Sosbud

Sinarmas Kampanye Aksi Konservasi Harimau di Lansekap Senepis

ilustrasi

RIMBA MELINTANG, WAWASANRIAU.COM -Sinarmas Forestry (SMF) bersama PT Ruas Utama Jaya, Suntara Gajah Pati bekerjasama dengan Forum Harimau Kita (FHK) mengadakan pelatihan tingkat lanjut mitigasi konflik antara manusia dengan Harimau Sumatera, di Kantor Camat Rimba Melintang, Rabu (25/11/15).

Program Asia Pulp and Paper (APP) dalam Forest Conservation Policy (kebijakan hutan konservasi) dilaksanakan sebagai wujud APP Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2020.

Pada kesempatan itu hadir Perwakilan kecamatan Sudarna, BBKSDA Riau Yusman, BBKSDA Sumbar Nurcholis, BBKSDA Jambi, Suhartono, Pimpinan SMF Jakarta Supriatno, FED SMF Riau Yuyu Arlan, Public Relations PT AA-SMF Ir Nurul Huda, Humas PT RUJ dan SGP Zulkifli dan dari FHK Rusdian Ritonga.

Dalam sambutannya Supriatno, mengatakan prioritas pelatihan kali ini adalah tertuju pada Lansekap Senepis yang terkenal dengan area konservasi Harimau di Pesisir Utara-Timur Provinsi Riau. Tujuan lain dalam rangka melestarikan habitat Harimau Sumatera, sehingga manusia serta satwa liar lainnya dapat hidup secara nyaman dan harmonis.

Hal senada diutarakan Rusdian selaku Polisi Kehutanan BKSDA Sumbar, bahwa pelatihan ini merupakan kerjasama FHK dengan APP/SMF yang terus menerus melakukan rutinitas aksi sosialisasi, edukasi tentang pentingnya upaya konservasi harimau dan pelestariannya untuk mencegah serta menghindari konflik langsung harimau Sumatera dengan tenaga kerja kontraktor di dalam konsesi HTI supplier APP.

“Kami sangat berterima kasih karena telah melibatkan warga kami dalam keikutsertaannya sebagai peserta pelatihan, tentunya akan sangat bermanfaat, apalagi dilatih langsung para ahli harimau yang beberapa kali berinteraksi lansung dengan harimau di alam bebas,” sambung Sudarna.

BBKSDA Riau Yusman, menyebutkan pelatihan yang dilaksanakan oleh FHK yang bekerjasama dengan SMF/APP ini sangat menggembirakan karena untuk menimbulkan penyadaran dan pemahaman kepada masyarakat bagaimana melestarikan sekaligus menghindari konflik antara manusia dan harimau, karena harimau juga merupakan aset negara.

Sedangkan, Syafrudin warga Desa Sungai Sialang Batu Hampar , mengatakan dirinya sangat antusias mengikuti  pelatihan mitigasi konflik dengan harimau,“Bagi kami harimau itu sangat kharismatik dan sangat kami segani.  Pelatihan ini memberikan kami wawasan lebih terbuka tentang bagaimana menghindari konflik antara manusia dan harimau, karena selama ini harimau itu selalu 'mendahului' manusia, sebab itu kita ingin agar tidak terjadi konflik lagi," imbuhnya.(mi/adv/pemkab)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar