Nasional

Polri Akan Upayakan Polantas Memakai Rompi Antipeluru

ilustrasi

Jakarta - Polisi saat ini menjadi target serangan dari kelompok teroris di Indonesia, khususnya di Pos Lalu Lintas. Polri akan mengupayakan anggota di Poslantas agar dibekali oleh rompi antipeluru.

"Diupayakan, tapi mungkin jumlahnya nggak cukup. Saya bisa prediksi jumlahnya nggak cukup, masih terbatas," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017).

Namun yang terpenting, menurut Boy, adalah kewaspadaan dari anggota polisi tersebut. Saat ini pos polisi disebut menjadi target serangan dari kelompok teroris.

Boy menjelaskan, mereka menargetkan pos polisi secara acak. "Random targetnya, mereka muter-muter dapat polisi, tembak," jelasnya.

"Kewaspadaan nomor satu, ketika Aiptu Yudi ini ditembak, dia langsung merunduk cepat. Kebetulan pelakunya belum profesional," lanjutnya.

Aiptu Tatang dan Aiptu Yudi lolos dari tembakan, adalah anggota Satlantas Polres Tuban yang berjaga di pos semi permanen tersebut. Diketahui, penyerang adalah kelompok teroris yang berusaha membalas dendam atas rekannya yang sempat diamankan pada Kamis (6/4).

Mereka naik mobil Daihatsu Terios melakukan penembakan terhadap anggota Sat Lantas Polres Tuban yang tengah bertugas di pos pantau polisi di Kawasan Hutan Jati Peteng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur. Enam orang teroris ini menyerang petugas dengan menggunakan senjata rakitan.

"Ada pisau juga banyak sekali, jadi ini diduga senjata api rakitan. Kalau peluru rata-rata ada yang kaliber 22, lalu 5,56," imbuh Boy.

sumber: detik.com


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar