Para Kadis Pemkab Rohil Turut Bantu Jumita Penderita Kanker Hati

Sabtu, 20 April 2019

Jumita penderita kanker hati di dampingi kedua orang tua

Rohil (wawasanriau) --Mengetahui ada salah satu anak warga Ujung Tanjung menderita penyakit kanker hati dari para awak media, beberapa Kepala Dinas (Kadis) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) turut empati dan memberikan sumbangan, Sabtu (20/4/2019).

Tak tanggung-tanggung, beberapa kepala dinas bahkan rekan-rekan Pers yang tergabung dalam WA Group sahabat DPD Persatuan Jurnalistik Indonesia (PJI) langsung saling galang dana yang saat ini sebagian telah terkumpul. 

Respon cepat para Kepala Dinas ini menunjukkan akan kepedulian para pejabat kepada masyarakat yang tengah mengalami kesusahan dan tentunya perlu di apresiasi. 

Saat ini, Rizka Jumita Sari (14) Siswi kelas I MTsN warga jalan Alkautsar Kepenghuluan Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang menderita penyakit kanker hati sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan dan Pemerintah Daerah. 

Sudah hampir tiga bulan Rizka Jumita Sari anak ke dua dari empat bersaudara dari pasangan suami istri Yurisman dengan Umi Kalsum, tidak dapat sekolah karena sakit yang dideritanya hingga mengalami kondisi tubuh yang semakin hari semakin kurus dan pucat dengan perut semakin membesar. 

Awalnya Rizka Jumita Sari hanya mengalami panas pada ulu hatinya, namun semakin hari anaknya tidak sanggup menahan lagi"  Ujar Yurisman kepada awak media  saat berkunjung dirumahnya Minggu (19/4/2019) .

Yurisman yang didampingi istrinya Umi Kalsum saat itu menuturkan bahwa putrinya sudah pernah dibawa ke Rumah Sakit Umum di Duri untuk di Scaning mengetahui pasti apa penyakit putrinya , menurut Medis anaknya mengidap penyakit Kanker Hati. Dokter saat itu menyarankan agar anaknya dilakukan pengobatan dengan Chemotherapy. 

"Bagaimana lah pak, Saya tidak ada dana untuk biaya chemoterapy, karena biaya nya mahal " ujarnya 

Menurut informasi, dalam enam bulan sekali chemoterapy menelan biaya sekitar 23 juta dan harus dilakukan selama 6 tahun. 

Penulis : Sagala
Editor    : zmi