MENU TUTUP
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Mengenal Ilmu Forensik Linguistik

Senin, 04 Maret 2019 | 13:36:12 WIB
Mengenal Ilmu Forensik Linguistik

Jakarta - (wawasanriau.com) - Istilah Linguistik Forensik digunakan untuk pertama kalinya oleh Prof. Jan Svartvik tahun 1968 dalam bukunya buku "The Evans Statement: A Case for Forensic Linguistics". Lalu pada tahun – tahun berikutnya mulai banyak bermunculan penggunaan istilah tersebut, baik di Australia, Jerman, Inggeris, dan yang lainnya. 

Penggunaan bukti linguistik dalam proses hukum menurut John Oslon (2007) terkait (1)  Identifikasi penulis, (2)  Gaya bahasa forensik ( Penentuan dan pengukuran konten, makna, identifikasi pembicara, atau penentuan kepengarangan, dalam mengidentifikasi plagiarism), (3) Analisis wacana (menganalisis penggunaan bahasa tertulis, lisan, atau isyarat, atau peristiwa semiotik yang signifikan), (4) Dialektologi linguistik ( studi dialek secara metodologis berdasarkan informasi antropologis), (5) Fonetik forensik ( transkripsi yang akurat dari apa yang dikatakan).

Dua jenis transkripsi utama dalam forensic linguistic adalah dokumen tertulis dan rekaman video atau audio. Transkripsi teks yang akurat dan dapat diandalkan adalah penting karena teks adalah data yang menjadi bukti yang tersedia. 

Ahli bahasa forensik termasuk seorang ahli yang relatif  sering dipanggil untuk membantu pengadilan menjawab satu atau dua pertanyaan : apa yang diberikan teks 'katakan' dan siapa penulisnya? Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini ahli bahasa menggambar pada pengetahuan dan teknik yang berasal dari satu atau lebih sub-bidang linguistik deskriptif, yaitu fonetik dan fonologi, sintaksis leksis, semantik, pragmatik, wacana dan analisis teks (Malcolm Coulthard, 1997). 

Teks Untuk ahli fonetik merupakan pertanyaan tentang penguraian kata-kata dan frasa dari rekaman kaset- ketika sebuah rekaman berkualitas buruk, orang yang tidak ahli mungkin mendengar satu hal, sedangkan ahli dengan telinga yang terlatih dan bantuan peralatan dan perangkat lunak yang canggih mungkin merasa sesuatu yang sama sekali berbeda. (Malcolm Coulthard, 1997). 

Sementara, area yang berhubungan dengan linguistik forensic melalui pemeriksaan dokumen, tanda baca, ejaan, singkatan, dan waktu. Juga ada penggunaaan Software forensic dalam melakukan identifikasi kepengarangan, yaitu penerapan analisis gaya untuk pemrograman computer dalam mengidentifikasi ada atau tidaknya plagiatisme. 

Ada juga yang disebut semiotic, yaitu studi tentang pembuatan makna. Ini termasuk studi tentang tanda dan proses tanda, indikasi, penunjukan, persamaan, analogi, metafora, simbolisme, penandaan, dan komunikasi (Gerald R. MacMenamin, 2002). 

Kesimpulannya linguistik forensik adalah salah satu bidang yang banyak digunakan untuk menyelesaikan kejahatan (AHRC, 2009). Demikianlah secuil informasi tentang forensic linguistic, semoga bermanfaat.

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Berita Terkait

Inilah Nama Menteri Baru Presiden Jokowi

Polres Rohil Gelar Upacara Peringatan HUT Satpam Ke-37

Jelang Mudik Lebaran, Wamendagri Bima Cek Kelayakan Armada Bus di Terminal Leuwipanjang

Momentum HUT RI ke 76, Bupati dan Sekda Kampar Gunakan Pakaian Adat Melayu

Negara Telah Gagal Ungkap Kasus Novel Baswedan

TULIS KOMENTAR
TERPOPULER +
1

DPC Siliwangi Rohil Galang Dana untuk Korban Bencana di Pulau Sumatra

2

Bupati Bistamam Kukuhkan 167 Dewan Hakim MTQ Ke-XX Kabupaten Rokan Hilir tahun 2025

3
Advertorial

Rohil Kembali Raih Empat Penghargaan Evaluasi PKS Tripartit se-Riau

4
Advertorial

Bupati Rohil H.Bistamam Buka Workshop Eksekutif Pencegahan Tindakan Pidana Korupsi

5

Polres Rohil Ungkap 79,98 Kilogram Sabu, Kurir Residivis Kembali Ditangkap

6

APBD Rohil Tahun Anggaran 2026 Disahkan: Bupati Rohil Apresiasi Dewan

7

Pemkab Rohil Gelar Rapat Pembangunan Koperasi Merah Putih: Mencapai Progress Signifikan

8

Lapas Bagansiapiapi Gelar Skrining Kesehatan: Cegah Dini HIV Dalam Lapas

9

Mantan Staf dan Karyawan SPR Trada : Ungkap Proses Dirumahkan dan Masalah Internal Perusahaan

10

Tim KLH RI Tinjau TPA Bagan Batu: Suwandi Berharap Masyarakat Turut Berperan