Pekanbaru, Wawasanriau.com - Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), yaitu Afrianti Kartika Putri, Nur Rahayu Sabrina Damayanti, Septiana Sri Nandini, dan Fitri Raudah Rahmah, melakukan wawancara dengan pengelola UMCO pada 1 Februari 2025. Wawancara ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis UMCO melalui penerapan Analisis SWOT sebagai bagian dari proyek mata kuliah Manajemen Strategi yang dibimbing oleh Ibu Linda Hetri Suriyanti, SE., M.Ak., Ak., CA.

UMCO merupakan program kewirausahaan inovatif yang lahir dari kolaborasi antara Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Pertamina Hulu Rokan (PHR), SKK Migas, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK). Program ini diresmikan pada 30 September 2024 dan dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc..

UMCO tidak hanya sekadar tempat usaha, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa UMRI yang ingin mendalami dunia bisnis dan kewirausahaan.

Dalam pengelolaannya, UMRI menyediakan fasilitas dan tempat operasional, PHR bertindak sebagai investor utama, SKK Migas berperan dalam pengelolaan sampah organik menjadi gas ramah lingkungan, serta DLHK mendukung pengolahan limbah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yaitu air kotor yang ada di seluruh UMRI diolah dan dibersihkan sehingga ketika pembuangan ke selokan pemerintah kota tidak mencemari lingkungan.

Mengusung konsep yang berbeda dari Cafe pada umumnya, UMCO menghadirkan produk unggulan seperti kopi Liberika dari Kepulauan Meranti, yang memiliki cita rasa khas dan masih jarang ditemukan di Sumatera. Selain kopi, UMCO juga menawarkan mocktail berbasis kopi, seperti Coffee Bree, yaitu campuran soda dengan biji kopi Liberika, yang memberikan pengalaman rasa baru bagi penikmat kopi.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, UMCO mengurangi penggunaan plastik dengan menggantinya dengan gelas ramah lingkungan.

UMCO juga memberikan ruang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya mahasiswa UMRI dan pelaku usaha disabilitas, untuk menjual produk mereka tanpa dikenakan biaya tambahan atau keuntungan dari pihak UMCO.

Selain berfokus pada bisnis, UMCO membuka peluang kerja bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan pengalaman langsung dalam dunia usaha. Mahasiswa dapat bekerja sebagai kasir, staf operasional, hingga terlibat dalam manajemen usaha.

Namun, dalam perjalanannya, UMCO menghadapi tantangan, salah satunya adalah adaptasi sistem kasir digital. Sebagai bisnis yang dikelola oleh mahasiswa, masih banyak yang belum terbiasa dengan sistem digital, sehingga membutuhkan pelatihan agar operasional lebih efisien.

Meski demikian, tantangan ini menjadi bagian dari proses pembelajaran untuk meningkatkan profesionalisme dalam bisnis.

Menjelang Bulan Ramadan, UMCO melihat peluang dengan menyediakan tempat untuk buka bersama (bukber) serta fasilitas bagi relasi pondok pesantren.

Selain itu, UMCO berencana mengadakan berbagai acara hiburan seperti live music dan akustik untuk menarik lebih banyak pengunjung dan memperkenalkan UMCO sebagai tempat yang nyaman untuk bersantai dan berkumpul.

Kedepan, UMCO menyiapkan strategi jangka panjang, seperti menambah variasi produk makanan dan minuman, memperluas pasar ke luar kampus, serta menjadikan UMCO sebagai pusat kewirausahaan yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung mengenai bisnis dan manajemen usaha.

"Jika ingin melangkah, jangan tanggung-tanggung. Meskipun langkah tersebut terbongkah, teruslah maju ke depan. Itu adalah kunci kesuksesan bisnis," ujar pengelola UMCO.

Pesan ini mencerminkan semangat UMCO untuk terus berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan. Dengan visi yang jelas dalam memberdayakan mahasiswa dan membuka peluang bisnis baru, UMCO siap menjadi ikon kewirausahaan yang inspiratif di Riau, tidak hanya memberikan dampak ekonomi bagi kampus tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar. Dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan, UMCO bukan sekadar tempat nongkrong, tetapi juga agen perubahan dalam dunia bisnis dan kewirausahaan. **

Rilis : Mahasiswa UMRI, Fitri Raudah Rahmah