Ketua DPRD Nasrudin Hasan : " Tahun Keprihatinan Dan Kematangan Rohil 19 Tahun Berdiri"

Jumat, 05 Oktober 2018

Ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan

BAGANSIAPIAPI, WAWASANRIAU.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir, Nasrudin Hasan menilai perayaan hari jadi Rokan Hilir Ke-19 merupakan perayaan dimasa tahun keprihatinan dan dituntut kematangan daerah untuk mengelola potensi yang ada setelah 19 tahun daerah ini berdiri. Demikian disampaikannya saat dikonfirmasi wawasanriau.com di Bagansiapiapi, Jumat (5/10/2018).

"Penyelenggaraan HUT Rohil Ke-19 ini kalau menurut saya cukup mengembirakan, tapi kalau dilihat dari 19 tahun usia Rohil, ini merupakan tahun yang paling prihatinbagi saya. Kenapa demikian, karena ditahun inilah terjadinya perumahan seluruh tenaga honorer kita," kata Nasrudin.

Lanjutnya, kemudian di tahun ini juga, tak ada kejelasan diakhir tahun ini berapa sebenarnya penerimaan daerah. Karena saat ini transfer uang dari pusat semakin hari semakin kacau dan tidak teratur, sementara kebutuhan kita tak bisa ditunda sama dengan kebutuhan orang makan, pas makan wajib makan tapi apa yang mau dimakan. Begitu juga dengan DPRD dan Pemda tak dapat memenuhi kewajibannya karena kita tergantung dari transfer dana pusat itu," terangnya.

Nasrudin juga mengatakan bahwa sampai saat ini persentase dana yang ditransfer sampai bulan oktober baru sekitar 60 persen sementara sisanya belum ada kepastian kapan akan ditransfer.

"Sampai hari ini persentasenya baru sekitar 60 persen yang ditransfer, sekarang sudah bulan Oktober, kapan sisanya . Sebagai contoh aja tahun yang lampau APBD kita Rp.1,6 sekian triliun yang disahkan ternyata terealisasi cuma RP. 1,1 sekian triliun tak sampai 1,2 Triliun," ungkapnya.

Namun Nasrudin masih merasa bersyukur, walaupun anggaran daerah mengalami defisit tapi tidak ada bencana alam di Rohil. Sementara di daerah Propinsi dan Kabupaten lain ada yang lebih memprihatinkan lagi, selain mengalami defisit anggaran juga terkena bencana alam.

Peringatan HUT ke-19 Rohil saat ini banyak pelajaran yang didapat bagaimana menggali potensi SDA dan SDM daerah yang ada.

"19 tahun Rokan Hilir berdiri pelajaran yang kita dapat adalah Sedia Payung Sebelum Hujan yang tak pernah kita lakukan waktu APBD kita besar. Kita menganggap APBD Rohil akan besar selama-lamanya dan kita tak mau menggali potensi yang ada," terangnya.

Ia mengharapkan kedepannya agar Dinas terkait khususnya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dapat melakukan program pencarian dana dari potensi daerah yang sudah dibuat peraturan daerahnya yang berkaitan dengan pajak retribusi.

"Maksimalkan pendapatan dari potensi daerah yang sudah dibuat Perdanya, semua pajak retribusi sudah dibuat, kita tinggal menunggu menyusun programnya dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan validasi data pemilik tanah yang ada," ujarnya.

Nasrudin juga mengibaratkan di usia ke-19 Rokan hilir ini sudah cukup dewasa dalam berfikir dengan artian saat ini Rohil tidak kalah dengan Kabupaten/Kota yang usianya sama.

Laporan : Irwansyah