parang, gear sepeda motor, seng yang dibentuk seperti gergaji dan lainnya. 12 anak yang diamankan kemarin sedikitpun tidak ada terlihat penyesalan bahkan tidak ada yang menangis," jelasnya.

Dalam pertemuan itu, Wan Rusli menekankan kepada para kepala sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap para siswa di sekolah dengan melakukan pendataan para siswa yang terlibat dalam geng guna mengantisipasi kejadian-kejadian sebelumnya.

"Jika menemukan ada siswa yang tergabung dalam geng segera panggil orang tuanya ke sekolah, berikan nasehat di hadapan orang tua dan berikan teguran pertama, jika mengulangi berikan teguran kedua serta ketiga, jika tetap melakukan ke empat kalinya langsung keluarkan," tegasnya.

Selain itu, Kadisdik juga mengintruksikan para kepala sekolah agar melakukan razia secara rutin di sekolah dengan waktu yang selalu berubah.

"Geledah seluruh tas para siswa, jika menemukan ada sajam langsung dilaporkan ke polisi biar pihak kepolisian yang proses karena kalau kita yang proses kita yang akan disalahkan para orang tua siswa," sebutnya.

Rusli juga mengingatkan serta mengajak para orang tua agar melakukan pembinaan dasar dari rumah tangga. Para orang tua, sebutnya, harus membina para anaknya agar memiliki ahlak mulia karena pembinaan pertama berada pada orang tua siswa itu sendiri. 

"Saya ingatkan orang tua ayo didik anaknya secara ahlak di rumah, jangan semua nya diserahkan kepada guru, guru ini hanya mendidik pendidikan formal dan duniawi bagaimana anak menjadi pintar, "paparnya.

Apalagi tambahnya, rata-rata anak yang terlibat di dalam geng tawuran merupakan anak dari masyarakat yang ekonominya menengah kebawah. bahkan, banyak dari geng-geng tersebut ketuanya adalah wanita.

Penyebab terjadinya prilaku anak-anak sekolah ini, Rusli menyebutkan bisa disebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang dari para orang tua. selain itu ada juga faktor dari TV serta Hp. Sehingga benteng terkuat dalam membina anak adalah para orang tua.

Penulis : Sagala
Editor    : zmi


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar