Diduga Proyek Jalan Pesisir Rohil Senilai Rp31M Menyalahi Spesifikasi

BAGANSIAPIAPI,WAWASANRIAU.COM - Proyek Jalan Lintas Pesisir dua jalur dan media jalan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau tahun 2012 senilai Rp31miliar lebih sebagai pelaksana PT Pagar Alam Perkasa, dikabarkan telah masuk kedalam daftar tunggu penanganan perkara.
Kasus dugaan korupsi proyek Jalan Lintas Pesisir Sungai Rokan dari Bundaran Elang Batu Enam menuju Jembatan Pedamaran diduga menyalahi spesifikasi. Rilnya, mutu dan kualitas proyek rendah.
Akibatnya, jalan semenisasi yang sudah dibangun dalam kurun waktu 4 tahun itu kini kondisinya rusak dan hampir tidak dapat dilalui kenderaan. Alhasil, anggaran puluhan miliar yang dikucurkan menggunakan uang negara tersebut terkesan sia-sia.
Pantauan dilapangan, proyek bernilai puluhan miliar rupiah itu terbengkalai hingga saat ini dan belum dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Setelah ditelusuri, masyarakat enggan melewati jalan tersebut karena jembatan kayu yang ada sebagai penghubung, sudah roboh, sehingga diduga dana perawatan pembangunan jembatan dan jalan yang telah ada tidak dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hal ini turut dibenarkan Latif, (47), Warga Km 7 Lintas Bagansiapiapi, Dikatakannya, banyak asumsi itu sengaja tidak diperbaiki guna kepentingan pihak tertentu, sehingga tidak ada orang yang melewati jalan itu dan semakin sedikit pula orang tahu perihal pekerjaan proyek yang terbengkalai itu.
Terangnya lagi, diduga proyek pembangunan Jalan Pesisir itu dikerjakan dengan semenisasi menggunakan molen tangan biasa dan tidak dikerjakan model rigid (Semen beton dengan molen mobil rendemix, red) dan bisa dibuktikan dari hasil dilapangan.
Selain campuran semenisasi yang diduga tidak sesuai dengan bestek penggunaan besi warmes turut dipertanyakan. Pasalnya saat ini besi jalan keluar dititik jalan yang rusak tampak ukuran yang diduga kecil.
Parahnya lagi, semenisasi dua jalur dan median jalan yang dibangun sejak empat tahun silam tersebut terbengkalai dengan kondisi yang memperihatinkan.
Di lokasi, tampak hanya sebagian saja yang telah dikerjakan dua jalur lengkap dengan median, sementara sebagian lagi masih dikerjakan sebatas jalur satu dan tidak dengan median jalan.
Selain itu, sebagian jalan yang dikerjakan tersebut saat ini sudah pecah -pecah dan tampak lobang besar menganga dengan ditambah adanya jembatan kayu yang tidak memungkinkan untuk dilewati, sehingga semakin hari semakin ditumbuhi belukar, karenanya masyarakat harus memutar melalui jalur Jalan Raya Batu Tujuh untuk sampai ketujuan.
Keterangan lebih jauh terkait Proyek tersebut dari Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Rohil, belum bisa dikonfirmasi sampai berita ini diterbitkan.***
Laporan : Bambang Irawan
Editor : Azmi
Tulis Komentar