MENU TUTUP

Terkait Pengelolaan Blok Rokan, Hasil Rapat Komisi VII DPR RI Tidak Fair Untuk Rohil

Senin, 22 Februari 2021 | 17:14:03 WIB
Terkait Pengelolaan Blok Rokan, Hasil Rapat Komisi VII DPR RI Tidak Fair Untuk Rohil Afrizal Sintong dan Sulaiman Azhar

Rokan Hilir - Bupati Rokan Hilir (Rohil) terpilih, Afrizal Sintong ikut angkat bicara hasil pertemuan komisi VII DPR bersama Perwakilan Prov Riau dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dijakarta terkait Blok Rokan.

"Hasil rapat Komisi VII DPR itu sama halnya tidak ada. Yang kita inginkan (Rokan Hilir, red) dari sejumlah 1300 sumur bor yang ada dikita berapa pusat berikan kepada kita untuk mengelola. Bukan sistim B to B, "kata Afrizal, Senin (22/02/2020).

B to B artinya bisnis to bisnis, atau BUMA dengan BUMD Riau berkesempatan menyertakan modal 39 persen diluar 10 persen hak bagi hasil daerah. 

"itu sama saja diminta menyediakan uang sejumlah 10 sampai 12 triliun rupiah, uang dari mana. Kalau pun ada uang sebanyak itu, kalau pun kita punya uang sebanyak itu, punya saham sebanyak itu jangankan di indonesia di negara arab sana pun bisa kita mengelola minyak masuk saham, "kata Afrizal kesal.

Tambahnya lagi, Itu namanya deviden dan orang itu tetap yang mengelola blok rokan ini kita hanya dapat bagi hasil sesuai keuntungan saham 39 persen tadi. "jelasnya.

"Itu sama artinya pusat itu memperolok- olok kita sebenarnya. Nah sekarang kita punya dua opsi untuk pengolaan blok rokan, kita mintak pusat harus memperjelas berapa sumur minyak yang kita kelola dengan oprasional kita tanggung sendiri dan berapa kita setor kepusat. Atau kita mengelola seperti sistim chevron saja, kita dikasi 12 persen bersih dan semua oprasional ditanggung oleh negara. "tegasnya. 

Katanya lagi, jangan macam hasil rapat komisi VII DPR saat itu, 39 persen kita hanya memasukkan saham 10 persen. Pengelolaan tetap mereka. Ini betul betul tidak fair dan orang yang berangkat kejakarta sebagai perwakilan tidak paham bisnis to bisnis.

Saya akan mengundang DPRD Riau juga LAM Riau, BUMD Riau, Gubernur Riau serta lima kabupaten penghasil migas di Riau untuk hearing. Kami akan minta Komisi VII DPR RI buat pertemuan ulang. "pungkasnya.


(zmi/ PJI Demokrasi)

Berita Terkait

Disambut Pedang Pora, AKBP M.Mustofa SIK Msi Jabat Kapolres Rohil

Bupati Rohil Lantik Ketua dan Pengawas Baznas Periode 2023-2028

Sambil ngopi, TNI Komsos dengan masyarakat Suak Temenggung

Catut Nama Tanpa Izin, Ismail Sarlata Tuding Umar Gagal Paham dan Perlu Belajar Lagi

Komsos, Babinsa Koramil 05/RM Goro Bersama Warga Timbun Jalan

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

HUT ke-30 SMAN 11 Pekanbaru Momentum Tingkatkan Prestasi Akademik dan Olahraga

2

Agus Rama Bacakan Puisi “Efisiensi yang Membutakan” Pada Lomba Puisi JMSI Riau

3

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

4

SDN 020 Pangkalan Baru Seperti Kandang Ayam

5

Komisi II DPRD Kampar Terima Aspirasi FKDT: Guru MDTA Minta Kesejahteraan

6

Bobroknya Pelayanan RSUD Bangkinang, DPRD Kampar Akan Panggil Pihak Terkait

7

PMI Riau Gelar Musyawarah Kerja Tahun 2025, Beri Penghargaan kepada 20 Pendonor

8

Nelson Manalu Kembali Dipercaya Memimpin Partai Hanura Siak Periode 2025 - 2030

9

Pimpin DPD Hanura Riau 5 Tahun ke Depan, H Darnil Siapkan Strategi Khusus Besarkan Partai

10

Bandara Internasional SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa