Ini Tips Agar Baterai Ponsel Tidak Meledak

Ahad, 10 Februari 2019

Poto istimewa

Baterai adalah bagian yang paling berbahaya dari ponsel, sebab bagian inilah yang paling rentan terbakar dan meledak. Hal ini diungkap oleh pengamat teknologi Alfons Tanujaya. 

Selain itu, menurutnya api yang ditimbulkan dari ledakan baterai juga berbahaya karena bersumber dari bahan kimia yang sulit dipadamkan dengan air. 

"Bahan kimianya kalau disiram air malah melebar kemana-mana dan kalau terkena kulit bisa luka bakar yang parah," jelasnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (8/2). 

Menurut Alfons penyebab utama baterai ponsel bisa terbakar dan meledak lantaran hubungan pendek. Hubungan pendek ini bisa dipicu oleh beberapa hal. 

1. Desain ponsel kurang baik

Pertama dari desain arsitektur ponsel yang kurang baik, seperti yang sempat terjadi pada kasus Samsung Galaxy Note 7. 

Dari hasil penyelidikan Samsung, terdapat cacat desain di sudut kanan atas ponsel itu. Kesalahan desain ini membuat elektroda baterai bermasalah dan rentan tertekuk. Pembatas yang tertekuk dan rusak ini menyebabkan elektroda positif dan negatif bertemu dan memicu korsleting.

2. Menggunakan ponsel sembari diisi daya

Kedua, hubungan pendek juga bisa terjadi karena panas yang berlebih pada perangkat. Panas berlebih ini bisa disebabkan oleh penggunaan ponsel sembari mengisi daya, misalnya. 

"Jangan pernah pakai ponsel saat di-charge [...] karena saat di charge tengah terjadi pengisian arus, terjadi aliran listrik, dan ketika ini terjadi, kemungkinan untuk adanya kesalahan sangat besar," tegasnya lagi. 

"Apalagi nge-charge sambil dipakai telepon atau main game," jelas Herry SW, pengamat teknologi yang dihubungi terpisah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kalau penggunaan ponsel saja sudah menghasilkan panas. Ditambah pengisian daya juga mengaruskan listrik yang punya potensi menimbulkan panas dan korsleting.

3. Ganti baterai yang sudah menggembung

Alfons juga mengingatkan untuk mengganti atau menghindari menggunakan perangkat yang baterainya sudah mulai menggembung. Sebab, baterai tersebut sudah mulai rentan terjadi korsleting. 

"Gendutnya karena dia membengkak. Ketika bengkak, kalau ada rangkaian yang tertekan, jadi rentan terjadi korsleting. Apalagi kalau sampai ditekan-tekan. Waduh, jangan deh, bahaya," tuturnya. 

4. Perhatikan aksesoris ponsel yang dipakai

Selain itu, Denny, salah satu penjual aksesoris ponsel juga menyebut kalau pengguna juga mesti memerhatikan kualitas aksesoris ponsel yang mereka pakai agar tak menyebabkan hubungan pendek pada ponsel. 

Hal senada diungkap oleh pengamat teknologi, Herry. Menurutnya, aksesoris yang kurang baik biasanya tidak memiliki pemutus daya otomatis (autocut) ketika terjadi panas berlebih. Charger dan powerbank yang kurang berkualitas tidak memiliki fungsi ini. 

Sehingga, ia akan terus melakukan pengisian daya ke perangkat meski baterai telah terisi penuh. Hal ini bisa memicu panas berlebih pada perangkat. Menurut Alfons, panas berlebih ini jika perangkat sudah bersuhu di atas 80 derajat Celcius.

Kabel pun menurut Herry berpengaruh pada pengisian daya pada baterai. Sebab, menurutnya bisa jadi kabel yang kurang baik mengalirkan arus yang berlebihan