
?BANGKINANG(WRC) — Komisi II DPRD Kabupaten Kampar berencana memanggil manajemen RSUD Bangkinang untuk meminta klarifikasi terkait dugaan buruknya pelayanan terhadap pasien. Langkah ini diambil menyusul viralnya unggahan seorang warganet yang mengaku hampir menjadi korban salah diagnosis di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.
?Wakil Ketua Komisi II DPRD Kampar, Rinaldo Saputra, membenarkan adanya rencana pemanggilan tersebut. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, rapat klarifikasi dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.
?“Rencana akan kita panggil pada bulan depan,” ujar Rinaldo melalui pesan WhatsApp, Senin (27/10/2025).
?Polemik ini mencuat setelah akun media sosial bernama Fenti Juniza menulis keluhan di Facebook pada tanggal 23 September 2025 lalu, terkait pengalaman keluarganya saat membawa anak berobat ke RSUD Bangkinang. Dalam unggahannya, Fenti mengaku kecewa karena pihak rumah sakit sempat menyarankan operasi usus buntu terhadap anaknya tanpa penjelasan hasil pemeriksaan yang jelas.
?“Warning!!! Hati-hati kalau ke RSUD Bangkinang. Anak kami nyaris dioperasi paksa tanpa hasil pemeriksaan jelas. Hasil USG hanya berbentuk ketikan di komputer. Pelayanannya tidak memanusiakan manusia,” tulis Fenti.
?Unggahan tersebut viral dan mendapat ratusan komentar dari warganet. Banyak yang mengaku mengalami hal serupa dan menilai pelayanan RSUD Bangkinang perlu dibenahi. Bahkan, sejumlah pengguna media sosial meminta Bupati Kampar turun tangan langsung memperbaiki kualitas layanan kesehatan di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Lingkar Bangkinang itu.
?Dalam postingan lanjutannya, Fenti juga membandingkan hasil pemeriksaan RSUD Bangkinang dengan rumah sakit swasta di Pekanbaru. Jika di Bangkinang anaknya didiagnosa usus buntu kronis dan disarankan operasi, di Pekanbaru hasilnya berbeda: sang anak hanya mengalami sembelit ringan dan tidak perlu operasi.
?Polemik ini kemudian mendapat perhatian luas dari kalangan warganet. Sejumlah warganet menumpahkan kekesalan pelayanan RSUD pada kolom komentar Fenti Yuniza.(Jhon/***)