Nasional

Agar Gula Rp 12.500/Kg, Mendag 'Paksa' Distributor Kurangi Untung

Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, mengungkapkan salah satu fokus kerjanya sejak beberapa bulan lalu yakni membuat harga gula pasir bisa stabil, yakni di harga paling tinggi Rp 12.500/kg di tingkat eceran.

Menurut dia, salah satu yang ditempuhnya yakni memaksa distributor dan importir besar yang selama ini sudah bertahun-tahun menikmati profit besar dari manisnya bisnis gula di Indonesia, mengurangi margin keuntungannya.

"Gula, ini raksasa semua. Kita kenal 7 samurai. Salah seorangnya saya tanya, sudah diajak bicara, kesepakatan tidak dipenuhi. Saya sampaikan di rakor (Rapat Koordinasi), kita keluarkan peraturan seluruh distributor wajib daftar, begitu tidak memenuhi, kita coret sebagai distributor, nggak bisa dagang lagi," tegas Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (3/4/2017).

"Yang paling ditakutkan pengusaha itu kan kalau tidak bisa berdagang lagi," kata Enggar.

Diungkapkannya, margin untung dari penjualan gula ini sangatlah besar yakni Rp 6 triliun, apalagi sektor ini hanya dikuasai segelintir pemain saja. Dirinya pun memaksa agar 7 pemain besar gula ini mengurangi untungnya agar harga gula paling mahal Rp 12.500/kg saja.

"Dalam satu tahun perputaran margin dari distributor gula itu Rp 6 triliun. Jika berkurang keuntungan jadi Rp 1 triliun mereka bilang rugi, saya bilang sudah cukup (untung Rp 1 triliun). Jadi rugi itu bukan rugi riil secara fisik. Jadi mending Anda rugi berkurang keuntungan signifikan daripada nggak bisa dagang sama sekali," ucap Enggar.

Dalam kesempatan tersebut, Enggar mengatakan salah seorang pemain besar besar gula pernah mengajaknya bernegosiasi.

"Semula dia pikir menteri satu ini bisa diajak main. Terus saya bilang, nilai You berapa. Kalau saya beli untuk ditutup gimana? Baru dia diam dan tahu kalau saya tersinggung. Jadi jangan sekali-sekali main," tandasnya.

sumber: detik.com


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar