ROKAN BARU PESISIR, wawasanriau.com - Komandan Distrik Militer (Dandim) 0321/Rokan Hilir (Rohil) Letkol arh Agung Rahman Wahyudi, SIP, M.I.Pol menyerahkan alat mesin pertanian (alsintan) sebanyak 5 (lima) unit hand traktor kepada kelompok tani penggarap lahan endapan dari Sungai Rokan yang berada di kepenghuluan Rokan Baru Pesisir kecamatan Pekaitan kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Selasa (31/03/2020).

Sekira waktu menunjukkan pukul 16.00 wib, Babinsa Koptu Sugianto yang mewakili Dandim 0321/Rohil secara simbolis menyerahkan hand traktor tersebut. Penyerahan simpan pakai hand traktor kepada petani kepenghuluan Rokan Baru Pesisir tersebut disaksikan oleh Datuk Penghulu Rokan Baru Pesisir, Sujarwo Edi.

Mewakili Dandim 0321/Rohil, Babinsa Koptu Sugianto menjelaskan setelah menyerahkan hand traktor ini, Dandim 0321/Rohil berharap agar para petani dapat mengembangkan lahan garapan yang masih ada sekitar 100 hektar lagi.

"Bantuan pinjam pakai hand traktor ini supaya semakin memudahkan petani menggarap lahan,"ujarnya.

Sementara itu pada saat yang sama, Datuk penghulu Rokan Baru Pesisir, Sujarwo Edi mengucapkan terima kasih atas kepedulian Dandim 0321/Rohil kepada para petani di Rokan Baru Pesisir ini.

"Terima kasih kami kepada Dandim 0321/Rohil yang telah memenuhi janjinya yang akan memberikan pinjam pakai sebanyak 5 unit hand traktor kepada para petani daerah kami.Semoga dengan adanya alsintan ini dapat mempercepat proses penggarapan lahan,"ucapnya.

Dijelaskannya, petani daerah Rokan Baru Pesisir telah menggarap lahan seluas 40 hektar menjadi lahan produktif. Saat itu pengolahan lahan dengan metoda manual. Perjuangan tersebut makan waktu kurang lebih 3 tahun.

"Perjuangan luar biasa hingga menjadi lahan produktif,"tutur Datuk Penghulu ini.

Dalam kesempatan ini, Sujarwo Edi berharap kepada pemerintah daerah agar membantu para petani daerahnya dengan membangun akses Jalan sebagai penghubung ke lahan garapan para petani. Selain itu, tambahnya lagi, dia mengharapkan juga Pemkab Rohil dapat melakukan pekerjaan normalisasi sungai di lokasi beberapa titik agar lahan para petani tidak mengalami banjir.

"Jika akses air bagus, petani akan mencoba Budi Daya tanaman lain seperti jagung, kedelai dan lainnya,"pungkasnya. (gun/nz)