Ketika PLN Padamkan Listrik

Nsibnya Miris, Bocah Umur 3 Tahun di Rohil Terbakar

M. Syafei (3), bocah asal Bagansiapiapi yang mengalami luka bakar dirawat di RSUD dr Pratomo Bagansiapiapi

BAGANSIAPIAPI,Wawasanriau.com - M. Syafei (3), bocah asal Bagansiapiapi yang tinggal di Jalan KPL Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir terbakar akibat lampu minyak yang menyambar tubuhnya, namun korban selamat dari peristiwa tersebut.

Saat ini korban masih dirawat di RSUD Dr. Pratomo Bagansiapiapi didampingi orang tuanya Rusli (30) yang tidak berhenti mengipas anaknya dengan karton minuman mineral, sementara korban hanya bisa mengedipkan matanya yang nyaris tidak bisa dibuka karena sekujur tubuhnya hangus terbakar.

Kejadian berawal dari mati lampu yang terjadi Selasa (29/9) sekitar pukul 20.00 Wib dikediamannya, dimana pada saat itu Rusli ayah korban bekerja sehari-hari sebagai nelayan sedang membuat Bubu Ikan dirumahnya, namun tanpa ada angin dan hujan lampu tiba-tiba mati. Melihat ayahnya bekerja dalam kondisi gelap gulita sang ibu Syariah (28) mengambil lampu minyak dan meminta anaknya mengambil mancis.

"Ambil mancis nak ayah lagi kerja kasihan gelap," kata Rusli kepada wartawan, Rabu (30/9) seraya mengulangi perkataan istrinya saat kejadian Selasa malam.

Setelah menyalakan mancis, api langsung menyambar membuat lampu minyak meledak mencapai tiga meter dan membakar sekujur tubuh anak dan istrinya.

Rusli pada saat itu langsung berlari sambil menggendong anaknya dan terjun ke parit depan rumah yang jaraknya sekitar lima meter dari kamar dengan kedalaman setengah meter. "Saat itu saya sudah tidak punya akal lagi karena api yang ada ditubuh anak saya menyala begitu besar, makanya saya bawa dan langsung lompat kedalam parit," jelasnya dengan haru.

Tidak hanya M. Syafei, ternyata istrinya juga mengalami luka bakar, namun tidak separah anaknya sehingga hanya dirawat diruangan Melur RSUD Dr. Pratomo Bagansiapiapi. "Ibunya juga ikut terbakar, tapi yang sedihnya hampir di sekujur tubuh anak kami hangus terbakar," kata Rusli.

Rusli merasa heran dengan api yang menyambar dari lampu minyak, bahkan ia tidak mau menduga kalau isu yang beredar adanya minyak tanah yang bercampur benzin. "Memang ada saya dengar isu itu, tapi kita tidak mau menuduh yang jelas kejadian ini sudah nasib kami," katanya sambil mengipas anaknya yang kesakitan akibat luka bakar di sekujur tubuhnya.

Awalnya korban direncanakan akan dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, namun karena keluarga tidak mempunyai biaya dan meminta untuk tetap dirawat di RSUD Dr. Pratomo Bagansiapiapi. "Kami tidak punya uang untuk berobat ke Pekanbaru, jadi minta tolong dengan pihak rumah sakit mengurus BPJS dan sekarang sudah selesai dan dirawat Bagansiapiapi," ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Dr. Pratomo Bagansiapiapi Tribuana Tungga Dewi mengatakan, kondisi korban mengalami 80 persen luka bakar dan sudah ditangani oleh dokter spesialis kulit. "Memang awalnya mau dirujuk namun setelah ditangani pihak dokter korban dirawat disini saja," kata Tribuana.

Plt Sekdakab Rohil H. Surya Arfan yang saat itu melihat korban dan memberikan bantuan sumbangan sambil medoakan agar korban cepat sembuh. "Kita minta pihak rumah sakit menangani sampai tuntas dan lihat perkembangannnya, kalau bisa ditangani tidak usah dirujuk dulu," kata Surya.

Terkait minyak tanah yang bercampur benzin ia meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Rohil untuk segera mengecek kelapangan. "Disperindag saya tegaskan pantau dilapangan, kalau benar itu terjadi tindak saja jangan sampai ada lagi yang menjadi korban, kasihan masyarakat," pinta Surya.(adv/humas)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar