Sosbud

Pimpinan Ponpes Hidayahtullah Lubuk Dalam Hadiri Grand Syekh Al-Azhar Ponpes Darunjannah Jakarta

Lubuk Dalam,Siak, Kamis (11/7/2024) lalu  Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah Lubuk Dalam Siak, Riau Ustaz H. Basren, S.Pd.I M.Pd menghadiri Undangan Panitia Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta.

Dimana undangan ini merupakan sebuah penghormatan untuk Ponpes yang berada di Lubuk Dalam Kabupaten Siak ini

Hal ini diungkapkan Ustaz H.Basren,Kamis ,(18/7/2024) kepada media ini.

" Alhamdulillah ya Allah sungguh keberuntungan  saya dapat menghadiri undangan Grand Syekh Al Azhar,Mesir,karena dapat untuk menambah semangat  melakukan perubahan di Ponpes Hidayatullah ini, " Ujar   Ustaz Basren.

Pimpinan Pesantren Hidayatullah Lubuk Dalam  ini mengantarkan santri dan santriwati  yang dapat beasiswa ke Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta untuk Tingkat Madrasah Aliyah.

" Santri tersebut adalah, ananda NUR ASYIFA Binti Bakar, berasal dari Desa Pulau Merbau,Kabupaten Kepulauan Meranti," Aku Ustaz ini.

Bukan hanya itu,ada lagi Beasiswa Setara 1 (S1 ) di Universitas Darunnajah Jakarta,diraih Wan  Selvine Natsya Fitri Binti Wan Jumadi, santriwati yang berasal dari Pulau Batam,Kepulauan Riau, Faiz Fahrizak Bin Pahrizal santri  berasal dari Kabupaten Kerinci ,Jambi dan Sopiatun Mardiyah Binti Sugiono  dari Siak.

" Semoga santriwan dan santriwati Ponpes Hidayatullah ini semakin sukses hendaknya menuntut ilmu, Amiin, " Ucap Pimpinan Ponpes ternama di Kecamatan Lubuk Dalam Siak ini.


Adapun 
Grand Syekh Al-Azhar (GSA), Prof. Dr. Ahmad At-Thayib telah berkunjung ke Ponpes Darunnajah,Kamis (11/7/2024) lalu.

Dimana rombongan GSA terdiri dari Duta Besar Mesir l,HE. Yasser Elsheemy, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar, Prof. Dr. Abbas Shouman, Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin Counsellor Muhammad Abdussalam, Sekretaris Jenderal Lembaga Riset Islam Prof. Dr. Nadhir Ayyadh, Mantan Rektor Al-Azhar Prof. Dr. Al-Mahrashawi, Direktur Pusat Studi Bahasa Arab ‘At-Tathwir’ Al-Azhar Prof. Dr. Nahlah Sobri, dan Duta Besar Abdurrahman Musa.

Rombongan diterima Pimpinan Pondok, Dr. KH. Sofwan Manaf, M.Si, KH. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs., Rektor Universitas Darunnajah, serta jajaran asatidz.

Dr. KH. Sofwan Manaf, M.Si, mengungkapkan bahwa Darunnajah sangat terinspirasi oleh Al-Azhar dalam bidang pendidikan, terutama manhaj pendidikan Islam yang wasatiyyah.

Selain pendidikan, aspek lain yang menginspirasi dari Al-Azhar adalah wakaf. Al-Azhar dianggap sebagai lembaga pendidikan Islam paling berhasil menjadikan wakaf sebagai instrumen utama dalam menopang pendidikan selama lebih dari 10 abad.

Menurut Kiai Sofwan, ribuan pesantren di Indonesia menjadikan Al-Azhar sebagai salah satu rujukan dalam hal perwakafan,tanah wakaf Darunnajah yang awalnya seluas 600 Meter persegi kini berkembang lebih 1000 hektar setelah 60 tahun berlalu.

Sebagai bentuk apresiasi kepada Al-Azhar, Kiai Sofwan menegaskan bahwa pembangunan gedung tujuh lantai yang sedang berlangsung, dengan biaya sekitar 45 Miliar, akan dinamai Gedung Al-Azhar.

Syaikh Al-Azhar dalam tausiyahnya menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan bagi umat Islam.

Menurut GSA, kata " Ilmu” dalam Al-Quran memiliki makna yang luas, mencakup belajar, mengamati, meneliti, dan mencipta.

Dan kata “ilmu” disebutkan lebih dari 100 kali dalam Al-Quran, menunjukkan betapa pentingnya kedudukan ilmu bagi seorang Muslim dan terlebih, ayat pertama yang turun adalah perintah untuk membaca.

Syaikh Al-Azhar juga menekankan pentingnya kaitan antara ilmu dan iman. “Berimanlah dengan ilmu agar menjadi keyakinan yang kuat,” ujarnya.

Di hadapan sekitar 600 pimpinan pesantren, beliau menghimbau agar pesantren mengajarkan pengetahuan Islam secara luas dan komprehensif, termasuk keragaman pendapat dalam madzhab, baik dalam akidah maupun fiqh ibadah.

Himbauan Grand Syaikh Al-Azhar bertujuan agar anak didik kita memiliki wawasan luas dan sikap toleran menekankan agar tidak terlalu kaku atau terlalu longgar, melainkan bersikap wasatiyah.

"Semua pendapat dalam madzhab harus dikaji secara mendalam, hingga ke akar masalah dan dasar argumentasinya,inilah manhaj yang diajarkan dalam tradisi Al-Azhar hingga saat ini, " Tuturnya.

Di akhir tausiyahnya, mengapresiasi peran dan capaian yang telah diraih Darunnajah dan optimis akan terus berkembang dan maju.

Lalu GSA juga berjanji akan memberikan perhatian lebih kepada Darunnajah dan pesantren-pesantren pada umumnya.

Grand Syaikh menyatakan sangat senang dan gembira atas sambutan yang meriah, yang menunjukkan kecintaan masyarakat Indonesia kepada Al-Azhar.

Hadir dalam acara ini lebih 600 CT pengasuh Pondok Pesantren yang tergabung dalam Asosiasi FPAG, FKPM, P2i, dan lainnya.(rilis)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar