Dibangun Pada Abad Ke-18, Rumah Kapiten NG HI TAM Merupakan Cagar Budaya Rohil

BAGANSIAPIAPI, WAWASANRIAU.COM - Rumah Kapiten NG HI TAM yang berada di Kota Bagansiapiapi KabupatenRokan Hilir (Rohil) bisa dikatakan sebagai peninggalan cagar budaya bagi masyarakat Rohil khususnya suku Tionghua. Rumah tersebut dibagun pada pertengahan abad ke-18 sekitar tahun 1860-an dan masih terlihat kokoh dan antik.
Rumah Kapiten NG HI TAM yang terletak di Jalan Sumatera Lautan Gang Kapiten Bagansiapiapi tersebut sempat tidak terawat dan kotor, namun saat ini para pewarisnya sudah terlihat melakukan renovasi terhadap bangunan yang memiliki nilai budaya china dan melayu tersebut.
Salah satu keturunan Kapiten NG HI Tam yang ke-5, Kartono Huang (21) saat ditemui wartawan mengatakan bahwa dirinya bersama orang tuannya yang saat ini menempati rumah tersebut akan melakukan renovasi sedikit demi sedikit.
"Sempat lama tidak terawat dan kotor, tapi saat ini kami dari keluarga yang ada di Bagansiapiapi ini sudah mulai melakukan renovasi sekitar 30 persen terhadap bangunan bekas rumah Kapiten ini. Perlu kehati-hatian untuk merenovasinya agar keasliannya tidak hilang," kata Kartono Huang, saat ditemui dirumahnya Jalan Kapiten Bagansiapiapi, Sabtu (17/2/2018).
Lanjutnya, kami sebagai cucu Kapiten ingin melestarikan peninggalan nenek moyang ini sebagai cagar budaya di Bagansiapiapi yang nantinya akan banyak dikunjungi wisatawan dari luar maupun lokal," jelasnya.
Hasil pantauan dilokasi, rumah Kapiten NG HI Tam yang di bangun sekitar 200 tahun lalu itu memiliki ornamen khas china dan melayu dan yang lebih uniknya bangunan rumah yang tidak bercat tersebut terbuat dari kayu yang wangi dan halus.
Dikatakan Kartono juga, bahwa rumah tersebut masih memiliki peninggalan benda-benda antik yang masih tersimpan dengan baik dari mulai piano yang berusia 200 tahun produksi Denmark yang terbuat dari kayu, tempat tidur kayu berukir, seragam kapiten, meja giok, altar kuno serta keramik kuno serta benda kuno lainnya.
"Peninggalan Kapiten masih ada, ada seragamnya, tempat tidur, piano serta meja antik. Namun benda tersebut sebahagian belum bisa dilihatkan kepublik terkait faktor keamanannya," ungkap Kartono.
Selain melakukan renovasi terhadap bangunan leluhurnya secara kontinue, Kartono berserta keluarganya juga akan menjadikan lokasi rumah Kapiten untuk tempat santai berupa coffe shop bagi pengunjung yang ingin menikmati keunikan rumah Kapiten sambil ngopi.
"Untuk mengundang wisatawan, kami akan membuat coffe shop di lokasi rumah peninggalan Kapiten NG HI TAM, agar para pengunjung nantinya dapat beristirahat dan nyantai sambil melihat-lihat keunikan rumah Kapiten sambil minum kopi maupun kuliner khas Bagansiapiapi," jelasnya lagi.
Diharapkannya Pemerintah daerah dapat berpartisipasi dalam melestarikan cagar budaya tersebut, karena peninggalan ini tidak hanya milik keluarga Kapiten NG HI TAM saja tapi juga menjadi cagar budaya bagi masyarakat dan Pemerintah Rohil.
Laporan : Irwansyah