Politik

Cara memilih Pemimpin Rohil Berkualitas, Pilih Camar, Sudin, Ahad atau AMAN..???

Ilustrasi

Baik buruknya pemimpin yang akan terpilih besok, 9 Desember 2020, sudah tentu sangat tergantung pada kemampuan masyarakat dalam memilih Bupati/Wakil Bupati -nya yang paling berkualitas dan dekat dengan masyarakat.

Namun demikian tentu saja kemampuan masyarakat untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas sangat tergantung apakah masyarakat itu memakai pertimbangan cinta logika ataukah cinta buta ketika memilih pemimpinnya itu.

Dengan demikian pilbup besok sebenarnya juga merupakan proses yang dapat mengungkapkan kualitas masyarakat yaitu apakah mereka termasuk tipe pemilih dengan cinta logika atau termasuk pemilih dengan cinta buta.

CIRI-CIRI CINTA LOGIKA DALAM MEMILIH

1.Berwawasan luas, krtis dan objektif
--- Orang yang berwawasan luas biasanya akan memilih pemimpin berdasarkan pengamatan yang kritis dan objektif dengan data jejak rekam dari berbagai sumber dan dalam waktu yang cukup lama.

2.Memliki pertimbangan moralitas dan religius
--- Seorang pemilih yang berpikir dengan logika akan menggunakan pertimbangan moralitas sebagai salah satu dasar pemilihannya. Dengan demikian ia tidak akan memilih calon pemimpin yang tidak jujur, sering berpura-pura, munafik, dll. 

3.Memiliki pertimbangan kualitas dan tidak terpengaruh penampilan luar / fisik
--- Pemilih dengan cinta logika akan memilih pemimpin dengan melihat kualitasnya, di mana kualitas tersebut bisa dilihat dari apa yang telah diperbuat calon pemimpin tersebut terhadap masyarakatnya. Misalnya bagaimana kejujuran calon pemimpin tsb ketika berjanji, sikap ketika menerima kritik, berdebat, dsb.

4.Berpendirian kuat, tidak mudah terpengaruh iklan dan tidak mudah dibodohi
--- Seorang pemilih dengan cinta logika selain bisa memilih secara kritis dan objektf, dia juga memiliki pendirian yang kuat dalam memilih sehingga tidak muda terpengaruh iklan dan juga tidak mudah dibodohi atau dibohongi.

5.Tidak buta dalam mengidolakan seseorang
--- Seorang pemilih dengan cinta logika, tidak akan mau mengidolakan seseorang dengan pikiran yang buta atau hanya berdasarkan rasa suka saja.Dia akan melihat apakah calon pemimpin tsb memang layak dijadikan idola atau tidak jika dilihat dari kepribadian dan kemampuannya.


CIRI-CIRI CINTA BUTA DALAM MEMILIH

1.Mengidolakan seseorang secara membabi buta
--- Tipe pemilih seperti ini biasanya menggunakan pertimbangannya atas dasar rasa suka yang kuat terhadap seseorang dengan melihat penampilannya. Contoh tipe orang seperti ini adalah orang-orang yang menjadi fans berat dari pihak tertentu tertentu. Orang seperti ini biasanya tetap akan mengidolakan seseorang yang disukainya walaupun idolanya itu berperilaku tidak baik seperti terlibat perkara narkoba, criminal, a susila, dsb.

2.Mudah terpengaruh iklan, mudah dibodohi, dan mudah dibohongi
--- Tipe pemilih seperti ini biasanya mudah terpengaruh iklan yang paling sering ditayangkan walaupun dari segi isi, kualitas iklan tsb sangat rendah.

3.Mudah terpengaruh orang lain atau ikut-ikutan
--- Tipe pemilih seperti ini biasanya mudah terpengaruh teman, tim sukses capres tertentu, atau pimpinan di mana dia tinggal atau bekerja.

4.Kurang bisa menilai kualitas
--- Tipe pemilih seperti ini biasanya kurang teliti dalam menilai kualitas dari pemimpin yang dipilih, karena sejak awal dia sudah menjadi fans berat atau mengidolakan capres tertentu.

5.Tidak bisa menilai secara kritis dan objektif
--- Tipe pemilih seperti ini biasanya tidak bisa menilai secara kritis dan objektif perkembangan tingkah laku dan sikap daricapres / cawapres beserta tim suksesnya. Dengan demikian bagaimana pun negatifnya sikap Bupati/ wakil bupati yang diidolakannya, dia tetap saja tidak bisa melihat bahwa bupati/ wakil bupati lain lebih baik dari pada idolanya.

Semoga mayoritas masyarakat pemilih dalam pilkada 9 Desember 2020 besok, adalah masyarakat dengan kualitas pemilih dengan cinta logika.***

 

(zmi)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar