SPBU Bagansiapiapi Siap Membantu Nelayan Dalam Pengisian BBM, Tapi Tetap Ikut Aturan
Direktur Utama BUMD PT SPR Rohil, Kasmir Dahlan, SIP, saat dijumpai masyarakat nelayan diruang kerjanya yang ingin mendapatkan bbm jenis bio solar untuk kebutuhan melaut.
BAGANSIAPIAPI(WRC) - Direktur BUMD PT SPR Rokan Hilir, Kasmir Dahlan, SIP, menyebutkan pada dasarnya pihak pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bagansiapiapi membantu para nelayan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kami siap membantu, tapi bukan berarti kita mengabaikan aturan. Jelas dalam aturan setiap nelayan yang ingin mendapatkan BBM harus mengantongi rekomendasi dari Dinas Perikanan. Itu yang kita layani, kalau di Rohil ini. "kata Direktur Utama BUMD PT SPR Rokan Hilir, Kasmir Dahlan, SIP, kepada wartawan, Rabu (30/03/2022).
Sampai saat ini, sebut Kasmir lagi, pihak pengelola SPBU Bagansiapiapi telah menerima sejumlah 455 surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh pihak Dinas Perikanan Rokan Hilir.
"Artinya, tidak ada nelayan yang tidak mendapatkan BBM dari SPBU Bagansiapiapi sebagaimana berita yang kita dengar sampai -sampaj nelayan tidak dapat melaut karena tidak dapat minyak. Nelayan yang mana. "kata Kasmir.
Terkecuali, rekomendasi yang dikeluarkan oleh pihak Dinas Perikanan tidak tepat sasaran. "Hari ini kita dapat informasi banyaknya rekomendasi yang dikeluarkan tidak sesuai dengan peruntukan, pada satu sisi kami juga tidak mengatakan tidak..karena bagaimanapun pelaksanaan ini kami hanya selaku eksekutor kami hanya pelaksana rekomendasi yang diberikan dinas perikanan. "kata Kasmir lagi.
Tambahnya lagi, diyakini pada hari ini juga dinas perikanan merupakan instansi yang membela kehidupan masyarakat nelayan. Mereka juga mengeluarkan rekomendasi berdasarkan evaluasi dan verifkasi yang telah mereka lakukan.
"Jumlah rekomendasi yang telah kami terima 455 per hari ini. Dan itu kebutuhan nelayan berfariasi dari yang 60 liter sampai dengan 75 liter menyesuaikan perahu yang mereka gunakan. Nah, kami tetap melakukan penjualan sesuai dengan harga yang sudah di tentukan. "tetangnya.
Terkait adanya informasi yang beredar telah terjadi kenaikan harga bbm jenis bio solar diluar SPBU pihaknya tidak dapat melakukan monitor yang jelas dari SPBU sendiri masih menjual dengan harga sesuai ketentuan.
"Kita tidak bisa memonitor dimana terjadinya harga tinggi, apakah terjadi transaksi lain diluar SPBU atau apakah transaksi antara nelayan dengan nelayan, jadi kita tidak memahami ini, karena setiap rekomendasi yang diberikan kita berikan BBM jenis bio solar ini untuk kebutuhan mereka. "kata Kasmir.
Dijelaskan Kasmir lagi, bahwa sampai saat ini sejumlah rekomendasi yang diterima pihaknya terus bertambah dan tidak tertutup kemungkinan suatu saat akan sampai pada saat dimana SPBU Bagansiapiapi tidak dapat memenuhi kebutuhan nelayan dengan jumlah kuota yang terbatas.
"Karena yang kita dapat dari Pertamina adalah sesuai Kouta yang telah mereka berikan. Jadi, kemungkinan bagi nelayan kita akan kekurangan BBM bio solar ini pasti ada. Nah ini apabila kebutuhan nelayan kita ini ditampung oleh kita sendiri, kita berharap agar SPBU lainnya yang ada disekitar kita untuk dapat membantu para nelayan kita ini, agar konsentrasi masyarakat nelayan tidak tertumpu pada SPBU kita ini saja. "harapnya.
Untuk diketahui SPBU Bagansiapiapi merupakan milik BUMD PT SPR Rokan Hilir yang jelas dibentuk untuk kepentingan pendapatan daerah dan kepentingan masyarakat pada umumnya.
"Kalau bercerita tentang berapa banyak masyarakat yang mengantungkan hidupnya di SPBU ini saya rasa sudah ribuan jumlahnya. Lambat laun pasti akan sampai pada titik kita tidak mampu untuk bisa berbuat demikian, tapi kita punya harapan. Maka saya sampaikan bagi rekan -rekan kita yang lain berbagai pihak baik itu penyuplai bahan BBM yang ada juga ikut bekerja sama, bersma -sama mebantu nelayan Rokan Hilir. "pungkasnya.
Ditempat yang sama Direktur Keuangan SPBU PT SPR Rokan Hilir, Zulfakar, SE, menambahkan, bahwa selama ini pihaknya sudah bekerja semaksimal mungkin untuk bagaimana dapat memenuhi kebutuhan nelayan. Tidak hanya nelayan pihaknya juga memenuhi kebutuhan umum.
"Ini yang kita layani bukan khusus nelayan saja, kita juga mengakomodir kebutuhan umum. Dengan langkanya bio solar ini kami sudah mengambil kebijakan agar merata membagikan. "kata Zulfakar.
Tambahnya lagi, tindakan yang diambil tersebut juga berdasarkan aturan dan jelas payung hukumnya. "Jadi kami itu bertindak bukan sesuka hati tapi berdasarkan aturan dan ada itu, seperti setiap pengisian dibatasi hanya boleh sejumlah Rp100 ribu sampai dengan Rp 150 ribuan. "akhirnya.
(zmi)