MENU TUTUP

Polri Telusuri Aliran Dana Kelompok Teror JI Pimpinan Para Wijayanto

Jumat, 12 Juli 2019 | 16:36:39 WIB
Polri Telusuri Aliran Dana Kelompok Teror JI Pimpinan Para Wijayanto

Jakarta - Polri sedang mengaudit aliran dana kelompok terduga teroris Jamaah Islamiyah (JI) pimpinan Para Wijayanto. Selain perkebunan, polisi juga menelusuri sumber dana lainnya termasuk peruntukannya.

"Nantinya kalau beberapa tersangka ini mulai dari yang disebutkan beberapa struktur organisasi di bawahnya, deputi-deputinya berhasil ditangkap semuanya, polanya akan terlihat, tergambar. Gerakannya ke mana-ke mana, dana yang sudah dihimpun berapa kemudian disalurkan ke mana-mana saja," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).

Sejauh ini polisi baru mengungkap kelompok ini memiliki kebun sawit yang bisa menggaji petingginya Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Belum dipastikan berapa lua kebun itu.

"Masih dikembangkan terus ini. Makanya saya belum boleh menyampaikan. Secara umum aja saya menyampaikan ini," ujarnya.

Berdasarkan pemeriksaan Para Wijayanto selaku pimpinan, kelompok ini memiliki pengembangan organisasi yang bagus. Kelompok ini punya bendahara yang sudah ditangkap di Magetan, Jawa Timur, awal bulan ini. Mereka juga ada struktur deputi-deputi umum.

Dedi menjelaskan kelompok itu juga sudah menyiapkan strategi penguasaan wilayah atau tamkin. Ada beberapa wilayah yang dicoba diperkuat. 

"Sentralnya tetap Jawa. Pendukung-pendukungnya sisi ekonominya ada di Sumatera, ada di Kalimantan, juga ada di Sulawesi dan NTB," tutur Dedi soal basis wilayah yang ingin dikuasai kelompok itu.

Kelompok ini melakukan pola-pola rekrutmen lebih tertutup. Hasil rekrutmen tersebut dilatih dan dikirim ke Syria maupun Irak untuk langsung praktik perang. Sudah ada 6 gelombang pemberangkatan ke luar negeri.

"Yang sudah diberangkatkan 6 gelombang itu kurang lebih ada sekitar, ada yang bolak-balik, ada yang lebih dari dua kali, kemudian ada yang baru sekali, kemarin saya sampaikan antara 12 orang yang sudah jelas, dan sebagian juga yang sudah dua kali itu deportan juga, ada yang tidak sampai ke Suriah nya, sampai Turki dibalikkan lagi, tapi ada yang sampai nembus ke Suriah," ucapnya.

Selain itu, lanjut Dedi, kelompok JI sudah mempersiapkan propaganda-propaganda dengan menggunakan media sosial maupun media yang dibuat sendiri. Hal itu untuk membentuk opini tentang kelompok tersebut. 

Kelompok itu juga mempersiapkan penggunaan kekuatan secara rahasia atau silent teror. Selain itu, mereka mempersiapkan management chaos. 

"Management chaos ini dia melihat perkembangan dinamika yang ada di masyarakat. Ketika terjadi demo dia bisa melakukan upaya-upaya serangan secara silent dan membuat chaos. Kemudian strategi yang berikutnya melakukan polarisasi umat serta pembentukan daulah-daulah," ujarnya.

(detik.com)

Berita Terkait

Sejak Awal 2019, KKP Telah Tangkap 35 Kapal Ikan Asing

Penyaluran Dana Bagi Hasil Pajak Daerah Rp 20,9 T Ditunda

Pulang dari AS, Sandiaga Bertemu Prabowo di Kertanegara Sore Ini

Civitas Akademika UGM Kirim Pesan Damai Pascaaksi Ricuh 22 Mei

Proyek Kilang Pertamina Molor, RI Batal Swasembada BBM di 2023

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

Kamarudin Kembali Dilantik Jadi Kepala Desa Ranah Singkuang Periode 2025-2027

2

Camat Kampar Gelar Sertijab Kepala Desa Sekaligus Pelepasan Purna Tugas ASN di Kecamatan Kampar

3

Dorong Pemkab Kampar Sampaikan Data Penduduk Berkala Bawaslu Ingatkan KPU Kampar

4

Mafia Tanah Meraja - Lela, Puluhan Lahan Kaplingan Milik Para Guru Raib Seketika

5

Pendukung Loyal Siap Menangkan Hendry Ch Bangun

6

Plt Ketua PWI Kampar dan Pengurus Survei Rumah Subsidi Dari Kementerian Perumahan RI

7

Bebas Beroperasi " Gudang Mafia Inti Milik Gurning Tak Tersentuh Hukum

8

Lemahnya Penindakan Hukum, Ciptakan Kumpulan Mafia Kebal Hukum Rugikan Pengusaha Serta Negara Milyar

9

Kalau Mau Kaya, Jangan Jadi PNS

10

125 Honorer Bagian Umum Sekretariat Pemda Rohil Dirumahkan