MEYONGSONG PERUBAHAN, SPIRIT MENUJU ROHIL ERA BARU

Kamis, 30 Mei 2019

Mahammad Mukim ketua Gp Ansor Kabupaten Rohil

MENGAMATI perkembangan wacana dan situasi politik daerah Rokan hilir pasca pelaksanaan pemilu legislatif 17 April 2019 menjadi hal yang menarik, obrolan dan diskusi di ruang publik bukan hanya seputar pada angka dan jumlah perolehan kursi masing masing partai politik peserta pemilu yang baru saja berlalu, tapi sudah mengarah pada susunan dan komposisi pimpinan dan unsur pimpinan lembaga wakil rakyat di daerah ini.

Dari hasil pemilu 2019 dan komposisi anggota legislatif daerah ini kemudian berkembang tentang analisa peta kekuatan politik Rohil 2021 yang merupakan tahun pergantian kepemimpinan kepala daerah, yang tahapannya baru akan di mulai tahun depan.

Berbagai asumsi dan prediksi politik pun muncul dan berkembang, mulai dari siapa dari partai apa, siapa pasangan dengan siapa, sampai pada kajian prediksi kemenangan jika dilihat dari perspektif geopolitik yang mengawinkan antara hulu dan hilir atau daratan dan pesisir. 

Namun sayang sampai hari ini ruang diskusi publik kita terkait regenerasi dan estafet kepemimpinan daerah ini masih berkutat pada persoalan personal bakal calon, partai pengusung sampai pada kekuatan finansial saja. Belum ada diskusi yang membahas tentang isu strategis dan persoalan mendasar daerah ini kemudian merumuskan solusi yang mungkin bisa ditawarkan. 

Padahal jika kita mau jujur, kompleksitas persoalan daerah Rokan hilir bukan hanya persoalan leadership yang hanya cukup di ganti sosoknya kemudian selesai persoalan, namun masih banyak persoalan pembangunan di berbagai sektor yang juga memerlukan kelihaian, kepiawaian, dan ketajaman insting personal seorang pemimpin Rohil kedepan dalam meramu menu pembangunan dalam sebuah formulasi baru yang komprehensif, integral dan solutif dengan kemampuan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki baik SDM, SDA maupun keberanian melahirkan regulasi yang menunjang keberhasilan pembangunan berkelanjutan Rokan hilir kedepan.

Merancang sebuan konsep pembangunan berkelanjutan itu memang bukan perkara mudah tapi juga bukan hal yang mustahil. 

Seorang pemimpin atau calon harus memiliki program pembangunan yang  kongkrit dalam bentuk visi dan misi yang berbasis pada potensi daerah yang ada dengan menetapkan standar penilaian atas capaian yang menjadi indikator keberhasilan yang bisa diukur baik dalam skala angka maupun kwalitatif dalam setiap tiang pancang yang telah ditancapkan sebagai tonggak dan kompas penunjuk arah kemana Rokan hilir akan berjalan.

Sebesar apapun cita cita pembangunan Rohil kedepan, dan se-sejahtera apapun capaian yang ingin diraih harus berangkat dari kemampuan memberi solusi persoalan mendasar negeri seribu kubah ini.

Ada wajah nelayan kita yang masih lesu, banyak petani yang mengeluh akan sulitnya akses permodalan yang menjadikan mereka "bak ayam yang mati di lumbung padi", ada ribuan tenaga honorer yang kehilangan wajah cerianya, ada ratusan bangunan sekolah yang sudah lama menunggu sentuhan inovatif pemimpinnya. 

Ada angka kwantitatif yang perlu segera didongkrak untuk memperlihatkan kwalitas dunia pendidikan kita, dan masih banyak lajur infrastruktur jalan kita yang perlu langkah nyata dalam perbaikan. 

Lebih dari itu masih ada ribuan hektar hutan kita yang masih dalam sengketa antara Perusahaan pemegang baik HPH dan HGU dengan masyarakat tempatan yang selalu menempatkan masyarakat petani kecil kita pada posisi yang tidak menguntungkan.

Rumusan dan identifikasi masalah diatas merupakan persoalan sebagian besar dan mendasar masyarakat kita dan Rohil hari ini dan bisa dijadikan pertimbangan dalam mencari sosok dan figur calon pemimpin Rokan hilir kedepan yang mampu memberikan solusi bagi kompleksitas persoalan daerah ini, jika tidak maka kontestasi politik daerah lima tahunan Ini hanya akan menjadi ajang perebutan kekuasaan dalam memenuhi hasrat dan ambisi politik semata, tanpa menghadirkan harapan baru bagi sebuah perubahan nasib masyarakat. 

Keberhasilan kita merebut panggung kekuasaan tidak ada artinya tanpa diikuti oleh kemampuan kita menghadirkan rasa nyaman pada semua orang yang kita kuasai dengan memberikan jaminan atas janji manis yang kita utarakan.

Berkuasa Tanpa hati hanya akan hanya menghadirkan ambisi..!

Berubah atau nyaman dalam stagnansi dan kebekuan sistem adalah pilihan. Dan pada akhirnya pilihan kita adalah jawabannya, sudah saatnya kita bersatu dalam gerakan menuju Rohil yang berkemajuan, sejahtera adil dan makmur.

Sebait kata salah seorang pendiri Republik indonesia berikut ini mungkin bisa menjadikan kita merajut kebersamaan dalam merubah keadaan menjadi seperti yang kita harapkan.

Berikan aku seribu orang tua maka akan kucabut gunung Semeru dari akarnya. Dan berikan aku sepuluh orang pemuda maka akan ku guncang dunia seprti kata  Bung Karno.

Penulis : Muhammad Mukim SPd, Ketua Gerakan Pemuda ANSOR Kabupaten Rokan Hilir.