MENU TUTUP

Buwas batal mundur dari Bulog

Kamis, 04 Juli 2019 | 16:37:21 WIB
Buwas batal mundur dari Bulog Buwas

Jakarta, wawasanriau - Direktur Utama Perum  Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso batal mundur dari jabatannya terkait keterlibatan Bulog dalam penyaluran beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Kan sudah. Artinya sekarang sudah diserahkan ke Bulog, peran Bulog jelas kan. Kalau umpamanya tidak diberi peran berarti tidak ada Bulog," kata pria yang akrab disapa Buwas tersebut usai dibukanya rapat koordinasi bantuan sosial pangan di Jakarta, Kamis.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Buwas siap mundur dari jabatannya sebagai Dirut Perum Bulog jika peran Bulog selaku distributor untuk beras bansos diambil alih sepenuhnya oleh Kementerian Sosial.

Terkait permasalahan tersebut, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita yang membuka rapat koordinasi bantuan sosial pangan tersebut menyatakan selaku Mensos ia berkomitmen untuk menggelar karpet merah bagi keterlibatan Bulog dalam pemenuhan kebutuhan pangan tersebut.

"Saya yakin dengan mekanisme pemasaran Bulog di bawah Buwas, Perum Bulog akan bekerja secara optimal dalam penyaluran BPNT. Jangankan 70 persen, 100 persen kami welcome, jangan kan di daerah terpencil, daerah-daerah yang memang relatif lebih mudah kami juga sampaikan agar Bulog bisa berpartisipasi," kata Mensos.

Mensos mengatakan, Bulog akan ditunjuk sebagai manajer suplai yang akan mengkoordinasikan pendistribusian beras di elektronik warung gotong-royong (e-Warong) dan juga dapat merangkul pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut.

Sementara itu Buwas mengatakan, keterlibatan Bulog bukan terkait masalah keuntungan tapi terkait dengan peran pemerintah untuk bertanggung jawab terhadap kontrol dan menjamin kualitas beras yang sampai ke masyarakat penerima bansos.

Transformasi bantuan pangan dimulai dari operasi pasar pada 1998 lalu berubah menjadi subsidi raskin pada 2002 yaitu transformasi subsidi pangan dari program darurat ke program perlindungan sosial. Pada 2013 Kementerian Sosial menjadi Kuasa Pengguna Anggaran program subsidi raskin.

Selama 19 tahun pelaksanaan, subsidi Raskin/Rastra dinilai oleh banyak kalangan masih belum memenuhi prinsip 6T yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administrasi, dan tepat kualitas.

Hasil kajian Bank Dunia (2012 dan 2014) dan KPK (2014) menyebutkan berbagai masalah dalam pelaksanaan program antara lain ketidaktepatan sasaran, ketidaktepatan kuantitas beras yang diterima, dan kualitas beras yang buruk.

KPK bahkan menginventaris sembilan modus penyelewengan yaitu data sasaran target yang tidak valid, distribusi fiktif, penggelapan beras, harga tebus beras yang lebih mahal dari seharusnya, pengurangan jatah beras, indikasi suap kepada petugas di lapangan, pemberian beras kepada masyarakat yang tidak berhak, dan penggelapan uang tebus beras.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan pemenuhan prinsip 6T, pada Ratas tentang Penanggulangan Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi tanggal 16 Maret 2016, Presiden memberikan arahan agar di tahun 2017, penyaluran Rastra dilakukan melalui kupon elektronik (e-voucher) agar tepat sasaran dan mudah dipantau.

Lalu bertransformasi menjadi Subsidi Rastra ke BPNT secara Bertahap di 44 Kota, Subsidi Rastra di 470 Kab/Kota pada 2017. Mekanisme subsidi dialihkan seluruhnya menjadi Bantuan Sosial Pangan pada 2018.

Sumber : antaranews

Berita Terkait

Ditjen Bina Adwil Dorong Standarisasi Kompetensi Satpol PP Melalui Uji Kompetensi

Mendagri Resmi Buka Retret Kepala Daerah Gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor

Anies soal Pertemuan dengan JK: Diminta Jelaskan Situasi Jakarta

Paling Luas Bengkalis, Lahan Terbakar di Riau Capai 2.830 Hektar

Rizieq Minta Rupiah Baru Ditarik, Ini Kata Sri Mulyani

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

HUT ke-30 SMAN 11 Pekanbaru Momentum Tingkatkan Prestasi Akademik dan Olahraga

2

Agus Rama Bacakan Puisi “Efisiensi yang Membutakan” Pada Lomba Puisi JMSI Riau

3

Kasus DBD Alami Peningkatan Di Puskesmas Bagansipiapi

4

SDN 020 Pangkalan Baru Seperti Kandang Ayam

5

Komisi II DPRD Kampar Terima Aspirasi FKDT: Guru MDTA Minta Kesejahteraan

6

Bobroknya Pelayanan RSUD Bangkinang, DPRD Kampar Akan Panggil Pihak Terkait

7

PMI Riau Gelar Musyawarah Kerja Tahun 2025, Beri Penghargaan kepada 20 Pendonor

8

Nelson Manalu Kembali Dipercaya Memimpin Partai Hanura Siak Periode 2025 - 2030

9

Pimpin DPD Hanura Riau 5 Tahun ke Depan, H Darnil Siapkan Strategi Khusus Besarkan Partai

10

Bandara Internasional SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa