Hukrim

Ratusan Warga Bangko Pusako Unjuk Rasa Depan Pabrik Sawit PT Balam Sejahtera

UJUNGTANJUNG,WAWASANRIAU.COM - Ratusan Warga Balam KM 22 Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, menggelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Pabrik Sawit PT Balam Sawit Sejahtera. Warga memprotes atas Pencemaran Udara dari Pabrik PT. BSS dan diduga Limbah Pabrik tersebut meluap di sungai masyrakat Bangko Pusako, Senin (26/11/2018).

Hampir 2 Tahun sejak Pabrik Kelapa Sawit PT.  BSS berdiri sering terjadi Pencemaran Polusi Udara dan Pencemaran Limbah di Sungai Masyarakat. Pencemaran Polusi udara dari Pengolahan Sawit membuat Warga Kerap Batuk dan Sesak Napas karena baunya menyengat hidung warga, akibat pencemaran polusi udara dari PT. BSS sudah ada kejadian pada tanggal 10 September 2018 Pukul 7.30 wib salah satu siswa bernama Teresiah Kls V SDN 017 Bangko Sempurna mendadak Pingsan diruang kelasnya. 

Sementara Limbah cair yang mengaliri Sungai dekat pemukiman warga menimbulkan Gatal-gatal," kata salah satu pendemo 

Apalagi sudah ada bukti dari Hasil DLH Rokan Hilir pada tanggal 7 maret 2018  pukul 14.30 Wib , Kepala DLH Rohil Suwandi .Sos  didampingi Kabid Penataan dan Pendataan Muh.Nurhidayat SH, dan Mhd.Yulius ST selaku Manager HRD PT. BSS melakukan pemantauan langsung ke titik lokasi kolam limbah perusahaan pada tanggal 13/9/2018 Atas beberapa temuan yang menyalahi aturan itu Tim DLH Rohil meminta pihak PT. BSS di wajibkan untuk melaksanakan1. Menghentikan kegiatan membuang air Limbah janjangan kosong ke parit alam. 2. Menghentikan kegiatan membuang air limbah yang berasal dari cucian kalsium serta air blowdown boiler dan air Limbah ke lokasi rawa rawa yang ada di belakang pabrik. Namun harus dibuang ke kolam IPAL. 3. Melakukan pemantauan emisi udara dan udara Ambien setiap 6 bulan sekali diwilayah Balam sempurna sekitarnya. Serta melaksanakan penanaman pohon penghijauan di sekitar areal IPAL untuk mengurangi bau dari IPAL. 

Hal ini sudah ada pembuktiannya. Jadi apalagi  PT. BSS harus mengulur Janji - janji Palsunya kepada warga.ujar Desrizal

Tak Tanggung - tanggung Aksi Unjuk Rasa Warga kali ini menggunakan Bus. Mobil Pick -up dan Puluhan Sepeda Motor dengan membawa Poster dan Spanduk sambil ber yel yel mendatangi PT. BSS dengan pengawalan ketat dari Kepolisian Polres Rokan Hilir yang diwakili oleh Kasat Sabhara Akp. R. Simamora dan Kasat Intelkam Akp. F. Banjar Nahor serta Kapolsek Bangko Pusako Akp. Epi Hermanto.Kapolsek Bagan Sinembah diwakili Ipda RH Siregar. 

Protes warga kali ini karena tidak adanya keputusan dari perusahaan tentang tuntutan yang diajukan keperusahaan.dalam tuntutan warga meliputi-Pelayanan kesehatan minimal 1 bulan sekali.-Pemberiaan alat peredam pada PT BSS.- Pemberian bantuan pudding atau bahan makanan pada anak yang terkena asma karena PT. BSS.- Pengelolaan limbah yang lebih baik.-Dana CSR yang tidak tersalurkan.-Pelayanan masyarakat dalam bentuk kesehatan selama 1 bulan sekali.-Perbaikan saluran air agar tidak mengganggu masyarakat.- Rehabilitas atap seng rumah warga radius 2 km.- Pemberian hasil limbah berupa abu untuk pertanian masyarakat.-Konvensasi terhadap jebolnya kolam limbah yang mengalir kelahan masyarakat.- Konvensasi terhadap korban banjir akibat mengecilnya sungai yang dipasang box culvert.- Menyediakan lapangan pekerjaan.
- Memberikan bantuan sosial dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan dilingkungan masyarakat.- Bantuan beasiswa terhadap anak yang berprestasi dan anak yang kurang mampu.

Setelah menunggu lama, akhirnya sejumlah perwakilan warga diterima pihak manajemen pabrik sebanyak 10 orang dan 1 media untuk menyampaikan keberatannya .Sempat ada terjadi adu mulut warga saat diruangan kepada Manejer HRD PT. BSS karena dicecar pertanyaan warga dan terasa tersinggung lalu Manejer HRD PT. BSS mengatakan silahkan kamu keluar sambil menatap salah satu warga. Ini kantor saya. Ujarnya

Dalam hal ini Manejer HRD PT. BSS merasa keberatan dalam aksi warga, bahwasanya Perusahaan PT. BSS tidak perduli dengan masyarakat.

Sementara warga yang lain terus menggelar orasi diluar pagar PT. BSS dan menempelkan poster tuntutan dipagar pabrik sambil menunggu 10 orang sebagai perwakilan keluar dari kantor PT. BSS. Setelah perwakilan keluar dan mengumunkan kepada orasi yang lain Tuntutan Warga belum disetujui oleh perusahaan maka Orasi dibubarkan dan kita akan menambah masa lebih ramai lagi pada orasi kedua sebelum tuntutan warga diterima. Ujar Desrizal

Setelah  orasi dibubarkan awak media mengkonfirmasi kepada Kordinator Umum Desrizal .apa langkah kedepannya jika masyarakat tidak tercemar polusi udara dari pabrik sawit. harapannya warga  kalau bisa saat mendirikan pabrik kelapa sawit jauh dari pemukiman . Begitu juga kami menghimbau kepada Pemerintah Pusat. Sebaiknya jika ingin memberi ijin Perusahaan Kebun Kelapa Sawit.lihat dulu tempat lokasi dan pertimbangkan juga dampaknya dan apa yang akan terjadi dibelakang hari kepada warga dari pencemaran polusi udara. bukan harus menghalalkan cara dan suka - suka memberikan ijin untuk menambah Pendapatan Anggaran Daerah.  Atau sebelum banyak nyawa yang meninggal baru sadar bapak - bapak yang terhormat. Kasian pak Anak Putra - Putri kami susah bernafas akibat pencemaran udara dari asap pengolahan sawit. Imbuhnya. (Darma) 


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar